Rabu, 02 Maret 2016

Kesombongan Membawa Malapetaka

APA yang terjadi, ketika Anda mengandalkan kesombongan dalam menjalani hidup ini? Saya yakin, Anda tidak akan mengalami kebebasan dalam hidup ini.
Seekor burung gagak merasa dirinya yang paling baik di antara burung-burung di hutan belantara. Ia juga tidak mau disaingi oleh burung-burung yang lain. Padahal bulunya yang hitam sering menakutkan burung-burung yang lain. Lagi pula suaranya yang parau jelek sering mengganggu ketenangan para penghuni hutan.
Suatu hari, seekor burung kutilang mendatangi burung gagak yang sedang sedih. Burung kutilang itu berkata, “Hai gagak, mengapa kamu sedang sedih? Apakah kamu sedang ketakutan sama burung pipit?”

Pengampunan

MELALUI kisah perumpamaan pada hari ini, Yesus mengajak kita untuk memberikan pengampunan tanpa batas.
Sungguh berat permintaan Yesus dan rasanya mustahil dilaksanakan. Mengampuni sekali saja sudah sulit, apalagi berkali-kali.
Namun kita harus menyadari, sudah tak terhitung berapa banyak kesalahan, pelanggaran dan dosa kita yang telah diampuni oleh Tuhan. Ia sungguh maha rahim dan berbelas kasih kepada kita. Mengapa kita masih mengeraskan hati dan tidak bersedia mengampuni sesama?
Jangan biarkan gengsi dan harga diri menghalangi kita untuk memberikan pengampunan. Pengampunan merupakan langkah menuju pemulihan. Dengan mengampuni kita dibebaskan dari sakit hati, kebencian dan dendam. Dengan mengampuni kita akan memperoleh kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan.
Mari mohon rahmat Tuhan agar kita dimampukan untuk terus menerus mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita dengan tulus dan sepenuh hati. Dengan demikian kita pun akan mendapat pengampunan daripadaNya agar kita boleh hidup kekal di dalam kerajaanNya kelak.
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35. BcO Kel. 32:1-6,15-34
Bacaan Injil: Mat. 18:21-35.
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” 22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
Renungan:
SAMPAI detik ini aku percaya bahwa ada di antara para pembaca Sabda Hidup ini yang masih sulit mengampuni seseorang. Lukanya begitu dalam sehingga sulit untuk mengampuni. Namun bertanyalah dalam dirimu apa untungnya menyimpan dendam dan amarah? Gak ada. Yang ada adalah ruginya. Hidup akan terasa lelah. Kelelahan itu akan menghukum diri kita sendiri.
Allah itu mahapengampun. Ia mengampuni mereka yang memohon ampun kepadaNya. Walau dosanya besar namun hati Allah selalu tergerak oleh belas kasihan. Ia tidak menyimpan dendam kepada mereka yang memohon ampun kepadaNya. Pada mereka yang diampuni Allah memanggil mereka untuk bermurah hati mengampuni sesamanya.
Masa prapaskah ini menjadi kesempatan pada anda yang belum bisa mengampuni untuk memohon rahmat Allah agar bisa mengampuni. Bebaskanlah dirimu dari amarah dan dendam. Bangunlah kerahiman dalam dirimu. Kala anda mau mengampuni yang sulit kauampuni, maka hidupmu pun akan penuh dengan kelegaan.
Kontemplasi:
Duduklah di hadapan Tuhan. Mohonlah rahmat agar bisa mengampuni.
Refleksi:
Temukan semangat untuk mengampuni sesama yang sulit kauampuni.
Doa:
Tuhan Engkau bermurah hati dalam mengampuni. Semoga aku pun mempunyai rahmatMu untuk murah hati dalam mengampuni. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengampuni dia yang masih sulit kuampuni. -nasp-

Penolakan Terhadap Kebaikan Yesus

PENOLAKAN sungguh menyakitkan, terutama bila dilakukan oleh teman, kerabat atau anggota keluarga.
Kelakuan kita sebagai murid Yesus, ternyata tidak berbeda dengan orang-orang Nazaret. Kerap kita menyakiti hatiNya lewat tutur kata, sikap dan tindakan kita. Kita cenderung mengabaikan perintahNya dan lebih memilih hal-hal yang nyaman dan menyenangkan saja. Akibatnya dosa mengisi relung hati kita dan mengusir Yesus yang bersemayam di hati.
Sadari bahwa iman sejati tidak cukup diucapkan di bibir saja, melainkan harus diungkapkan dengan perbuatan nyata. Mari buka hati seluasnya untuk menerima kehadiran Yesus dan melibatkan Dia di dalam seluruh aspek kehidupan kita. Mohon Roh Kudus untuk menerangi hati dan budi agar kita semakin memahami ajaranNya dan mampu menghayatinya di dalam kehidupan sehari-hari.

