Sabtu, 14 Februari 2015

PROFILE PAROKI BUNDA MARIA BANJARBARU

Paroki Bunda Maria Banjarbaru Selayang Pandang
         Banjarbaru secara resmi menjadi Paroki  pada tanggal 15 Agustus 1976 dengan nama Pelindung “Bunda Maria” Mengapa Bunda Maria menjadi pelindung paroki ini? Karena Bunda Maria adalah Ibu yang senantiasa hadir, menjaga, melindungi merangkul setiap anaknya dengan kasih yang tulus murni. Kasih yang tulus murni itu telah Ia berikan kepada Yesus Putra-Nya sampai wafat di kayu salib.  

     Kini Maria telah menerima dan mencintai kita umat Paroki Banjarbaru sebagai anak-anaknya dan kita telah menerima Bunda Maria sebagai Bunda kita. Banyak pertolongan dan bantuan telah kita terima dari Tuhan berkat pertolongan Bunda Maria. Sebelum berkembang menjadi sebuah Paroki, Bapak YM.Moelyono dan Kawan-kawannya dengan sabar dan penuh pengorbanan mengumpulkan umat Banjarbaru dan sekitarnya untuk mengadakan kebaktian bersama dan mengikuti Perayaan Ekaristi di gedung-gedung pemerintah atau dirumah-rumah umat. pelayananan ekaristi dilayani oleh para Pastor dari Banjarmasin.
       Setelah resmi menjadi Paroki, pastor yang ditunjuk menjadi pastor Paroki adalah P.Howie Bieber MM namun pastor tidak menetap di Banjarbaru.Waktu itu Ketua Dewan yang pertama adalah Bapak YM.Moelyono.

IKHTISAR KRONOLOGIS PAROKI BUNDA MARIA BANJARBARU
      31 Maret 1956 Mgr.W.Demarteau, MSF diundang bersama dengan para Pejabat untuk meletakan batu pertama berdirinya kota Banjarbaru.Dalam upacara ini Mgr.W.Demarteau MSF berkesempatan berbicara dengan PU seKalimantan mengenai tanah untuk membangun Gereja Katolik dan rumah untuk Pastor.Mgr.W.Demarteau MSF merasa gembira pada saat itu karena dalam perjanjian itu terungkap bahwa soal tanah, akan dibereskan dalam waktu singkat, meskipun dalam kenyataan persoalan tanah itu baru selesai 20 tahun setelah perjanjian itu diadakan.

