Senin, 25 Mei 2015

Sepuluh Keunikan Credit Union

Barangkali tidak ada usaha yang fokusnya pada para pemilik usaha tersebut, kecuali usaha Credit Union. Hal ini disebabkan, pemilik usaha adalah juga pengguna jasa seluruhnya.
1.    Uniknya di Credit Union adalah pemilik usaha juga anggota semua Credit Union. Credit Union sangat melindungi anggota dalam simpanannya dan ketidakmampuan mengembalikan pinjaman kalau meninggal dunia sewaktu-waktu, dengan cara simpanan dan pinjaman dilindungi dengan semacam asuransi yang disebut Dana Perlindungan Bersama (DAPERMA). Hal ini guna menghindari agar anggota yang meninggal dunia tidak membebani utang pada ahli waris.

Keluarga Mesti Menjadi Persekutuan yang Menguduskan Anggotanya

KELUARGA mestinya menjadi persekutuan yang menguduskan, tempat orang belajar menghayati kelemahlembutan, keadilan, belaskasih, cintakasih, kemurnian, kedamaian dan ketulusan hati.
“Dengan demikian keluarga menjadi Gereja Rumahtangga.”ujar Dosen Filafat di Seminari Tinggi St. Michael, Penfui-Kupang Dr.Norbertus Jegalus dalam seminar puncak Pekan Komunikasi Sosial Nasional – Konferensi Waligereja Indonesia (PKSN-KWI) di Aula Lux ex Oriente, Katedral Sorong, Papua, Sabtu (16/5/2015).

Komunikasi dalam Keluarga Memasuki Tahap Pemalsuan

YESUS Kristus telah menganugerahkan kepada persekutuan gerejawi, utamanya persekutuan keluarga, perintah baru yaitu anugerah cintakasih. Keluarga merupakan sekolah awal dari komunikasi, di mana terdapat bahasa tubuh yang sangat manusiawi.

Humor Jesuit (3)

Tentang Berbagi
DUA orang pastor –satu Jesuit dan lainnya Fransiskan—sekali waktu berdua tengah duduk di satu meja untuk makan malam bersama. Untuk cuci mulut, petugas dapur menyajikan kue pie apel sebanyak dua potong. Hanya, potongan keduanya tidak simetris; satunya jauh lebih besar dari lainnya.
Pastor Jesuit itu lalu mengulurkan tangan dan mengambil bagian yang lebih besar untuk dirinya.
Maka sang pastor Fransiskan langsung berkomentar, “Santo Fransiskus selalu mengajarkan kami untuk mengambil bagian yang lebih kecil.”
Pastor Jesuit itu langsung menyahut, “Berarti memang sesuai, karena itulah yang engkau dapatkan.” 
Kaul Ketaatan

Allah Memiliki Rencana Untuk Masing-masing Pribadi

YESUS menegur Petrus saat ia berusaha mencari tahu masa depan Yohanes.
Sungguhpun mereka berdua adalah murid Yesus, tapi masing-masing diberi tugas yang berbeda:
  • Petrus, menggembalakan kawanan dombaNya
  • Yohanes, memberi kesaksian lewat Injil
Jangan membandingkan diri kita dengan diri orang lain. Allah menciptakan setiap individu dengan unik dan istimewa. Ia mempunyai rencana tersendiri untuk setiap manusia.
Mari kita fokus pada tugas perutusan kita sebagai murid Kristus. Semoga lewat peran kita masing-masing, di dalam keluarga, gereja dan masyarakat, kita dapat menjadi saluran berkat bagi orang-orang yang membutuhkan, menebar kasih kepada orang-orang yang kita jumpai.

Mengasihi Yesus Lewat Hidup dan Karya Kita

WALAU Petrus telah tiga kali menyangkal Yesus, namun Yesus masih memberi kesempatan kepada Petrus untuk membuktikan kasihnya. Mendengar ungkapan kasih Petrus kepadaNya, yang diucapkan dengan penuh ketulusan dan kejujuran, hati Yesus tergerak. Ia pun mempercayakan tugas penggembalaan seluruh kawanan dombaNya ke dalam tangan Petrus.
Yesus sungguh maharahim dan maha pengasih, Ia tidak memperhitungkan kesalahan Petrus. Bahkan kita yang begitu banyak memiliki kelemahan dan kekurangan juga dipanggilNya untuk melayani sesama dengan semangat kasih.
Bila kita sungguh-sungguh mengasihi Yesus, tunjukkan integritas dan komitmen kita dalam mengikutiNya. Jangan hanya pandai mengukir kata-kata manis dan indah di bibir, mari buktikan lewat hidup dan karya kita.