Mendengarkan dan Mengandalkan Yesus Kristus

Senin, 29 Februari 2016
Pekan Prapaskah III
2Raj 5:1-15a; Mzm 42:2.3;43:3.4; Luk 4:24-30
Yesus bersabda, “Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.”
KEDUA bacaan hari ini, bacaan pertama dan Injil, dihubungkan oleh kisah tentang Naaman. Siapa Naaman? Dia adalah seorang perwira dari Siria, yang disembuhkan secara ajaib oleh Nabi Elisa dari penyakit kusta.
Dalam Injil hari ini, Yesus menyampaikan kepada kita pengalaman Naaman untuk mengkritisi para pendengar-Nya di sigagoga Nazareth tempat Yesus secara resmi menyatakan perutusan-Nya sebagai Mesias, Penebus dan Pembebas, namun mereka menolak Dia. Meski mereka takjub, namun tanpa disertai iman kepada-Nya.
Maka dari itu Yesus bersabda, “Tidak ada nabi yang dihormati di tempat asalnya.” Ia lalu memberi contoh pengalaman hidup Naaman yang disembuhkan secara ajaib oleh Nabi Elisa. Pada waktu itu, banyak orang sakit kusta di Israel, kata Yesus, namun Elisa diutus untuk menyembuhkan Naaman orag Siria, orang asing dalam kacamata Yahudi. Apa maknanya bagi kita?
Kita pun dapat dengan mudah gagal mengenali suara Allah dalam pribadi tertentu yang membawa pesan dari-Nya. Seperti orang Nazareth, kita dapat berpikir seakan mengenal dengan baik utusan Tuhan yang harus kita dengarkan. Kita merasa bahwa tak mungkin Allah berbicara kepada kita melalui orang yang demikian. Ini bisa saja terjadi pada orang yang kita jumpai setiap hari. Bisa jadi ia adalah salah satu teman kita, atau anggota keluarga dan kerabat kita.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi seraya menyembah Yesus Kristus, kita dapat melajar untuk melawan dosa-dosa kita, yakni ketidakpedulian dan ketidakpercayaan. Kita mengandalkan Dia yang akan membebaskan kita dari setiap kebiasaan berdosa dan cara-cara hidup yang melukasi relasi kita dengan sesama kita.
Tuhan Yesus Kristus, bersihkan dan sembuhkanlah kami dari dosa cuek dan acuh tak percaya. Semoga kami mengandalkan Dikau dengan kasih dan penuh iman kini dan selamanya. Amin,
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
2Raj. 5:1-15a; Mzm. 42:2,3; 43:3,4; Luk. 4:24-30. BcO Kel. 24:1-18
Bacaan Injil: Luk. 4:24-30.
24 Dan kata-Nya lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. 26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. 27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.” 28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. 29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Renungan:
WALAU sesuatu yang dikatakan benar, namun mereka yang tersinggung akan memunculkan reaksi tertentu. Ada yang marah. Ada yang sinis. Ada yang nglokro. Ada yang mutung. Dan masih banyak lagi reaski yang bisa disampaikan.
Orang-orang Yahudi tersinggung dengan ucapan Yesus. Mereka jadi marah dan hendak menghukum Yesus. “Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu” (Luk 4:29).
Banyak hal yang bisa membuat seseorang tersinggung. Namun kala kita gampang tersinggung kita pun akan gampang lelah. Kita tidak akan mudah menikmati kemerdekaan pergaulan dan persaudaraan. Kita pun tidak mudah untuk menangkap pesan yang disampaikan dan kemungkinan memperbaiki diri. Mari kita belajar menangkap dengan tenang walau ada kata-kata pedas yang mengenai diri kita. Kemampuan itu akan mendewasakan kita.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 4:24-30. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana menahan diri dari rasa tersinggung?
Doa:
Tuhan, ajarilah aku untuk tetap tenang menerima kritikan yang tajam sekalipun. Semoga aku bisa menangkap pesan darinya dan mengubah kekurangan hidupku. Amin.
Perutusan:
Aku tidak ingin tersinggung. -nasp-

Senin, 22 Februari 2016

Bangkit, Bertobat Dan Wartakan Injil

PETRUS adalah seorang nelayan yang berkepribadian sederhana. Dengan imannya ia mengakui Yesus sebagai anak Allah; tapi di kesempatan lain, ia berani menyangkal Yesus di muka publik sebanyak tiga kali. Petrus memang jauh dari sempurna, tapi Yesus tetap memilihnya dan mempercayakan GerejaNya di tangan pimpinannya.
Kita juga mempunyai banyak kelemahan, tapi kasih Allah jauh lebih besar dari semua dosa dan pelanggaran yang pernah kita perbuat. Hendaknya kita mau belajar dari Petrus, untuk bangkit dari kegagalan, bertobat, memperbaiki diri dan dengan rendah hati datang kepada Allah untuk memohon pengampunanNya.
Perkenankan Roh Kudus untuk membaharui hidup kita agar kita bertumbuh dalam iman. Mari lanjutkan tugas perutusan para rasul sesuai profesi kita masing-masing, wartakan kabar gembira kepada setiap orang yang kita jumpai.

Kemuliaan Yesus dalam Doa-Nya

Kej 15:5-12.17-18; Mzm 27:1.7-8.9abc.13-14; Flp 3:17-4:1; Luk 9:28b-36
… Ketika Yesus sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah. … dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan…
INJIL hari ini menyatakan kepada kita tentang Yesus yang berubah wajah-Nya penuh dengan kemuliaan dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Menurut St. Lukas sebagaimana kita baca hari ini, Yesus berubah dalam kemuliaan itu saat Ia sedang berdoa. Pada waktu itu juga, hadir Musa dan Elia yang berbicara dengan Dia tentang perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Itu berarti bahwa mereka bicara tentang pengkhianatan, penolakan dan penyaliban yang akan dialami-Nya.
Dalam Injil hari ini, St. Lukas hendak menunjukkan betapa penting doa itu, bahkan Yesus sendiri berdoa. Kita ingat, bacaan Injil minggu lalu, kita berjumpa pula dengan Yesus yang pergi ke padang gurun untuk berdoa. Dan dalam Injil hari ini, Yesus pergi ke gunung untuk berdoa pula.
Para sahabatku yang terkasih, Yesus Kristus adalah Putra Allah yang menjadi manusia. Tentu, Ia sempurna, tanpa dosa, tanpa dikuasai kecenderungan atas kepentingan diri sendiri, tanpa kemalasan, maupun kesombongan. Namun demikian Ia selalu mencari tempat yang sunyi untuk berdoa sendiri.
Dalam Injil kita baca tentang bagaimana Yesus bangun pagi-pagi benar untuk berdoa. Di lain kesempatan, Ia berdoa pada waktu malam. Ia selalu berdoa dengan penuh kasih.
Kita tahu bahwa ternyata Yesus pun membutuhkan selalu kesempatan untuk berdoa. Jika Yesus, Putra Allah, yang sempurna dalam segalanya, perlu untuk berdoa, betapa kita pun yang tidak sempurna, begitu lemah, rapuh terhadap setiap cobaan dan mudah terluka oleh dosa, apa yang bisa kita lakukan? Jika Yesus saja butuh berdoa, apalagi kita. Kita lebih lagi perlu berdoa bersama-Nya.
Dalam doa-Nya Yesus berubah rupa dalam kemuliaan-Nya. Wajah-Nya bercahaya, pakaian-Nya putih berkilau-kilauan.
Di sini, saya ingat pengalaman Musa seperti dicatat dalam Kitab Keluaran 34:29. Saat Musa berjumpa dengan Allah dalam doanya di Gunung Sinai wajahnya bercahaya karena ia berbicara dengan Allah. Dan dalam suratnya kepada umat di Korintus St. Paulus mengatakan bahwa orang-orang Israel bahkan tidak tahan memandang wajah Musa karena cahaya yang dipancarkannya (2Kor 3:7).
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang berkenan membagikan kemuliaan-Nya kepada kita. Kita belajar mengikuti-Nya, menaati sabda-Nya dan turut menempuh langkah yang ditentukan bagi kita; hingga kita boleh mengalami kemuliaan-Nya dan menerima berkat yang berlimpah dari Bapa.
Tuhan Yesus Kristus, tak satu pun yang dapat mendekatkan kami dengan Dikau selain dengan berjalan bersama-Mu dan melakukan hal-hal yang telah Kau lakukan demi kasih kepada Allah Bapa. Engkau mengundang kami untuk memurnikan hati dan budi kami dan berbalik kepada-Mu. Anugerahilah kami rahmat untuk mengisi masa Prapaskah ini dengan penuh semangat dan kasih dan berdoa. Bantulah kami menghidupinya dengan gembira, kini dan selamanya. Amin.