    Sebelum adanya gedung Gereja di Banjarbaru selama 20 tahun perayaan ekaristi diadakan di berbagai tempat: di rumah keluarga Katolik, di tangsi Brimop, di Gedung sekolah pemerintah (SMU Negri 1 Banjarbaru), di kantor pemerintah (Kantor di mana Bapak Y.M.Moelyono sebagai pimpinan), di UNLAM, Aula SIPUR dan di Gereja Kristen Indonesia (sekarang Gereja Protestan Indonesia bagian Barat/GPIB Guntung Payung). Sejak bulan September 1957, di Banjarbaru sudah ada 5 Keluarga yaitu: Bapak Sukro, Bapak Pudjo Sayot, Bapak Moelyono, Bapak Surono dan Bapak Wiji. Pada saat itu belum ada pastor yang menetap di Banjarbaru dan juga belum ada rumah ibadat. Banjarbaru masih salah satu stasi Paroki Keluarga Kudus Katedral. Uskup yang memimpin umat keuskupan Banjarmasin adalah W.Demarteau MSF. Yang membantu memberikan pelayanan agama untuk para katekumen di Banjarbaru adalah P.Klar Klein, MSF.Ada juga seorang pastor ABRI yaitu Pastor Fransiskus Xaverius Satiman, PR.
      Akhir Maret 1958, datang Bapak A.Y.Sutopo seorang katekis dari Malang. Tahun 1959 dibentuk sebuah kelompok doa yang diberi nama “Sunday Prayer Club” yang beranggotakan 9 orang dan kemudaian berkembang menjadi 30 orang. Kelompok doa ini selalu mengadakan kegiatan kebaktian atau doa pada setiap hari minggu jika tidak ada misa.
   April 1964 dibentuk sebuah ikatan Keluarga Katolik Banjarbaru (IKKAB) pada waktu itu sudah ada umat Katolik di Landasan Ulin juga mulai membentuk Ikatan keluaga Katolik Landasan Ulin (IKKAB ULIN). Pada tahun itu umat Katolik dan Protestan mengadakan Perayaan Natal perdana di Banjarbaru, Sejak April 1964 di Banjarbaru sudah mulai diadakan misa secara teratur di tempat tempat yang berbeda.Selain Misa, diadakan juga acara anjangsana kunjungan umat/antar keluarga. Di Landasan Ulin juga diadakan doa lingkungan setiap malam minggu.
      1965 Umat banjarbaru dan umat Guntung Payung secara bergilir mengadakan Misa di dua tempat ini. Jadi umat memperoleh dua kali pelayananan misa dalam sebulan di dua tempat ini.
  1966 umat katolik di sungai ulin bergabung dengan umat di Banjarbaru.Pada tahun itu yang menjadi pendamping/pengajar umat di Sungai Ulin adalah Bapak Raimundus, kemudian diganti oleh Bapak Herkulanus.
    1967 datang satu Kompi C ke sungai ulin anggota Kompi C ini sebagian besar beragama Katolik.Sejak saat itu sudah ada pelayanan misa di sana yang dipimpin oleh Romo Doto Hendro,MSF.
       Misa yang selalu diadakan di tempat-tempat yang berbeda-beda itu berakhir pada tahun 1972 dan Misa Terakhir diadakan di aula AURI Landasan Ulin.Setelah itu misa secara tetap diadakan di Banjarbaru.
            Tahun 1973 diadakan pembaptisan masal.pada waktu itu 21 orang dibaptis di Banjarbaru oleh Romo Doto Hendro,MSF
        Tahun 1974 umat Katolik Banjarbaru dibagi dalam dua kelompok besar : Kelompok Yosep di Utara Jl.A.Yani dan kelompok Maria di selatan Jl.Ahmat Yani.Guntung Payung dan Landasan ulin yang semula berdiri sendiri, kemudian bersatu dengan Banjarbaru.
         Tahun 1975 Gubernur Kalimantan Selatan melarang umat Katolik mengadakan misa di gedung-gedung pemerintah. Larangan itu teryata menjadi dorongan bagi umat Katolik Banjarbaru, khususnya Panitia pembangunan Gereja Banjarbaru untuk mulai membangun gedung Gereja.  Pada tahun itu  PT.Wijaya Karya dari Jakarta yang ikut membangun “Waterpowerstation” di Riam Kanan.Ketika proyek itu di Riam Kanan selesai dan mereka mau pulang ke Jakarta, mereka mau menjual sebidang tanah dan dua buah Bangunan Mess dan Gudang yang letaknya di Banjarbaru. Berkat bantuan wali Kota Banjarbaru, yang ayahnya kenalan baik Mgr.Demarteu, MSF keuskupan dapat membeli semua tanah itu.
         18 Juli 1975, semua urusan pembelian tanah dan bangunan beres.harga tanah, Gudang dan Mess sebesar Rp 8.500.000,- dengan luas tanah 8.950 M2.Gudang itu kemudain diperlebar menjadi Gereja dan Mess menjadi Pastoran. 15 Agustus 1976 Gedung Gereja diberkati oleh Pastor G.Heyne, Vikaris keuskupan Banjarmasin, karena pada waktu itu Mgr.W.Demarteau, MSF sakit di eropah. Pastoran untuk banjarbaru belum ada.Baru pada tanggal 6 Agustus 1977 seorang pastor Maryknoll :P.Howie Bieber MM tinggal di Pastoran,beliu tidak mau menjadi Pastor secara resmi di Banjarbaru.Banjarbaru hanya menjadi basis dan dari sini Ia mau mengunjungi seluruh keuskupan untuk mendengar apa yang dinantikan /diharapkan oleh para pastor dan umat dari beliau.Pastor ini sebelumnya selama hampir 20 tahun bekerja di Pilipinan. Di Banjarbaru pastor ini mulai membentuk Komunitas Basis Gerejani (KBG) dengan pembagian kelompok :Maria, Yosep.Martha, Agustinus,Paulus, Yohanes, Petrus,Daniel (Stasi danau salak), Theresia dan Pius X (Landasn Ulin) Meskipun demikian teryata pastor Howie Bieber MM kurang menyesuaikan diri dengan umat Banjarbaru.
        1 Desember 1977 rumah Biara SPC diberkati oleh Mgr.W.Demartheu, MSF.Para Postulat yang pertama masuk pada tahun 1980.
       1 November 1980 Pastor Jan  Wieggers MSF diangkat menjadi Pastor Paroki pertama Paroki Bunda Maria Banjarbaru.Setelah pengangkatan Pastor Jan Wieggers, MSF sebagai pastor Paroki, maka P.Howie Bieber MM pindah ke Keuskupan di Jl.Lambung Mangkurat. Pastor Wiggers MSF tidak hanya perduli terhadap umat Banjarbaru, tetapi ia juga perduli terhadap umat yang berada ditempat lain. Beliu mengunjungi umat di Binuang, Kandangan, Amuntai, Barabai, Paringin, Danau salak dan amai-amai.
     Juli 1981, Mgr,Demarteau, MSF merayakan pesta 40 tahun imamatnya.Kepada beliau dihadiahkan sebidang tanah seluas 6.809 M2 yang terletak di Pelaihari dengan uang sebesar Rp 10.000.000,- menurut rencana, di lokasi tersebut akan dibangun sebuat rumat Khalwat/Retret. Tetapi kemudian rencana itu dibatalkan karena kurang strategis.Rencana untuk membangun sebuah rumah khwat itupun kemudian dibangun di Banjarbaru yang diberi nama WISMA SIKHAR.
            Tahun 1983 Kapel stasi St.Yosep Binuang di Bakar.
Tanggal 23 Oktober 1983, Mgr.Demarteau MSF mundur dari tugas sebagai uskup Banjarmasin. Beliau diganti oleh FX.Prajasuta, MSF. Tanggal 31 Oktober 1983, Mgr.Demarteau pindah ke Banjarbaru dan membantu Pastor Wieggers, MSF dalam tugas pelayanan pastoral.
         Tanggal 24 Januari 1985 rumah Retret Wisma Sikhar diresmikan oleh Mgr.W.Demarteau, MSF sendiri. Wisma Sikhar ini sangat berguna bagi berbagai kalangan para Pastor, biarawan-biarawati dan umat katolik dan juga saudara-saudari kita dari gereja-gereja protestan untuk kegiatan-kegiatan penyegaran rohani dan berbagai kegiatan lainnya.
            Juni 1986 P.T. Soeparto mulai membangun Gereja Katolik Banjarbaru yang baru.
12 April 1987 Gedung gereja yang baru, diberkati oleh Mgr.F.X.Parojasuta, MSF.Beliau diampingi oleh Pastor Wieggers, MSF dan Mgr.Demarteau, MSF.Pembangunan Gedung Gereja yang baru menelan biaya sebesar Rp 105.966.000,- dan seluruh invetaris Gereja di hadiahkan.
    Pada tahun 1987 “Lourdes Kecil” kita yang dikenal sebagai nama “KAPEL MARIA”  mulai dibangun, Sumber dana untuk pembangunan Kapel Maria ini anatara lain dari Legio Maria Banjarmasin dan sisa Kolekte pada pesta emas Keuskupan Banjarmasin. Dana yang ada memang sangat terbatas sehingga pembangunan pun berjalan tersendat-sendat dan baru selesai dibangun pada tahun 1990.
        20 Juli 1987 Taman kanak-kanak (TK Sanjaya) didirikan.Pada tahun 1987 katekis yang berkarya di Paroki ini adalah Bapak Agus Rubimin. Pada bulan Juli 1987 Bapak Andreas Nua menggatikan Bapak Agus Rubimin sebagai Katekis Paroki Bunda Maria Banjarbaru.