Terbebani

“Aduh! Besok aku ada pelayanan di sini, tapi aku juga ada tanggung jawab di sana, mana besok ujian lagi, huuuffftt… Bagaimana ini?”
HAL di atas cocok dijadikan sebagai bahan permenungan bagi para aktivis maupun para pelayan saat ini. Saat kita dihadapkan oleh serangkaian karya pelayanan dan dibenturkan dengan realitamu sebagai pekerja/pelajar dengan segudang kegiatan, ditambah lagi dengan posisi kita sebagai anak dalam keluarga dan kewajiban yang harus dilakukan. Saat itulah kita akan merasakan dilematis yang cukup tinggi. Karena di satu sisi kita harus bertanggung jawab dengan kegiatan ini, namun di satu sisi ada tanggung jawab lain sebagai anak contohnya untuk dapat hadir ke dalam acara keluarga yang tidak setiap minggu diadakan.
Pernahkah kamu merasakan hal ini?

BERITA GEREJA 23 & 24 MEI 2015 Hari Raya Pentakosta

I. Pesta Santo–Santa Minggu ini:

II. Misa Harian dalam pekan ini seperti biasa 06:00 AM
Hari Senin, 17:30PM Misa dan Devosi Keluarga Kudus

Petugas Misa Minggu yang akan datang:

Hari Sabtu 30 Mei 17:30 PM
Koor: Komunitas Martha dan Paulus
Organis : Sdr Rudi
Lektor: Sdri. Christa Inggriani, Sdr. Kristian Teguh Nugroho
Pemazmur: Ibu Elizabeth Ganjar T.R.
Kolekter & Persembahan: Komunitas Martha dan Paulus
Putra-Putri Altar: Nicolas Andre AG, Francisco Edward, Angela meysa, Pebrica Aurelia

Hari Minggu, 31 Mei 08:00 AM
Koor: Komunitas Elisabeth
Organis : Bpk. Riwi
Lektor: Bpk & Ibu Feri Gunawan
Pemazmur: Sdri. Anastasya Rosari R.
Kolekter & Persembahan: Komunitas Elisabeth
Putra-Putri Altar: Yoseph Bagas, Deo Armando, regina Dietya, Leonora Dwi

III. Sakramen Perkawinan

IV. Pengumuman Tambahan

1.      Hari Minggu, 24 May jam 16:00 wita diadakan latihan misdinar, adik-adik anggota misdinar diharap hadir dalam latihan ini.

Rabu, 20 Mei 2015

Humor Jesuit (2)

Panggilan
SEORANG ibu pergi menemui pastor paroki dan menceritakan bahwa puteranya tampak tertarik ingin menjadi imam. Ibu itu bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pastor.
Pastor paroki itu mulai menjelaskan.
“Jika anak Ibu ingin menjadi seorang imam diosesan, dia harus belajar selama delapan tahun. Kalau dia ingin menjadi seorang Fransiskan, dia perlu belajar selama sepuluh tahun. Dan kalau dia ingin menjadi seorang Jesuit, dia harus belajar selama empat belas tahun.”
Ibu yang menyimak perkataan pastor paroki tersebut dengan cermat, seketika dengan mata berbinar menyahut. “Kalau begitu puteraku cocok masuk yang terakhir itu Pastor. Dia sedikit lamban!” 
Ketika Listrik Padam

Humor Jesuit (1)


Pengantar Redaksi
Humor-humor cerdas ini telah lama beredar dan tidak diketahui dikarang oleh siapa. Kami ingin menampilkan kisah-kisah rekaan ini sebagai selingan dan tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau membedakan ordo-ordo para imam.
Ini sekedar cerita pendek selingan belaka.
——————–
Permintaan Terakhir
Tiga orang pastor sedang berada pada ruang perawatan ICU yang sama, kondisi ketiganya sudah menjelang maut. Satu orang dari ordo Dominikan, satu Fransiskan, dan satu Jesuit.
Suatu malam, Malaikat Maut muncul di hadapan mereka dan memberitahu mereka bahwa sudah tibalah saat mereka harus ‘menghadap Tuhan’. Maka malaikat itu lalu menginformasikan bahwa mereka masing-masing boleh mengajukan satu permintaan terakhir sebelum dibawa menghadap Tuhan.

Renungan Harian: Rabu, 20 Mei 2015

Bacaan I: Kis. 20:28-38, Bacaan Injil: Yoh. 17:11b-19
YA BAPA yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

CU Berawal Dari Kepercayaan

Beberapa saat yang lalu kami menanyakan kepada anggota, kenapa memilih CU di BJB. Seorang anggota CU, mengaku tertarik bergabung dengan CU karena mengetahui manfaat yang akan diperolehnya. “Saya mendengar banyak keuntungan yang akan diperoleh dengan menabung di CU ini. “Saya khawatir gaji saya akan habis begitu saja jika tidak ditabung. Di CU di BJB, saya mempunyai kewajiban menabung setiap bulan, dalam simpanan wajib.” menurutnya banyak keuntungan yang diperolehnya , tidak hanya simpanan sahamnya bertambah, namun keuntungan anggota yang lain juga dapat dinikmati, salah satunya adalah pinjaman. Anggota tidak begitu saja dapat meminjam dana disini, karena punya kewajiban menabung dahulu setelah mendaftar.
”Saya menjadi terbiasa menabung, dan memperoleh manfaat dari berbagai bentuk balas jasa yang diberikan CU,” kata anggota tersebut yang sudah menjadi anggota sejak tahun 2009.
Baginya, menabung di lembaga keuangan lain, sama sekali tidak memberikan keuntungan karena yang diberikan hanyalah keuntungan kecil untuk setiap nasabah. Hal ini berbeda dengan yang diterapkan oleh credit union.
Berbagai Manfaat Credit Union

Roso Andarbeni

Rasa memiliki tidak timbul dengan sendirinya, perlu dikondisikan, dipupuk dan diemong. Dalam konteks keluarga besar seperti CU, rasa ini mutlak diperlukan dan wajib dilaksanakan. Tanggung jawab untuk menumbuhkan Rasa memiliki adalah tanggungjawab SEMUA orang (anggota) namun secara kelembagaan, pengurus, pengawas dan manajemen CU yang bertanggungjawab untuk menanam, memupuk, menyirami dan ngemong. Dalam menjaga, dilakukan secara bersama sama. Singkatnya, rasa ikut memiliki bisa tumbuh dan ditumbuhkan dalam konteks kebersamaan, yang di dalamnya ada rasa saling percaya, saling asah-asuh dan sifat hubungannya adalah kita. Aku dan kamu. Tidak ada “dia” di dalamnya. Just between us, atau kulo kalian panjenengan.

Credit Union adalah kabar baik bagi semua orang

“Saya tidak butuh pinjaman, jadi untuk apa saya bergabung di CU?”. Kalimat ini pernah terlontar dari salah satu bapak ketika kami mengadakan sosialisasi.
Tidaklah benar apabila credit union disamakan dengan koperasi simpan pinjam, atau dianggap hanya membagi-bagian uang dalam bentuk pinjaman untuk mendapat keuntungan.
Mengapa? Karena CU adalah lembaga yang tidak menomorsatukan keuntungan, tidak juga memberikan derma, tapi memberikan pelayanan kepada anggota agar meraih kesejahteraan yang lebih tinggi (not for profit, not for charity, but for service)
Credit Union adalah salah satu solusi pemberdayaan ekonomi yang bisa melibatkan banyak kalangan masyarakat, lintas agama bahkan lintas usia, agar mereka bertanggungjawab akan masa depannya masing-masing. Yang pra sejahtera bisa naik menjadi lebih sejahtera; yang sudah sejahtera pun bisa memiliki nilai sosial dari uang simpanannya untuk digunakan bagi mereka yang membutuhkan. Bukan sekedar charity atau donasi, tetapi menjadi modal untuk mengangkat taraf hidup mereka sendiri.