Menjadi Sempurna Seperti Bapa Surgawi

UL 26:16-19; Mzm 119:1-2.4-5.7-8; Mat 5:43-48
Yesus bersabda, “Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
DALAM Injil hari ini, Yesus menyatakan kepada kita bahwa kita harus sempurna, seperti Bapa di surga sempurna adanya. Apa maknanya dan bagaimana kita bisa mengusahakannya?
Yesus memerintahkan kepada kita untuk menjadi sempurna. Ini bukan suatu usulan, itu adalah perintah! Bahkan, itulah rencana Allah. Yesus menyampaikan sabda itu tak hanya untuk para rasul-Nya, tetapi juga kepada kita hari ini. Apakah ini mustahil? Tidak, bagi Allah tak ada yang mustahil. Yesus adalah Putra Allah, maka tak ada yang mustahil pula bagi-Nya.
Haruslah kami sempurna seperti Bapamu yang di surga sempurna adanya! Sungguh, lagi dan lagi, Yesus menghendaki kita menjadi suci. Dengan perintah ini Yesus mengingatkan kita hari ini bahwa kekudusan itu sangatlah mungkin bagi kita.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara menyembah Yesus Kristus, kita dengan rendah hati belajar menjadi sempurna seturut kehendak Yesus. Di sana kita menanggapi perintah Yesus agar kita menjadi sempurna dalam kekudusan.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menantang kami menjadi sempurna. Dengan iman yang hidup dan kesederhanaan laksana anak, kami tahu dan mengerti bahwa Engkau menghendaki kami mengupayakan kesucian. Itulah karya kasih. Tuhan, buatlah kami suci demi saudari-saudara kami demi keselamatan mereka melalui Adorasi Ekaristi Abadi kini dan selamanya. Amin.

Jadi Pembawa Damai

YESUS menegaskan bahwa syarat utama untuk masuk kedalam Kerajaan Surga adalah dengan sepenuh hati melaksanakan hukum Kasih yang diajarkanNya.
Tidaklah cukup bila kita percaya kepadaNya, rajin berdoa dan beribadah, gemar membaca Kitab Suci, namun tindakan kita kepada sesama tidak mencerminkan kasih.
Di dalam kasih tidak ada kebencian, iri hati, dendam. Di dalam kasih selalu ada pengampunan yang tiada habis-habisnya.
Mari renungkan, sudahkah kita menghadirkan kasih dan pengampunanNya kepada siapa saja di dalam kehidupan kita sehari-hari?
Bila kita masih belum melaksanakannya, bulatkanlah niat untuk mengubah sikap kita dan mohon pertolonganNya agar kita dimampukan untuk menjadi pembawa damai di mana saja kita berada.

Berdamai dengan Sesama

Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; Mat 5:20-26
Yesus bersabda, “Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.”
DALAM Injil hari ini Yesus menyampaikan kepada kita tentang bagaiman kita harus berdamai dengan sesama kita. Itu adalah fondasi kekudusan kita. Namun itu membutuhkan kerendahan hati.
Kita harus selalu siap menguji diri kita di hadapan Yesus Kristus dan dengan kesadaran yang sungguh serius atas keterbatasan kita. Kita harus harus menggapai kekudusan bukan dengan kesiasiaan dan kesombongan melainkan dengan kerendahan hati.
Sungguh, kesombongan dan kekudusan itu laksana campuran minyak dan air. Di mana ego berkuasa, ruang untuk Allah juga berkurang. Sebagai murid-murid-Nya kita mesti total mengabdalkan Allah dipenuhi kasih-Nya yang kita wartakan kepada sesama. Tiada kekudusan tanpa kerendahan hati.
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah makna dan pusat seluruh hidup kami. Semoga kami kian tak tampak dan Engkau yang kian tampak dalam hidup kami hingga kami selalu menjadi sarana keselamatan bagi semua orang kini dan selamanya. Amin.