        6 Janari 1988, Pastor Wiggers MSF di tabrak oleh seorang pemuda di depan Sekolah Kepolisian (SPN) Banjarbaru ketika beliau kembali dari kunjungan umat. 7 Januari 1988, umat Paroki Banjarbaru dikejutkan oleh berita meninggalnya Pator Jan Wieggers MSF. Beliau meninggal di Rumah sakit Suaka Insan Bajramasin jam 12.00 Wita. Umat Banjarbaru khususnya dan umat Banjarmasin pada umumnya sangat merasa kehilangan seorang gembala yang sangat perduli terhadap umatnya. Pastor Jan Wieggers, MSF adalah sosok seorang gembala yang sungguh mengenal umatnya dan juga sungguh paham akan semua persoalan yang dihadapi umat. Sampai hari ini umat Paroki Banjarbaru tidak pernah lupa bertutur tentang cinta dan kebaikan yang telah diberikan oleh Pastor Wieggers, MSF terhadap mereka. 9 Januari 1988 diadakan misa Reguem di Gereja Katedral Banjarmasin dipimpin oleh Mgr.F.X.Parajasuta, MSF.Banyak umat hadir dlam misa Requam Pastor J.Wieggers, MSF.
    Mgr. W.Demarteau,MSF mundur jadi uskup tanggal 23 Oktober 1983 sebagai Uskup Banjarmasin, terpilih dan diangkat sebagai Pastor Paroki Bunda Maria Bajarbaru tahun 1988.
         Tahun 1988 pembangunan rumah katekis Paroki Bunda Maria Banjarbaru selesai.Bapak Andres Nua mulai menempati rumah baru itu.
          Tahun 1988 Skolah Dasar (SD Sanjaya) dibuka kelas sementara.
Tahun 1989 Romo A.Cokkroatmojo MSF sebagai Sup Propinsial mengambil keputusan penting untuk memindahkan Propinsialat MSF dengan ijin dewan Jendaral di Roma, dari Balikpapan ke Banjarmasin.Sejak Pastor Herman Stahlhacke, MSF sebagai Sup. Propinsial Propinsialat pindah ke Banjarbaru.
     Tahun1990 Kapel Maria selesai dan mulai digunakan oleh umat baik dari Banjarbaru maupun Banjarmasin.
Tanggal 9 Juni 1991 Kapel Landasan Ulin diberkati oleh Mgr. F.X. Projasuta, MSF. Kapel ini dibangun diatas tanag AURI.Sebenarnya  Gereja ini milik AURI, tetapi dibangun dan dibiayai oleh keuskupan Banjarmasin.Pastoran Landasan ulin juga didirikan pada saat yang sama oleh anemer yang sama. Di Stasi ini sudah dua kali diangkat Pastor pembantu secara resmi.
1991 Gedung Permanen TK Dan SD Sanjaya selesai dibangun.
1992-1993 Pastor Praeiro Soyono,MSF secara resmi diangkat menjadi pastor pembantu di stasi Landasan ulin.
Tanggal 10 April 1992 Keuskupan Banjarmasin dan Propinsial MSF Kalimantan mengambil Keputusan penting yaitu : Paroki Bunda Maria” Banjarbaru diserahkan kepada pelayanan pada Para Mionaris Keluarga Kudus (MSF).
1992 Rumah di Gang Purnama No.35. banjarbaru, dibeli oleh Keuskupan.Rumah tersebut untuk pertama kali ditempati oleh Bapak Ignatius Hermanto sebagai kepala SD Sanjaya dan Bapak Petrus B.Kolin sebagai Kepala SMP Sanjaya. Rumah ini sekarang ditempati suster-suster SPM.Rumah tersebut semula dimaksudkan untuk rumah guru yang mengajar di TK,SD, dan SMP Sanjaya.
1992-1993 rumah propinsialat di banjarbaru dibangun.
April 1994, mulai dibangun gedung sekolah Lanjutan Tingkat pertama (SLTP Sanjaya). Gedung tersebut mulai digunakan pada Juli 1994 dengan jumlah siswa 9 orang.
Juli 1995, Diakon Pius Geroda Issohoen MSF ditahbiskan menjadi imam di Paroki Bunda Maria Banjarbaru oleh Mgr.F.X.Projusuta,MSF
1995-1996 Pastor Yosep Mohr,MSF diangkat secara resmi menjadi Pastor di Stasi Landasan Ulin.
April 1996 serah terima Pastor paroki yang lama Mgr.Demarteau, MSF kepada Pastor Paroki baru Pastor Pius Geroda Issohene, MSF.
4 Agustus 1996 Seminari Yohaninum diresmikan oleh superior Jendral MSF, P.Wim Van der Weiden, MSF. Rumah Postulat MSF.Seminari ini untuk menghimpun calon-calon yang berasal dari daerah Kalimantan maupun dari tempat lain yang mau menjadi anggotan MSF Kalimantan.
Oktober 1996 penggantian Katekis Bapak Andreas Nua menggantikan Bapak Petrus Kolin.
Tahun 1998 Suster-suster SPM mulai berkarya di Banjarabaru di Yayasan Sanjaya.
Tahun 1998 Pastor Pius Pindah tugas  di Tamiang La. Beliau diganti Pastor Yan Olla MSF
April 2000 Pastor Paul Yan Olla diganti lagi oleh Pastor Cahyo Yosouutomo, MSF
Oktober 2000 para suster Notre Dame (SND) mulai berkarya di Keuskupan Banjarmasin dan berdomisili sekaligus melayani umat di Landasan Ulin.
27 Perbuari 2001 Wisma Simeon diberkati oleh Pastor Huvang Hurang MSF.Pada tanggal yang sama Pastoran banjarbaru diberkati oleh Mgr.F.X.Parajasuta, MSF
22 April 2001 Kapel Baru stasi St.Yosep Binuang diberkati oleh Mgr.F.X.Pajasuta MSF
15 Agustus 2001 Paaroki Bunda Maria Banjarbaru merayakan HUT Paroki ke 25 tahun.
     