CU Makmur Bersama” BERBAGI KASIH tanpa kenal batas waktu dan sekat agama.

From: Hubertus Woeryanto
5 tahun sudah, CU Makmur Bersama, di wilayah St. Robertus paroki St. Arnoldus, Bekasi. Inisiatornya bbrp umat katolik setempat, langsung membaur dgn masyarakat. Jumlah anggota skrg 180 orang, mayoritas non katolik. Simpanan anggota hampir setengah M dan akumulasi pelayanan pinjaman 1,2 M. Blm besar benar, tp bukan itu fokusnya. Yg penting, umat bisa dan sadar menggarama di masyarakat, BERBAGI KASIH tanpa kenal batas waktu dan sekat agama. Menantikan partisipasi aktif, khususnya dari St. Arnoldus teristimewa kawula muda. Tuhan Yesus memberkati selalu.

Apa sih Credit Union

Banyak… banyak banget orang nggak tau tentang credit union. Sebagian besar menyamakannya dengan koperasi dan tidak kurang banyak yang menyamakannya dengan KSP.
Hari ini ada teman yang berkata ” aku juga mo gabung ah. butuh duit cepet nih, buat kasih THR. Masukin BPKB berapa lama?”
setelah saya jelaskan, dia masih aja tetep ngotot, apa bedanya dengan koperasi? kenapa beda? kan sama saja? dll…
A credit union is a cooperative financial institution that is owned and controlled by its members, and operated for the purpose of promoting thrift, providing credit at reasonable rates, and providing other financial services to its members.
Nah beda, kan? yang diatas itu kata wikipedia lho :p

Apa yang membuat Credit Union beda?

1. Kita tahu betul kemana uang anggota digunakan
Masa sih? Iya dong. Kalau kita menabung di bank, tahukah kamu, kemana uang kamu digunakan oleh bank supaya dana nya berputar? Memberikan kredit? Iya sih… ditanamkan ke jenis usaha lain? Mungkin… Pasar Modal? mungkin juga… atau yang lain? wah ga tau…
Di CU kita tahu betul, uang yang kita sebut simpanan saham kita, digunakan untuk memfasilitasi kredit buat anggota CU sendiri. Memberikan fasilitas lain buat para anggotanya. dan mungkin juga kita salah satu yang memanfaatkan pinjaman tadi..

Ketulusan, Perhatian, dan Dukungan Layanan CU

Sri Darwati, Pemilik Gendis Collection, Sawojajar, Malang
Ini adalah sebuah kisah pengalaman anggota CU yang dapat menginspirasi kita. Bertemu dengan Mbak Atik Dar, panggilan akrab Ibu Sri Darwati ini langsung terasa keakraban yang muncul di butik miliknya. Gendis, adalah toko yang menyediakan busana untuk wanita, tas, dan busana muslim dan lokasinya pun berada di ruko yang sama dengan CU.
“Ini adalah suatu kebetulan”, katanya. Mengapa? Karena Mbak Atik sudah mengenal CU sejak tahun 2006, sebelum CU hadir di Sawojajar. “Waktu itu masih ikut Dinoyo,” ceritanya. 

Kepedulian terhadap masa depan anak-anak

Cecilia Rosariningsih, Guru SMPK Widyatama, Batu
Baru sebentar bertemu dengan Bu Rosa, kami jadi tertular semangatnya. Anggota teladan TP Batu tahun buku 2009 kemarin memang benar-benar punya spirit yang luar biasa untuk mengajak anak didiknya mempersiapkan masa depan mereka. Bagaimana tidak ? Hampir setiap hari  ia mengunjungi kami di TP Batu sambil membawa setumpuk buku Sibuhar Siswa.

Konsep Credit Union Benar-Benar Berdasarkan Kepercayaan

cerita dari kawan di seberang ini ada sebuah sharing mengenai hidup bersama CU. Semoga bermanfaat. Pernah menikmati rengginang? Camilan ini adalah makanan yang terbuat dari beras ketan, dibentuk bulat tipis, dibumbui dengan garam dan terasi. Biasanya dijual dalam bentuk mentah, maupun yang sudah digoreng. Sore hari duduk menonton tv sambil ditemani rengginang dan secangkir kopi, wah nikmatnya… Rengginang ternyata lebih gurih apabila ditambah lorjuk, sejenis sejenis kerang yang biasa hidup di pantai,  apabila digoreng berwarna kecoklatan, dan rasanya gurih.