Senin, 15 Februari 2016

Tujuh karunia Roh Kudus yang menuntun manusia ke Surga

1. Roh Kudus: Pribadi Allah yang nyata sekaligus misterius



Mungkin banyak umat Katolik dapat menjelaskan dengan baik tentang dua Pribadi dalam Trinitas, yaitu Allah Bapa dan Allah Putera. Namun, tentang Allah Roh Kudus, ada banyak orang yang mungkin mengalami kesulitan untuk menjelaskannya. Roh Kudus sering hanya dihubungkan dengan kelompok-kelompok tertentu saja, seperti kelompok karismatik, karena di kelompok ini manifestasi Roh Kudus dianggap lebih nyata terjadi. Sementara sejumlah umat yang lain sering memandang Roh Kudus sebagai Pribadi yang  misterius dan tidak dapat dimengerti. Namun, sebenarnya semua umat beriman yang telah dibaptis telah mempunyai Roh Kudus dan ketujuh karunia Roh Kudus. Yang menjadi masalah adalah, apakah karunia Roh Kudus ini disadari dan mewarnai kehidupan umat beriman, sehingga dapat dikatakan bahwa Roh Kudus sungguh nyata di dalam kehidupan mereka.
Dalam menyambut Pentakosta, yaitu perayaan turunnya Roh Kudus atas para rasul, mari bersama merenungkan ke- tujuh karunia Roh Kudus, seperti yang disebutkan dalam Yesaya 11:2-3 ” (1) kebijaksanaan (2) pengertian, (3) nasihat  (4) keperkasaan, (5) kesalehan, yaitu kesenangannya adalah takut akan Tuhan/ piety, (6) pengenalan akan Tuhan, (7) takut akan Tuhan”. Harapannya adalah, agar dengan merenungkan bahwa karunia Roh Kudus ini telah diberikan kepada kita pada saat Pembaptisan dan dikuatkan dalam Krisma, kita dapat bekerja sama dengan ketujuh karunia Roh Kudus ini, agar membawa buah-buahnya dalam kehidupan kita.

Menuju Perkawinan Kristiani yang Lebih Bahagia




KOMITMEN
Setiap panggilan menuntut dedikasi. Melalui upaya bijaksana dan penuh kasih, suami isteri dapat memperkokoh perkawinan. Sakramen Perkawinan mendatangkan rahmat yang dibutuhkan pasangan untuk tetap setia pada komitmen.

KASIH SAYANG
Menunjukkan bahwa kita mengasihi setulus hati melalui cinta dan tindakan-tindakan kasih sayang, penuh perhatian dan peduli terhadap pasangan dan keluarga.

PUJIAN
Pujian yang tulus dan dari lubuk hati membuat orang berkembang. Suatu perkataan bijaksana mendorong serta menyemangati upaya-upaya baik setiap anggota keluarga.

Sabda Bahagia Suami Isteri



Berbahagialah suami isteri yang saling memberikan penghiburan - yang menawarkan tempat pengungsian dan perlindungan dari dinginnya angin dunia; yang perkawinannya adalah perapian dari mana tercipta kedamaian, keharmonisan dan kehangatan jiwa dan roh.

Berbahagialah suami isteri yang saling mendengarkan - yang mendengarkan tidak hanya kata, melainkan juga bahasa non-verbal nada dan ekspresi; yang mendengarkan lebih untuk memahami daripada untuk menyanggah.

Berbahagialah suami isteri yang saling menunjukkan kasih sayang - yang menghangatkan satu sama lain dengan sentuhan yang menyejukkan; yang senantiasa ingat bahwa sama seperti bayi dapat mati karena kurang kasih sayang, demikian pula perkawinan dapat porak-poranda karena kurangnya keintiman.

Berbahagialah suami isteri yang saling menghormati - yang mengerti bahwa kualitas terpenting dalam perkawinan adalah saling menghormati satu sama lain.

Berbahagialah suami isteri yang sekaligus sahabat dan rekan - yang mengerti bahwa persahabatan dapat menjadi suatu pelabuhan damai, dalam dunia yang penuh kekacauan dan perselisihan; yang dapat merefleksikan ketenteraman tahun-tahun mendatang yang dilewatkan bersama seorang sahabat sejati; yang tidak berperang dengan musuh seatap.   

Berbahagialah suami isteri yang saling menghargai keunikan pasangannya - yang tak saling berusaha memaksa untuk mengubah pasangannya, yang hanya akan mengakibatkan sakit dan ketegangan; yang menerima pasangan apa adanya seperti Tuhan menciptakan kita.  

Berbahagialah suami isteri yang saling terbuka satu sama lain - yang menghindari kerahasiaan yang pada akhirnya mengakibatkan kecurigaan dan keraguan; yang saling mempercayai dan mengungkapkan diri kepada yang lain bagai sekuntum mawar yang mekar demi menyingkapkan keindahan dan keharumannya.  

Berbahagialah suami isteri yang menikmati persatuan mereka -  yang tak membiarkan seorang pun memisahkan kebersamaan mereka, entah itu orang lain, entah sahabat, ataupun harta benda duniawi.

Berbahagialah suami isteri yang saling menyemangati - yang melihat pujian sebagai dorongan untuk menumbuhkan kepercayaan diri pasangan, sementara kritik yang pedas menghancurkan; yang tidak menuding-nuding kesalahan pasangan, sebab segera saja masing-masing akan melihat kesalahan mereka sendiri.