Perkembangan Sejarah Paroki Banjarbaru dari tahun 2001 sampai sekarang mengalami pasang surut suka duka sampai sekarang ini.

PASTOR-PASTOR YANG PERNAH MELAYANI UMAT DI BANJARBARU :
1.     P.HOWIE BIBER,MM
2.     P.DOTO HENDRO, MSF
3.     P.KUSTER, MSF
4.     P.STRAW, MSF
5.     P.HARDO, MSF
6.     P.SATIMAN, PR

PASTOR PAROKI BUNDA MARIA BANJARBARU
1.     P.JAN WIEGGERS, MSF (1980-1988)
2.     MGR.W.DEMARTEAU, MSF (1988-1996)
3.     P.PIUS GERUDA ISSOHONE, MSF (1996-1998)
4.     P.PAUL YAN OLA, MSF (1996-2000)
5.     P.ST.CAHYO YOSOUTOMO, (2000-2003)
6.     P.DARMO, MSF (2003-2006)
7.     P.YOSEP KRITIANTO, MSF (2009- 2012)
8.     P.F.X.SUMATORO, MSF (2012-2013)
9.     P.GREGORIUS SYAMSUDIN MSF (2013 - ......)

SUDAH ADA 15 PASTOR YANG MELAYANI UMAT PAROKI BANJARBARU.

KATEKIS PAROKI BANJARBARU
1.     AGUS RUBIMIN BA (1986-1987)
2.    DRS. ANDREAS NUA (1988-1996)
3.    DRS.PETRUS B. KOLIN (1996 – SEKARANG)

DEWAN PASTORAL PAROKI BUNDA MARIA BANJARBARU
1.     YOSEP MARIA MOELYONO (1976-1979)
2.     KRISTIAN TANDI (1979-1981)
3.     YOSEP MARIA MOELYONO (1981-1984)
4.     SABTO HADI (1984-1984)
5.     YOSEP MARIA MOELYONO (1984-1985)
6.     DRS. SUMANJUNTA (1985-1987)
7.     YOSEP MARIA MOELYONO (1987-1988)
8.     I.DASARYANTO (1988-1991)
9.     FELIKS DJAKASUJANA (1991-1994)
10.  IR.WAHYONO (1994-1997)
11.  1R.PAULUS SAMOPURNO (1997-2000)
12.  DR.JIMMY KALIANDA (2000-2003)
13.  PAK  MARGONO (2003-2006)
14.  PAK KUSDIANTO (2006-2009)
15.  PAK  KUSDIANTO  (2009-2012)
16.  PAK JOKO  SUPRIHADI  (2012-2015)

17.   

KOSTER PAROKI
1.     IGNATIUS SLAMET
2.     BAPAK JAMIN
3.     PAK PHILIPUS NERI SUNGKONO
KARYAWAN PAROKI
1.     IBU MARDI
2.     PAK ANTON

4.     Wilayah Teritorial
a.  Komunitas/Lingkungan di Kota Banjarbaru : Terdapat 13 (Tiga belas) Komunitas Lingkungan yang tersebar di wilayah Kota banjarbaru yaitu: Komunitas Martha, Paulus, Elisabeth 1, Komunitas Elisabeth 2, Komunitas Elisabet 3, Komunitas Maria, Komuntas Yosep, Komunitas Yohanes, Komunitas Agustinus 1, Agustinus 2, (Agustinus 3 dibagi menjadi 3 sekarang dengan nama Baru AVE, Anastasia, Veronika dan Elia).Jarak dari pusat Paroki ke Komunitas bervariasi ada yang dekat Elisabet 3 ada yang jauh Martha, Anastasia, Veronika dan Elia kurang lebih 8 Km.Tapi semuanya mudah ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat menuju paroki. Jumlah umat yang terdata dari komunitas/lingkungan Kota Banjarbaru berdasarkan hasil sensus tahun 2013 sebanyak 1645 jiwa jumlah KK 495 KK terdiri dari Laki-Laki  820 perempuan 825 jiwa.