Senin, 18 Mei 2015

Hari Komunikasi Sedunia 2015: “Komunikasi dalam Keluarga: Tempat Istimewa Menemukan Keindahan Cinta”

Komunikasi dalam Keluarga: Tempat Istimewa Menemukan Keindahan Cinta
MENURUT siaran pers Vatikan, tema Hari Komunikasi Sedunia  2015 berkesinambungan dengan pesan Tema Hari Komunikasi Sedunia 2014, “Komunikasi: Budaya perjumpaan yang sejati“, serta berkaitan dengan tema Sinode tentang Keluarga, yang baru saja berlangsung  5-19 Oktober 2014.
Berbagai berita melaporkan tentang adanya kesulitan yang dihadapi keluarga-keluarga saat ini.  Sering kali, perubahan budaya tidak membantu kita menghargai bahwa betapa pentingnya keluarga.
“Hubungan antara para anggota keluarga dijiwai dan dibimbing oleh hukum ‘memberi secara sukarela’. Dengan menghormati dan memupuk martabat pribadi pada masing–masing anggota sebagai satu-satunya dasar nilai, sikap ‘memberi secara sukarela’ itu diwujudkan dalam sikap menerima setulus hati, perjumpaan dan dialog, sikap tersedia tanpa pamrih, pengabdian dengan kemurahan hati, dan sikap setiakawan yang mendalam” (Familiaris Consortio no. 43).
Hari Komunikasi Sedunia 2015 akan berlangsung pada 17 Mei dan akan merefleksikan tentang  orang-orang yang “mungkin terluka dan kecewa, namun cinta di antara seorang pria dan seorang wanita merupakan sesuatu yang baik,” membiarkan “anak-anak tahu bahwa mereka adalah karunia yang paling berharga,” dan membantu ”memulihkan mereka yang terluka dan kecewa …menemukan kembali keindahan cinta”.
“Bagaimana kita dapat menunjukkan bahwa keluarga adalah tempat istimewa dimana kita mengalami keindahan hidup, sukacita dan rahmat kasih,  saling menerima dan memberi, dan pertemuan dengan yang lain?”
Pernyataan itu menambahkan bahwa Gereja harus belajar kembali “bagaimana menunjukkan bahwa keluarga adalah karunia besar, sesuatu yang baik dan indah”.

Mengkomunikasikan Keluarga: Tempat Istimewa Perjumpaan Karunia Kasih

Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-49
Mengkomunikasikan Keluarga:
Tempat Istimewa Perjumpaan Karunia Kasih

KELUARGA adalah sebuah pokok refleksi mendalam Gereja dan sebuah proses yang melibatkan dua Sinode: Sinode luar biasa baru-baru ini dan Sinode biasa yang dijadwalkan pada Oktober mendatang. Maka, hemat saya, tepatlah bila tema untuk Hari Komunikasi Sedunia yang ke-49 semestinya menjadikan keluarga sebagai titik acuannya.
Bagaimanapun juga, dalam konteks keluarga itulah kita pertama-tama belajar bagaimana berkomunikasi. Memusatkan perhatian pada konteks ini dapat membantu menjadikan komunikasi kita lebih autentik dan manusiawi, seraya pada saat yang sama membantu kita melihat keluarga dalam perspektif baru.
Kita dapat menimba ilham dari perikop Injil yang mengisahkan kunjungan Maria kepada Elisabet (Luk 1:39-56). ”Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ‘Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu’” (ay. 41-42).