Berbahagialah suami isteri yang saling mengasihi - kasih adalah sungai kehidupan - sumber abadi yang menyegarkan kembali diri dan pasangan. Di atas segalanya -

KASIHILAH SEORANG AKAN YANG LAIN, SEPERTI KRISTUS TELAH MENGASIHI KITA.

sumber : Beatitudes of Married Couples”; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley

Menggapai Kekudusan Melalui Perbuatan Baik pada Sesama

Senin, 15 Februari 2016
Pekan Prapaskah I
Im 19:1-2.11-18; Mzm 19:8.9.10.15; Mat 25:31-46
Yesus bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
DALAM Injil hari ini Yesus Kristus menganugerahkan hidup abadi kepada mereka yang berbuat baik kepada sesama, yang oleh Yesus disamakan dengan Diri-Nya sendiri. Maka Yesus bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Kuyang paling hina ini., kami telah melakukannya untuk Aku.”

Mengapa Kita Mudah Jatuh Dalam Dosa Yang Sama

SERINGKALI setiap masa pertobatan, kita dibikin stress  oleh yang namanya: “DOSANYA ITU LAGI-ITU LAGI.”
Ataupun dalam berpantang dan berpuasa, gak bisa lihat Tukang Mie ayam lewat depan rumah, gampang banget batalnya, asalannya LUPA.
Baru keluar dari pintu Gereja, ketemu temen2, udah gampang banget kepancing buat ngomongin orang lagi.
Keledai saja tidak akan masuk ke lubang yang sama.
Tuhan Yesus dalam bacaan Injil besok memberikan salah satu kunci untuk mengatasi godaan, yaitu memahami strategi setan ketika mengoda manusia.

Undangan Untuk Bertobat

KITA semua adalah orang berdosa yang kerap mengecewakan dan mendukakan hati Yesus. Namun Yesus tidak pernah mengabaikan apalagi menyingkirkan kita. Ia justru memanggil kita semua untuk mengikutiNya agar mengalami keselamatan.
Yesus menunjukkan belas kasihNya yang tak terhingga. Ia menawarkan pengampunan, pemulihan, sukacita dan damaiNya kepada siapa saja yang hatinya terbuka untuk menerima undanganNya.
Perjumpaan Lewi dengan Yesus membuahkan pertobatan. Ia segera meninggalkan kehidupan lama dan menjadi rasulNya yang setia.
Mari ikuti jejak Lewi untuk hidup dalam pertobatan. Dengarkan suaraNya yang memanggil kita, tanggapi undanganNya dengan mengubah seluruh hidup kita dan mengikuti Dia dengan tulus dan sepenuh hati. Perkenankan Dia memimpin setiap langkah kehidupan kita dalam menapaki jalan kebenaranNya.

Pantang Dan Puasa Sejati

BANYAK orang berpikir bahwa pantang dan puasa identik dengan membatasi makanan dan minuman favorit saja.
Suatu pemikiran yang dangkal.
Karena yang dikehendaki Allah bukanlah pantang dan puasa lahiriah belaka, yang dijalankan dengan tujuan sekedar untuk memenuhi peraturan yang berlaku.
Ia menginginkan puasa dan pantang yang dapat membawa kita untuk semakin dekat kepadaNya, semakin peka dan peduli terhadap penderitaan sesama, serta membawa pembaharuan dan perubahan pada sikap hidup kita sehingga kita bertumbuh dalam kasih dan hidup dalam kekudusan.
Mari laksanakan pantang dan puasa dengan sikap hati yang benar, selaras dengan kehendakNya agar kita mampu untuk menghadirkan kasihNya kepada orang di sekitar kita, baik di dalam keluarga, lingkungan, paroki maupun di masyarakat luas.

Membuat Bibit Jamur Merang

Banyak variasi makanan yang menggunakan jamur merang sebagai bahan utamanya. Jangan heran kalau jamur merang ini selalu dicari. Kita bisa menemui menu masakan seperti cah jamur saus tiram atau mie ayam jamur di setiap restoran atau rumah makan. Produksi jamur merang ini terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu berbagai cara dilakukan untuk membuat bibit jamur merang agar selalu siap ditanam setiap saat.

Sifat dan Syarat Tumbuh Jamur Merang
Jamur merang atau Volvariella volvacea ini merupakan tanaman yang bersifat parasit atau menumpang hidup pada tanaman lain. Jamur merang ini dapat hidup dengan mengambil makanan dari tempat hidupnya, hanya saja biasanya yang ditumbuhi oleh jamur merang ini adalah sisa-sisa kayu atau batang pohon yang telah lapuk/tua.