b.     Stasi : Terdapat 4 (Empat) Stasi yaitu :
1.     Stasi Santo Yohanes pemandi Landasan Ulin. Stasi Landasan ulin tersebar di wilayah Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru dan memiliki 4 (empat) Komunitas/Lingkungan yaitu : Komunitas Pius X, Komunitas Fransiskus Xaverius, Komunitas Stefanus, dan Komunitas Theresia. Jarak dari pusat Paroki kuarang lebih 12 Km.Bisa ditempuh 15 menit perjalanan dari pusat paroki menggunakan roda 2 dan roda 4. Jumlh umat yang terdata dari komunitas Lingkungan stasi Landasan Ulin berdasarkan hasil pendataan Bulan Mei tahun 2013 sebanyak 82 KK atau sekitar 281 Jiwa dan sebagai ketua stasi Bapak Anselmus Bobby.Di Stasi Landasan Ulin terdapat 1 buah Gereja, yaitu Gereja santo Yohanes Pemandi dan Biara susteran SND.
2.     Stasi St.Daniel Danau Salak. Stasi Daniel Danau Salak berada di kecamatan  Simpang Empat Kabupaten Banjar (Martapura). Jarak dari pusat Paroki ke Stasi kurang lebih 40 atau lebih tergantung tenmpat sembayang dirumah siapa yang paling jauh desa Amai-amai di gunung.Bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat waktu tempuh 2 sampai 3 Jam tergantung tempat sembayang serta kondisi umat jalan waktu hunjan dan kering berberbeda. Jumlah umat yang terdata dari stasi Danau salak berdasarkan data bulan Mei tahun 2013 sebanyak 21 KK atau sekitar 45 Jiwa.Sebagai ketua stasi St.Daniel Danau salak Pak Mulyono tinggal desa amai-amai.
3.     Stasi Santo Yoseph Binuang, Stasi ini berada di kecamatan Binuang bupaten Tapin (Rantau). Jarak dari pusat Paroki ke Stasi Binung Kurang lebih 60 KM dan ditempuh menggunakan roda dua dan empat 2 Jam perjalanan. Jumlah umat yang terdata di stasi Binuang berdasarkan hasil pendataan Bulan mei dan Juni 2013 sebanyak 29 KK atau sekitar 95 jiwa.dan sebagai ketua umat stasi St.Yosep Binuang Bapak Nikolaus Triyono. Di Stasi Binung terdapat beberapa asep milik Paroki dan Keuskupan ada 3 aset milik Gereja 2 di Trans AD satu Aset di desa Padang Sari sebuah rumah untuk Gereja dan Tanah rencana awal untuk Gereja Stasi tetapi sampai sekarang tidak bisa digunakan untuk keperluan tersebut sehingga umat semabayang dari Rumah ke Rumah.
4.    Stasi Kandangan. Stasi Loksado Kecamatan Loksado yang merupakan pelimpahan dari Paroki Ave Maria Tanjung tahun 2011. Jarak dari Pusat Paroki ke Stai sejauh 150 Km ditempuh kurang lebih 4 Jam perjalanan mengunakan roda dua maupun empat. Jumlah umat yang terdata pada bulan mei dan Juni 2013   adalah 4 KK ( Pak Kamidi, Pak Solihin, Pak Rahmat dan Keluarga Pak Isur/Ma Isur sudah meninggal kedua orang tuanya tinggal di Lalapin 3 anak laki-laki semua, satu sekolah di Sanjaya Arbain jumlah sekitar 15 jiwa.Sebagai ketua stasi Loksado Pak Kamidi.