Facebook Ubah Gaya Tatap Muka Manusia Zaman Sekarang yang Tak Lagi Face to Face

DUNIA kita sedang berada dalam perubahan dahsyat. Salah satu penyebabnya adalah kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi. Sekarang ini, orang berbicara tentang “global village”, suatu desa atau kampong global, biarpun kenyataannya memang berbeda ! Di desa atau kampong, biasanya orang saling kenal dan saling menyapa dari muka ke muka, tetapi dalam “global village” nyatanya orang semakin terasing di tengah kemajuan teknologi dengan segala gadgetnya.
“Kenyataan ini juga menjadi pengalaman harian dalam keluarga-keluarga. Dunia digital menghadirkan perubahan atau hubungan komunikasi secara baru di dalam keluarga. Peralatan komunikasi yang merasuki keluarga-keluarga membangun perilaku khusus, yang belum pernah hadir selama ini,”ujar Ketua Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia dalam Misa Penutupan Pekan Komunikasi Sosial Nasional – Konferensi Waligereja Indonesia (PKSN-KWI) di Gereja Katedral Sorong, Papua, Minggu (17/5/2015).
Hubungan kekeluargaan zaman ini, menurut Monsinyur Turang sudah mulai berubah. Orangtua dan anak-anak semakin ditangkap basah oleh alat-alat komunikasi. Face to face semakin berubah menjadi “facebook” atau perangkat digital dengan pelbagai nama.

BERITA GEREJA 16 & 17 MEI 2015 Hari Minggu Paskah VII

I. Pesta Santo–Santa Minggu ini:

II. Misa Harian dalam pekan ini seperti biasa 06:00 AM
Hari Senin, 17:30PM Misa dan Devosi Keluarga Kudus

Petugas Misa Minggu yang akan datang:

Hari Sabtu 23 Mei 17:30 PM
Koor: Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan Sanjaya
Organis : Sdr Rudi
Lektor: Bapak dan Ibu Gregorius Koten
Pemazmur: Albertus Yudi Hartanto
Kolekter & Persembahan: b apak dan Ibu Guru serta Karyawan Sanjaya
Putra-Putri Altar: Fransico Bebi N., Marcelino Chandra S., Marcella Liauw A., Pauline Dwi H.

Hari Minggu, 24 Mei 08:00 AM
Koor: Komunitas AVE
Organis : Bpk. Riwi
Lektor: Bpk & Ibu Alexander Sitepu
Pemazmur: Sdri. Yulita Juliani
Kolekter & Persembahan: Komunitas AVE
Putra-Putri Altar: Paulus Damar, Jefry Yance, Alodia Diasmara P., Anastasya Cyntia D.

III. Sakramen Perkawinan
Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan Menurut Tata Cara Gereja Katolik
1.      Pasangan Sandra Mariu Adipa Putra Bapak Romanus Subandi (Alm) dan ibu Sylvia Sriniati dari Paroki  Bunda Maria Banjarbaru dengan Monika Tria Ami Reska Putri Bapak Tandju dan Ibu Tiwiati dari Paroki Santo Paulus Buntok Pengumuman Pertama.
Barang siapa mengetahui adanya halangan atas perkawinan ini mohon memberitahukan kepada Pastor Paroki.

IV. Pengumuman Tambahan
1.      Kunjungan ke Stasi Bersama dengan Pastor bulan Mei 2015
1)      Minggu ke Tiga, tanggal 17 Mei 2015 ke Stasi Danau Salak WKRI Banjarbaru, berangkat jam 12:00PM dari Paroki.
2)      Minggu ke Empat, tanggal 24 Mei 2015 ke Stasi Loksado KOMKA Berangkat dari Paroki jam: 07:00AM.
2.      Hari Minggu 17 Mei 2015 jam 16:00PM diadakan latihan Misdinar, adik-adik anggota Misdinar diharap hadir dalam latihan ini.

3.      Pertemuan rutin WKRI Banjarbaru akan diadakan pada hari Selasa 19 Mei 2015, jam 16:00PM di Aula Bunda Maria Banjarbaru, dimohon kehadiran segenap anggota WKRI Banjarbaru. 

Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-49

Mengkomunikasikan Keluarga: Tempat Istimewa Perjumpaan Karunia Kasih

KELUARGA adalah sebuah pokok refleksi mendalam Gereja dan sebuah proses yang melibatkan dua Sinode: Sinode luar biasa baru-baru ini dan Sinode biasa yang dijadwalkan pada Oktober mendatang. Maka, hemat saya, tepatlah bila tema untuk Hari Komunikasi Sedunia yang ke-49 semestinya menjadikan keluarga sebagai titik acuannya.
    