Teknis Budidaya Tanaman Semangka

I. PENDAHULUAN

Tanaman semangka (Citrullus vulgaris. Scard) adalah tanaman yang berasal dari Benua Afrika tepatnya di gurun pasir Kala hari. Penyebarannya ke India, China dan Amerika dilakukan oleh para pelayar dari pedagang. Buah semangka memiliki daya tarik tersendiri dari buahnya yang segar dan manis. Kandungan airnya mencapai 92 %, karbohidrat 7 % dan sisanya adalah vitamin. Semangka termasuk tanaman musim kering, tetapi akhir-akhir ini dengan teknologi yang makin berkembang, semangka dapat ditanam kapan saja. Agar dapat tumbuh dengan baik dan cepat, tanaman semangka membutuhkan iklim yang kering, panas dan tersedia cukup air. 

Iklim yang basah akan menyebabkan pertumbuhannya terhambat, mudah terserang penyakit, serta produksi dan kualitas buahnya akan menurun. Perkembangan teknologi budidaya semangka di daerah Sub-tropika lebih maju dibandingkan daerah asalnya (tropika). Jenis-jenis baru baik, hibrida yang diploid (semangka berbiji) maupun yang triploid (semangka tak berbiji), telah banyak dikembangkan dengan kualitas buah dan hasil jauh lebih baik dibandingkan dengan semangka tropis (varietas asalnya). 

Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon, pemupukan yang tidak berimbang, serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh cuaca /iklim, serta teknis budidaya petani. 

Cara / Langkah sukses budidaya lele

Bisnis budidaya ikan lele sangat menarik dan menguntungkan, dari bisnis ini mampu memberikan untung yang cukup besar. Ikan lele termasuk salah satu jenis ikan yang cara budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak para pelaku bisnis terutama pebisnis ikan yang memilih ikan lele untuk dibudidayakan.

1. Proses Pemijahan
Proses pemijahan untuk mengawinkan lele jantan dan lele betina tidaklah sulit. Pemijahan yaitu proses mempertemukan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Proses ini biasanya dilakukan pada kolam – kolam khusus pemijahan, dengan mencampurkan lele jantan dan lele betina yang sudah memenuhi syarat tertentu.