Komunitas Para Suster
1.     Suster SPC. Para suster SPC tinggal di Komplek susteran di sebelah barat Propinsialat. Dikomplek susteran terdapat Postulat dan Novisiat SPC. Suster-suster SPC terlibat dalam kepengurusan DPP sebagai seksi altar, Pakain Imam dan PPA.Setiap hari sabtu sore para suster SPC menghias altar misa sabtu dan minggu pagi serta membantu mencucikan pakaian misdinar.Setiap Misa sabtu sore dan minggu pagi suster SPC bertugas membantu Pastor untuk membagikan komuni kepada umat. Para pastor diminta untuk melayani Misa di SPC Selasa dari Paroki, Kamis, Jumat, sabtu dari Propinsialat. Senin Misa devosi, Rabu tugas di gereja. Hari Sabtu Misa Bahasa Inggris. Disamping itu juga para pastor diminta untuk mengajar  para Novis dan Postulat.Disamping Misa dan mengajar diminta juga memberikan sakramen tobat.Sebagai suster kepala di Novisat Suster Marsiana SPC, Suster Brigita SPC pemimpin Postulat dan Suster Rita Herawati SPC sebagai yang membantu di Rumah retret sikar bersama Pastor Tedy.
2.     Suster SCMM para suster SCMM tinggal disusteran berlokasi di gang purnama kurang lebih 300 Meter dari Paroki Banjarbaru atau kurang lebih 100 meter dari sekolah sanjaya.Keberadaan suster SCMM di Banjarbaru mengelola Yayasan Pendidikan sekolah Sanjaya (TK,SD dan SMP) dan mengelola asrama bagi siswa-siwi SD dan SMP untuk tinggal di asrama.Dalam kepengurusan DPP, Suster SCMM sebagai seksi Bina iman anak (BIA).Dalam Misa sabtu sore dan minggu pagi para suster juga membatu membagikan komuni kepada umat.Dalam pengelolaan Yayasan Pendidikan, pastor paroki tidak terlibat langsung dalam penegolaan Yayasan, karena sekolah milik yayasan suster SCMM, kecuali kegiatan-kegiatan tertentu pastor di undang dan diminta saran dan pendapatnya, Misanya dalam penerimaan murid Baru di awal tahun ajaran.Pastor juga diminta dalam misa sekolah dan misa di Komunitas SCMM.
3.     Suster SND.Suster SND tinggal di stasi Landasan Ulin.Suster SND yang bertugas dan berkarya di stasi Landasan ulin ada 2 Suster.Suster kepala Suster Rikardi SND dan suster Margaretis SND sebagai rekan di komunitas Ulin. Karya para suster di Stasi ulin adalah Pastoral membatu pastor dalam mengelola stasi ulin, mulai kebersihan, perlengkapan sampai menyiapakan Katekumen, Bia, Sekami, Misdinar, Komka dan kelompok-kelompok kateorial Legio, Pasukris dll.
4.     Suster PK. Suster PK berada di kecamatan Batik-batik kurang lebih 20 Km dari Paroki banjarbaru menuju arah Pelaihari. Suster PK mengelola panti Jompo “Suaka Kasih” dan merawat penghuninya.Suster juga menampung anak-anak sekolah tinggal di Asrama. Suster PK mendapat pelayanan misa setiap hari jumat pukul 11.00 Wita.Sebenarnya susteran PK ini masuk paroki pelaihari berhubung tempatnya lebih dekat ke Banjarbaru para suster kusus hari sabtu sore misa di Banjarbaru dan membatu komuni di Banjarbaru.Minggu pagi ke paroki pelaihari.Khusus hari raya natal dan Pekan suci melayani di paroki pelaihari.

b. Seminari Johaninum. Seminari Johaninum berada tepat di dipan Pastoran Paroki.Sebagai kepala Seminari ini adalh Pastor Doni, tetapi kemudian diganti oleh Pastor erdy, bersama dengan Br>probo dan sekaran ada Fr.TOP dari Malang Fr.Yere yang tinggal di seminari tetapi juga membantu di Paroki untuk pendampingan anak Misdinar dan Komka serta kelompok kategoril yang lain Sekami, Legio, Pasukris dll. Disamping itu juga ikut tourne ke stas Danau Salak, binuang dan Loksado untuk memipin ibadat dan membawakan renungan. Sebelumnya Fr.Yolus tinggal di paroki tetapi membantu di seminari. Disampimng sebagai direktus Seminari merangkap sebagai Ketua Unio Banjar. Seminari terlibat dalam kegiatan Paroki.Anak-anak seminari terlibat dalam pendampingan Bia dan anak sekami. Senin tugas misa koor di gereja dalam misa devosi sebagai lektor dan misdinar. Setiap jumat bertugas di gereja kecuali jumat pertama bergantian dan juga melayani di Susteran PK hari jumat bergantian Paroki, Propinsialat dan seminari. Terlibat juga dalam kunjujngan komunitas setiap hari rabu dan juga menlayani permintaan misa di komunitas sejauh tidak menggangu kegiatan di Seminari. Seminari Yohaninum sekarang di huni 12 anak semianari ada yang tahun kedua dan ada yang tahun pertama. Pastor juga terlibat di seminari sebagai Pengajar dan pembimbing rohani anak seminari.

c. Propinsialat MSF sebagi pusat MSF Kalimantan tinggal Propinsial, ekonom dan Sekretaris, letaknya di belakan Gereja dan Pastoran. Mereka juga terlibat dalam kegiatan Paroki sejauh mempunyai waktu disamping waktu pokok dalam tugas masing-masing. Misa harian melayani di paroki Misa senin dalam devosi bergantian, Misa hari rabu di Paroki, juga melayani susteran SPC hari kamis, jumat dan sabtu, Komunitas SND hari selasa, Komunita SCMM hari Sabtu dan Komunitas Susteran PK dibatik-batik ahri jumat bergantian dengan Paroki dan seminari. Selain membantu misa komuintas stasi dan paroki, propinsialat juga siap membantu pengakuan dosa dan kunsultasi pastoral.

d. Rumah Jompo Purna Karya MSF Kalimantan. Yang tinggal di rumah jompok P.Mohr dan pastor Urik dari Jerman.Mereka juga membantu mengajar di seminari yohaneinum sebagai guru bahasa Latin dan Bahasa Inggiris, dan juga membantu di paroki sebagai bapak pengakuan dan kunjungan umat.Juga misa di stai ulin, susteran PK dan SPC dan kunjungan keluarga.

e. Karyawan Paroki. Jumlah karyawan paroki ada 3 Pak songkuno sebagai Koster, pak Anton kebersihan Gereja dan Pastoran ibu Mardi sebagai tukang masak dan membersihkan pastoran cuci dan setrika pakaian pastor.