Bagaimanapun juga, dalam konteks keluarga itulah kita pertama-tama belajar bagaimana berkomunikasi. Memusatkan perhatian pada konteks ini dapat membantu menjadikan komunikasi kita lebih autentik dan manusiawi, seraya pada saat yang sama membantu kita melihat keluarga dalam perspektif baru.

Novena Roh Kudus 15 – 23 Mei 2015

Syukur atas karya-karya Roh Kudus dalam membimbing Arah Dasar Keuskupan Banjarmasin

              
Pentakosta (bhs. Yunani) adalah hari kelimapuluh sesudah Paskah. Bagi orang Kristen, Pentakosta adalah pesta peringatan turunnya Roh Kudus atas Para Rasul di Yerusalem pada hari ke-50 sesudah kebangkitan Yesus. Pentakosta adalah hari kelahiran Gereja. Sebelum merayakan Pentakosta, Gereja biasanya mempersiapkan diri memohon karunia Roh Kudus dengan mengadakan Novena.  Novena adalah bentuk kebaktian selama sembilan hari berturut-turut, bersama-sama atau sendiri-sendiri, untuk memperoleh rahmat khusus. Dasar Gereja menganjurkan Novena adalah doa para rasul selama sembilan hari di Yerusalem (lili Kjs.2).
               Pada kesempatan Novena Pentakosta tahun ini, kita bersama seluruh umat di Keuskupan Banjarmasin memohon Roh Kudus agar membantu kita semakin memahami arah dasar keuskupan. Setelah bersama-sama mengkonsistensikan, kita mulai melangkah untuk semakin mengetahui, memahami, menghayati dan mewujudkan iman kita dalam terang Roh Kudus. Maka dari situ, kita bersama-sama secara khusus memohon agar Allah berkenan mengutus Roh Kudus-Nya untuk memampukan kita mengkontestualkan, berdialog inklusif dan transformatif dalam kehidupan sehari-hari.

               Selama Novena Pentakosta, kita mohon penerangan Roh Kudus agar kita mampu menyadari kembali tugas perutusan kita di bumi Kalimantan Selatan ini.

Senin, 11 Mei 2015

Roh Kudus Sang Penolong

YESUS memanggil kita semua untuk menjadi saksiNya ke manapun kita melangkah dan di manapun kita berada. Sebagai saksiNya, kita harus menghadirkan kembali Yesus dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita, melalui peran kita masing-masing dalam kehidupan sehari-hari.
Yesus mengingatkan bahwa kita akan mengalami konflik, diskriminasi, perseteruan maupun godaan karena dunia membenci terang kebenaranNya. Namun jangan gentar dan cemas, Ia mengutus Roh Kudus yang akan menuntun kita di kala tersesat, menghibur kita di kala duka dan menguatkan kita di kala lemah agar kita mampu untuk tetap setia dan bertahan menjadi mitra kerjaNya.
Mari sambut kehadiran Roh Kudus. BersamaNya kita akan mampu berdiri kokoh untuk mewartakan karya kasih Allah di sepanjang hidup kita.

Sabda Hidup: Senin, 11 Mei 2015

Bacaan: Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Yoh. 15:26 – 16:4a.
BcO 1Yoh. 2:1-11

Bacaan Injil Yoh. 15:26 – 16:4a.
26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
1 “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. 2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. 3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. 4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.” (16-4b) “Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu,

Renungan:

Kemana Yesus Pergi?

Empat puluh hari setelah Yesus menderita sengsara dan wafat, Ia membuktikan dengan banyak tanda bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia menampakkan diri kepada  para rasul-Nya dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

Ketika masih bersama mereka, Ia berkata: “Jangan meninggalkan Yerusalem. Tunggulah di sini hingga Bapa menganugerahkan Roh Kudus kepadamu, seperti yang telah Aku katakan sebelumnya bahwa Bapa telah menjanjikannya. Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

Setelah Yesus berkata demikian dan sementara mereka memandang-Nya, Ia terangkat ke langit.

Pertanyaan yang banyak dilontarkan kepada saya ialah: “Ke mana Yesus pergi?” Apakah Ia masih melayang-layang di angkasa, mungkin telah melewati planet Yupiter atau bahkan mungkin telah melewati sistem perbintangan Alpha Centauri?

Kebangkitan Berarti Kehidupan yang Mulia

Dalam Syahadat Para Rasul kita mendaraskan, “Aku percaya akan kebangkitan badan”. Saya tidak pernah sungguh mengerti apa itu artinya. Apakah kita akan memiliki tubuh yang sama? Mohon penjelasan.
~ seorang pembaca di Burke

Pertanyaan ini segera membawa saya kepada kenangan ketika saya masih di SMP Washington Irving dan seorang teman menunjukkan kepada saya sebuah majalah rohani dari gerejanya yang menggambarkan akhir dunia dan kebangkitan orang mati. Dalam bentuk “buku komik”, majalah tersebut melukiskan orang-orang keluar dari kubur dan makam - sekurangnya, suatu gambar yang cukup mengerikan, khususnya dari sudut pandang seorang siswa sekolah menengah. Seturut berjalannya waktu dan berkembangnya pemahaman teologis saya, sekarang saya lebih berharap bahwa jika saya bangkit dari mati, Tuhan membuat sedikit perbaikan atau penyempurnaan terhadap tubuh saya ini sebelum saya melewatkan sepanjang kekekalan hidup saya dengan tubuh ini.

BERITA GEREJA 09 & 10 MEI 2015 Hari Minggu Paskah VI

I. Pesta Santo–Santa Minggu ini:

II. Misa Harian dalam pekan ini seperti biasa 06:00 AM
Hari Senin, 17:30PM Misa dan Devosi Keluarga Kudus

Petugas Misa Minggu yang akan datang:

Hari Sabtu 16 Mei 17:30 PM
Koor, Kolekter & Persembahan: Komunitas Yoseph & Yohanes
Organis : Sdr Rudi
Lektor: Ibu Tantri W. & Sdri. Theresia Maya I.B.
Pemazmur: Aveline Maristela G. Abu
Putra-Putri Altar: Reza Aditya JS, Michael Immanuel H, Erna Cindy M, Angelina Meysa P.

Hari Minggu, 17 Mei 08:00 AM
Koor, Kolekter & Persembahan: WKRI Banjarbaru
Organis : Bpk. Riwi
Lektor: Bpk & Ibu Hugo T.N.
Pemazmur: Ibu Shelly Uli AS.
Putra-Putri Altar: Antonius Tiro, Fidelia Vincentius, Angelina Anggi, Maria Christania

III. Sakramen Perkawinan
Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan Menurut Tata Cara Gereja Katolik
1.      Pasangan Patrisius Agustinus Reba putra dari Bpk Sertasius reki dan Ibu Veronika Vero dengan Elisabeth Ayu Marissa Putri Ratna Mangali putri dari Bpk Dewa Putu Setiawan dan Ibu Lin Sulastri Indah. Pengumuman ini merupakan pengumuman kedua.
Barang siapa mengetahui adanya halangan atas perkawinan ini mohon memberitahukan kepada Pastor Paroki.

IV. Pengumuman Tambahan
1.      Adik-adik anggota Misdinar Diharapkan hadir latihan di gereja setiap hari Minggu jam 16:00PM
2.      Baptisan bayi di laksanakan pada hari Minggu ke-3 bulan Mei 2015 dan untuk mengisi formulir dapat menghubungi Sekretariat  Paroki Bunda Maria Banjarbaru.

3.      Hari Jumat Misa Keluarga jam 17:30P bagi seluruh umat Paroki Bunda Maria Banjarbaru. Bagi anggota komunitas ME angkatan 1 s/d 48 setelah Misa Keluarga akan diadakan renuel bertempat di Gedung Serbaguna.

Susunan Tim ARDAS Keuskupan Banjarmasin di Paroki Bunda Maria Banjarbaru Periode Tahun 2015 – 2019 ditetapkan di Banjarbaru pada Tanggal 23 April 2015

Penanggung Jawab: Pastor Gregorius Syamsuddin, MSF (Pastor Paroki Bunda Marian Banjarbaru)
Ketua: Dr. Hugo Taruk Nani
Wakil Ketua: Petrus B. Kolin
Sekretaris: Linawati
Bendahara: Maria Jusni Hutabarat