Pengurus Dewan Pastoral Paroki Banjarbaru Periode 2015-201

POSISI NAMA NO. HP E-mail
A.      KETUA Pastor Gregorius Syamsuddin, MSF. 081347974637
B.    WAKIL KETUA
Wakil Ketua I Pastor Teddy Aer, MSF. 0811585636
Wakil Ketua II Antonius Sumitro 082159630090
Wakil Ketua III Yohanes Ferry Gunawan 81348174817
C.     SEKRETARIS
Sekretaris I Hugo Aprilianto 081330669995 hugo.aprilianto@gmail.com
Sekretaris II Margareta Winarti 085387927983 narti.bjb@gmail.com
D.    BENDAHARA
Bendahara I Yosef Hasmar Tarigan 0811485540 hasmar.trg@gmail.com
Bendahara II Renny Farida Aryani 081351283000
E.     KOORDINATOR BIDANG
1.    Bidang Liturgi Ignatius Yosef Aditya Widyasmara  081277776387
Suster Marsiana Maria, SPC. 081315997106 sr_marsianaspc@yahoo.co.id
2.    Bidang Pewartaan Yohanes Hans Susilo  081351912019
Agustinus Didik Purwanto  081349316584
3.    Bidang Pelayanan Maria Lidwina Linawati  081349774098
Thomas Aquinas Windu  085100640051 mswindu@gmail.com
4.    Bidang Persekutuan Yatu Yuliana  081348747763
Antonius Putut 081351233213
SEKSI-SEKSI
1.     Bidang Liturgi
a.       Seksi Prodiakon Sandra Marius Adipa 081330394790
b.      Seksi Pasdior dan Pemazmur  Floribertus Riwi 082193611671
c.       Seksi Misdinar  Antonius Yoga
d.      Seksi Lektor  Ch. Endah Wulandari 081250157294
e.       Seksi Paramenta  Sr. Elisabeth, SPC.
2.     Bidang Pewartaan
a.       Seksi Penerimaan Sakramen Agustinus Didik Purwanto 081349316584
b.      Seksi BIA (Bina Iman Anak) Christa Inggriani 085248571589
c.       Seksi BIR (Bina Iman Remaja) Sr. Agnesia, SCMM. 081348765184
d.      Seksi Pendidikan Agama Katolik (BPPAK) Ignatius Hermanto 085248025584
e.       Seksi Panggilan  Sr. Rikardi, SND.
f.        Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Petrus B. Kolin  081251192382
g.       Seksi Pendampingan Iman Umat Andreas Nua 081392580010
3.     Bidang Pelayanan
a.       Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi  Anthonius B. Junianto K. 081953705789 tonimbbm@yahoo.com
b.      Seksi Pendidikan  Brigitta Suwarni 08125029237
c.       Seksi Komunikasi Sosial Cicilia Retno 085332258488
d.      Seksi RKUK (Rukun Kematian Umat Katolik) Selvia Sriniati 081349750319
e.       Seksi Kesehatan  Helena Sri Warih Anjani
f.        Seksi Perawatan dan Pembangunan  Maksiminus Ajun 081251393783
g.       Seksi Listrik dan Saund System Agustinus Nugroho 081255766474
h.       Seksi Hub. Antaragama dan Kepercayaan Martha Marlinda Taufan 081349484929
i.       Seksi Kronik Rendy Liauw Oktavianus 082353741274
4.     Bidang Persekutuan
a.       Seksi Pendampingan OMK Rachmat Petrus Wirapati 081234244614
b.      Seksi Kerasulan Keluarga Flora Martri Munthe
c.       Seksi Pendampingan Kelompok Kategorial
1.      Wakil Legio Maria Maria Jusni Hutabarat 081383733603
2.      Wakil ME (Mariage Encounter) Jimmy S. Kalianda 0811504766
3.      Wakil Pasukris (Couple for Christ) dr. Hugo T. Nani
4.      Wakil Santa Monica Maria Margareta Sulastri
5.      Wakil KTM (Kom. Tritunggal Mahakudus) Enny Sri Wulandari
6.      Wakil OMK (Orang Muda Katolik) Stefanus Gagut 082255784996
7.      Wakil Kom. Lansia (Komunitas Lanjut Usia) Hyginus Suridi
A.     KETUA-KETUA WILAYAH DAN STASI
1.       Wilayah Santo Benedictus Maria Jusni Hutabarat 081383733603
2.       Wilayah Santo Corolus Boromeus Yustinus Kus Sukma Aji 085245553557 ajismaga@gmail.com
3.       Wilayah Santa Elisabeth Hadrianus Maria Budi Susilo 081349662797 budi_susilo68@yahoo.co.id
4.       Wilayah Santa Maria Louis Susilo 081953227105
5.       Wilayah Santo Agustinus Stanislaus Sumidi 081349322448
6.       Wilayah Santo Mikael Robertus Agus Wahyu Mardika 08125043461 wehaye_ku@yahoo.com
7.      Stasi Yohanes Pemandi Landasan Ulin Felix Tulus Siahaan 081251308811
8.       Stasi Nabi Daniel (Danau Salak) Greogorius Mulyanto 081351249036
9.       Stasi Santo Yosef (Binuang) Nikolaus Triyono 085332952508
10.   Stasi Loksado Kamidi
B.     KETUA-KETUA KOMUNITAS
1.       Santo Paulus FX. Dwi Budiyanto 081351555509
2.       Santa Marta Stephanus Danny 081351747289
3.       Santa Clara Eddy Suprayitno 081348681563
4.       Santo Gregorius Agung Agustinus Adie 085248813055
5.       Santo Bartolomeus Agus Heryanto 082154645700
6.       Santo Wilhelmus Bonivasius Darmun 082159848568 vendarmun@ymail.com
7.       Santo Thomas Rasul Yohanes Widi Pantoro 081350349276
8.       Santo Antonius dari Padua Pius Kusdiarto 081345280020
9.       Santo Yohanes Maria Margaretha Sugiarti 085249716692
10.   Santo Yosef Selly Ully Arta Sitorus 0811518176 arthasitorus1975@gmail.com
11.   Santo Lukas Kristoforus Laba 085248433333 kristlaba.ionasia@yahoo.com
12.   Santa Lusia Agustinus Gunawan Harjito 081348480977 gunawanharjito@yahoo.co.id
13.   Santo Petrus Rachmat Petrus Wirapati 081234244614 wi_rapati@yahoo.co.id
14.   Santa Anna FX. Denny Indrato 081348752762
15.   Santa Eufrasia Daniel Raydimansyah 081349317578 raydimansyah@gmail.com
16.   Santo Klemens Andreas Maria Suprojo 081385799441
17.   Santa Anastasia Paulus Mursito 081250556273 setodm07@gmail.com
18.   Santa Teresa dari Avila Yohanes Suparjo 081253956605
19.   Santa Veronika Leo Mamuru 085249445518 leo.mamuru@yahoo.com
20.   Santo Pius X Antonius Rendra W.
21.   Santo Stephanus Antonius N. Suharyanto
22.   Santo Fransiskus Xaverius PC. Sudiyono
23.   Santa Theresia Paulus Sukija
24.   Santa Angela Basilius Sugiran 081348303595