JUMLAH UMAT
            Jumlah umat Paroki Banjarbaru berdasarkan sesus dari tahun ke Tahun mengalami perubahan. Berdasarkan hasil statistik per 31 Desember tahun 2010 jumlah umat sebanyak 1.749 jiwa Kurang lebih 437 KK. Laporan jumlah umat Paroki Banjar baru berdasarkan pendataan sensusu umat dalam raka Prasenode Paroki Banjarbaru tahun 2011-tahun 2012 berjumlah 1.267 Jiwa kurang lebih 334 KK dan berdasarkan pendalaman dewan Paroki yang dilaksanankan pada Bulan Mei sampai dengan minggu ke dua bulan Juni tanggal 16 Juni 2013 terdapat diseleluruh komunitas dan stasi yang tersebar di Kabupaten dan kota Madiya Banjarbaru diperoleh Jumlah umat sebanyak 1.644 jiwa dari 494 KK, dengan perician jumlah laki-laki sebanyak 817 jiwa dan perempuan 827 jiwa data umat selengkapnya dijelaskan dalam tabel berikut ini.

NO
KOMUNITAS/STASI
JUMLAH
KK
LAKILAKI
PEREMPUAN
JUMLAH

PAAROKI BANJARBARU




01.
KOMUNITAS MARTHA
12
25
20
45
02.
KOMUNITAS PAULUS
24
41
43
84
03.
KOMUNITAS ELISABET 1
35
52
59
111
04.
KOMUNITAS ELISABET 2
42
80
92
172
05.
KOMUNITAS ELISABEJT 3
23
37
30
67
06.
KOMUNITAS MARIA
57
70
78
148
07.
KOMUNITAS AGUSTINUS 1
20
27
28
55
08.
KOMUNITAS AGUSTINUS 2
47
94
97
191
09.
KOMUNITAS YOHANES
20
21
29
50
10.
KOMUNITAS YOSEP
11
16
24
40
11.
KOMUNITAS AGUSTINUS 3





MENJADI 3 KOMUNITAS
DISEBUT AVE, ANASTASIA,
VERONIKA DAN ELIA
67
127
119
246

JUMLAH




II
STASI LANDASAN ULIN




01.
KOMUNITA PIUS X
20
39
31
70
02.
KOMUNITAS THERESIA
38
70
63
133
03.
KOMUNITAS F.X.
12
22
20
42
04.
KOMUNITAS STEFANUS
12
19
17
36

JUMLAH




III
STASI DANAU SALAK
21
20
25
45
IV
STASI BINUANG
29
50
45
95
V
STASI LOKSADO
5
10
5
15

JUMLAH TOTAL
495
820
825
1645

Data jumlah umat diatas merupakan umat yang tinggal dan terdaftar di komunitas/stasi baik yang aktif maupun tidak aktif dalam kegitan di komunitas/stasi dan Gereja.Berdasarkan pengamatan kami dan ketetua komunitas masih banyak umat yang belum terdaftar dan terdata di komunitas maupun di stasi kerena tidak pernah melaporkan kepada ketua k pomunitas maupu pastor paroki, hal ini dapat dilihat pada misa hari sabtu sore dan misa minggu pagi maupun pada misa hari Raya Natal dan Paskah.Bila diprediksi ada sekitar 5 – 10 % jumlah umat yang belum terdaftar/terdata dari jumlah umat yang disebutkan diatas kurang lebih 35 KK atau sekitar 115 jiwa.Sehingga bila dihitung jumlah umat di Paroki Banrbaru berjumlah 530 KK Kurang lebih 1.760 Jiwa.

III. Jumlah Baptisan – Perkawinan dan Kematian
a.     Jumlah Baptisan
Berdasarkan data yang tercatat dalam buku Baptis paroki Jumlah Baptisan....
b.     Jumlah perkawiana
c.      Jumlah kematian

IV. Jadwal pelayanan misa
a.     Misa harian,
b.     Misa Devosi
c.      Misa jumat pertama
d.     Misa mingguan
e.     Misa komunitas

Tidak ada komentar: