Rabu, 20 Mei 2015

Kepedulian terhadap masa depan anak-anak

Cecilia Rosariningsih, Guru SMPK Widyatama, Batu
Baru sebentar bertemu dengan Bu Rosa, kami jadi tertular semangatnya. Anggota teladan TP Batu tahun buku 2009 kemarin memang benar-benar punya spirit yang luar biasa untuk mengajak anak didiknya mempersiapkan masa depan mereka. Bagaimana tidak ? Hampir setiap hari  ia mengunjungi kami di TP Batu sambil membawa setumpuk buku Sibuhar Siswa.


Ibu Rosa memang bukan sekali ini melangkahkan kaki untuk membangun masa depan bagi anak-anak. Beberapa tahun lalu, Bu Rosa bersama beberapa teman-temannya menyisihkan sedikit dari penghasilan mereka untuk membantu biaya sekolah anak-anak yang tidak mampu dalam perkumpulan bernama “Don Bosco”. Perkumpulan ini memberikan bantuan untuk anak-anak dari berbagai kalangan. “Meskipun saya saat ini tidak lagi aktif dalam perkumpulan itu, keinginan yang sangat kuat itu tetap ada,” tuturnya.
Baginya mendidik siswa-siswi SMP yang sudah mulai beranjak remaja memang bukan perkara mudah, juga ketika mengajak mereka untuk  mulai menabung dan berpikir jauh untuk mempersiapkan masa depan. “Saya ingin melihat mereka mandiri, dan memberikan pengertian bahwa hal itu dapat mereka wujudkan dari sesuatu yang kecil dan sederhana, misalnya menabung sebagian uang saku mereka, meskipun hanya dua ribu rupiah saja.”
Awalnya ia melihat banyak siswa yang memperoleh uang saku dari orang tua mereka, namun tidak pernah disisihkan untuk menabung. Hadirnya Sibuhar Siswa di CU mendorongnya untuk kembali mengajak siswanya berhemat dan menabungkan uang sakunya. Diberikannya semangat bahwa dengan tabungan mereka sendiri yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dapat memenuhi kebutuhan sekolah tanpa merepotkan orang tua, seperti alat tulis, buku, dan fotokopi.
Yang menarik, Bu Rosa tidak hanya mengajak lewat kata-kata. Ia memberi semangat kepada murid muridnya dengan mengantarkan buku tabungan mereka ke CU untuk melakukan setoran, setelah itu secara bertahap didorongnya mereka untuk datang dan menyetor tabungan sendiri ke TP.
Semangat inilah yang membuat kami kagum. Tidak hanya mengajak, tapi juga memfasilitasi. Tidak hanya berbicara, tapi juga memberi contoh. Orang tua siswa pun di dorongnya untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak mereka melalui Sipintar seperti putri kecilnya, Keisha.
Tidak hanya berhenti disitu, pemikiran bahwa mempersiapkan masa depan tidak hanya melalui nilai-nilai bagus juga dilakukannya. Di kala murid-murid lain sedang melaksanakan remidi, ide untuk menumbuhkan kreativitas siswa melalui Olimpiade Bahasa Inggris pun di lontarkannya. Bersama guru-guru lainnya Bu Rosa ingin memberikan wadah bagi mereka yang berprestasi dan berani untuk menyongsong masa depan.
Sungguh, kami jadi terharu, di masa pendidikan nasional carut marut di mata masyarakat. Dimana nilai-nilai ujian di dewakan, masih ada kepedulian yang muncul untuk mempersiapkan anak menghadapi masa depan. Tidak hanya nilai yang tinggi, tidak hanya prestasi yang menonjol, namun juga kemauan dan ketetapan hati menyambut masa depan mereka sendiri.


Tidak ada komentar: