Senin, 30 Maret 2015

MENGAPA KITA SELALU MENEMPATKAN SALIB DI ALTAR? MENGAPA UMAT KATOLIK MERAYAKAN WAFAT KRISTUS LEBIH SERING DARIPADA MERAYAKAN KEBANGKITAN-NYA?

Pedoman Umum Misale Romawi menyatakan. “Juga di atas atau di dekat altar hendaknya dipajang sebuah salib dengan sosok Kristus tersalib. Salib itu harus mudah dilihat oleh seluruh umat” (no. 308). Bahasa Latin dari `salib' adalah `crux' yang bagi umat Kristen Katolik berarti salib dengan `corpus' atau tubuh Juruselamat kita yang tersalib di atasnya.

Gereja Katolik menempatkan corpus di atas salib bukan karena kita menyembah Kristus yang wafat atau pun merayakan wafat Kristus lebih sering daripada merayakan kebangkitan-Nya, melainkan sebagai peringatan akan apa yang telah Ia lakukan bagi kita. Melalui wafat Kristus di salib itulah kita beroleh keselamatan. Dalam spiritualitas Katolik, salib dan kebangkitan Kristus tak dapat dipisahkan, demikian juga bagi mereka yang hendak menjadi pengikut-Nya. Memperoleh terang kebangkitan tanpa melalui salib adalah tidak mungkin bagi Kristus dan kita semua dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya. Kita semua diminta untuk memikul salib kita serta mengikuti-Nya (Mat 10:38, 16:24; Mrk 8:34; Luk 9:23). Kurban, kita diingatkan akan kurban Kristus melalui kehadiran corpus, adalah apa yang Ia lakukan bagi kita dan untuk itulah kita dipanggil jika hendak menjadi pengikut-Nya yang sejati.

“Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Roma 8:16-17)

Kurban-Nya di atas salib itulah yang kita hadirkan kembali kepada Allah Bapa dalam setiap Misa, sementara kita bersatu dengan Kristus dalam mempersembahkan Kurban-Nya yang abadi di surga seperti dilihat oleh St. Yohanes: “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih.” (Why 5:6). Singkat kata, Yesus tidak dapat memisahkan antara Wafat-Nya disalib dan Kebangkitan-Nya, dan oleh sebab itu, demikian juga kita. Menggunakan kata-kata St. Yohanes dan St. Paulus:

“Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:14-15)
“tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan.” (1Kor 1:23)

sumber : "I'm Glad You Asked", Questions from the parishioners of St. Charles Borromeo Catholic Church Picayune, Mississippi; by Fr. John Noone; Copyright © 1999; www.scborromeo.org

Apakah arti Paskah, Kematian atau Kebangkitan ?

Ada sejumlah orang mempertanyakan apakah arti Paska. Mereka berargumen bahwa Paska artinya adalah kematian dan bukan kebangkitan, dan Paska yang diartikan kebangkitan itu adalah produk Konstantin di tahun 300-an. Benarkah argumen ini?
Berikut ini kami mengambil informasi, yang disarikan dari buku yang berjudulAncient Israel, karangan Roland de Vaux, vol. 2, (First McGraw-Hill Paperback Edition, 1965), p. 488-493:
Paska, atau Passover dalam bahasa Inggris, berasal dari kata Ibrani,Pesah. Kitab Suci menghubungkan kata itu dengan akar kata psh, yang artinya ‘timpang/ melangkahi/ melewati’ (lih. 2 Sam 4:4),  1Raj 18:21). Dalam tulah terakhir kepada bangsa Mesir, Allah melangkahi/ melewati rumah-rumah yang melakukan persyaratan Paska (Kel 12:13,23,27).

Sejarah Singkat Penentuan Hari Raya Paskah

Tahun ini 2015, hari Minggu tanggal 5 April adalah hari Paskah. Banyak hari hari peringatan Gerejawi yang menggunakan hari Paskah sebagai patokan, misalnya Hari Rabu Abu (46 hari sebelum Paskah), Hari Minggu Palm (hari Minggu 7 hari sebelum Paskah), Hari Jumat Agung (2 hari sebelum Paskah), Hari Kenaikan (39 hari setelah Paskah), Hari Pantekosta (49 hari setelah Paskah), dll. Ketergantungan hari-hari ini semua pada Paskah membuat penentuan hari Paskah sebagai hal yang sangat-sangat penting.
Walaupun selalu jatuh pada hari Minggu, namun setiap tahunnya hari Paskah jatuh pada tanggal yang berbeda, tidak seperti misalnya… hari raya Natal yang selalu dirayakan pada tanggal 25 Desember. Penghitungan atau penentuan hari Paskah mengikuti cara-cara yang kompleks. Namun, mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa cara penghitungan yang kita pakai sekarang ini telah mengalami evolusi yang cukup panjang selama kurang lebih 2 ribu tahun terakhir ini, melibatkan intrik2 tokoh-tokoh agama serta pemikiran banyak orang: saintists, politicians dan juga kaisar.

Artikel mengenai Tiga Hari Suci dan Minggu Paskah



KAMIS PUTIH
Kamis Putih adalah hari pertama dari Tri Hari Suci Paskah. Kamis Putih ini menandai dimulainya Triduum Paskah. Pada hari ini kita merayakan kembali perjamuan Malam Terakhir yang dilakukan Yesus bersama 12 Rasul.

Dikatakan sebagai perjamuan terakhir karena pada malam itu Yesus dikhianati oleh murid-Nya, Yudas Iskariot. Malam itu, Yesus menunjukkan kasih-Nya hingga rela kehilangan nyawa bagi seluruh manusia di dunia. Pada malam itu Yesus menyerahkan tubuh dan darahNya pada Bapa di Surga dalam wujud roti dan anggur yang diberikan kepada para rasul untuk memberi kekuatan bagi mereka. Yesus juga meminta apa yang Dia lakukan malam itu terus dilakukan oleh para pengikut-Nya.

Perayaan pada Hari Kamis dalam Pekan Suci ini disebut Kamis Putih karena warna liturgi hari itu didominasi warna putih. Imam mengenakan kasula (jubah luar) berwarna putih. Bunga-bunga penghias altar juga didominasi warna putih. Warna putih ini melambangkan kemuliaan dan kesucian.

Misa Kamis Putih sebaiknya dilaksanakan pada malam hari seperti  Yesus melakukannya. Istilah the Last Supper menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan pada waktu malam. Perayaan Kamis Putih sebagai perayaan khusus perjamuan Ekaristi yang diadakan oleh Tuhan Yesus pada Perjamuan Terakhir ini ditetapkan sejak Konsili Hippo (393 M).

Ada hal yang sedikit berbeda pada Misa Kamis Putih bila dibandingkan dengan Misa yang biasa kita ikuti. Misa yang umumnya kita ikuti terdiri atas: Ritus Pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, dan Ritus Penutup. Sedangkan Misa Kamis Putih terdiri atas:
*. Ritus Pembuka
*. Liturgi Sabda dan Upacara Pembasuhan Kaki
*. Liturgi Ekaristi
*. Pemindahan Sakramen Mahakudus dan tuguran
Ritus Pembuka
Ritus pembuka diawali dengan lagu pembuka dan berakhir setelah Imam menyampaikan doa pembukaan. Hal khusus yang dilakukan pada Misa Kamis Putih adalah dibunyikannya lonceng Gereja selama umat menyanyikan Gloria / Kemuliaan. Gloria ini selama Masa Prapaskah tidak dinyanyikan. Pembunyian lonceng ini juga merupakan saat terakhir lonceng gereja dibunyikan sebelum nanti mulai dibunyikan kembali saat kita menyanyikan Gloria pada perayaan Malam Paskah.

BERITA GEREJA 28 & 29 MARET 2015 Hari Minggu Palma

I. Pesta Santo–Santa Minggu ini:

II. Misa Harian dalam pekan ini seperti biasa 06:00 AM
Hari Senin, 17:30PM Misa dan Devosi Keluarga Kudus
Hari Kamis, 17:30PM Misa Kamis Putih
Hari Jumat, 09:00AM Doa Jalan Salib
Hari Jumat, 15:00PM Upacara Penghormatan Salib dan Ibadat Komuni
Hari Sabtu, 19:00PM Misa Perayaan Malam Paskah
Hari Minggu, 08:00AM Misa Perayaan Paskah Pagi

Petugas Misa Minggu yang akan datang:

Hari Kamis Putih, 2 April 2015, 17:30PM
Koor: Komunitas AVE
Organis: Bpk. F. Riwi
Lektor: Bpk & Ibu Ferry Gunawan
Pemazmur: Sdri. Anastasya Rosari Rahvitayani
Kolkt & Persmb: Komunitas AVE
Putra-Putri Altar: Petugas khusus
Tatib & Penata Umat: Komunitas AVE
Pemeran Para Rasul: Utusan dari stasi/komunitas
Jadwal Tuguran: Dapat dibaca pada pengumuman di depan Gereja.


Hari Jumat Agung, 3 April 2015:
Pagi 09:00AM Doa Jalan Salib, petugas KOMKA
Sore 15:00PM Upacara Penghormatan Salib dan Ibadat Komuni
Petugas:
Koor: PS Cressendo
Organis: Sdri. Florentina Dian Meitasari
Lektor: 1. Sdri. Vincensia A.S. 2. Sdri. Christa Inggriani
Passio: 1. Bpk. Bonivasius Darmun
           2. Bpk. Nicolaus Naga
           3. Sdr. Rudi
Pemazmur: Ibu Maria Magdalena Yudistira H.
Komentator: Bpk. Sumitro
Kolkt & Persmb: Legio Maria
Putra-Putri Altar: Petugas khusus

Hari Sabtu Malam Paskah, 4 April 2015, 19:00PM
Koor: Paduan Suara Santa Sesilia
Dirigent: Bpk. Andreas Nua
Organis: Bpk. F. Riwi
Lektor: 1. Sdri. Anastasya Rosari Rahvitayani
           2. Ibu Helena Sri Warih Anjani
           3. Bpk & Ibu Hasmar Tarigan
Exultet: Frater Jeremia Snae
Komentator: Ibu Tantri Widiyanti
Kolkt & Persmb: WKRI Banjarbaru
Tatib & Penata Umat: Bapak/Ibu Ketua-ketua Komunitas Beserta Istri/Suami
Persembahan Natura: Komunitas Elizabeth
Penyedia Lilin : Misdinar
Putra-Putri Altar: Petugas Khusus

Hari Minggu, Paskah Pagi, 5 April 2015, 08:00 AM
Koor : PS Santo Martinus
Organis: Sdri. Florentina Dian Meitasari
Lektor: Bapak & Ibu Y. Nono Dwi Santoso
Pemazmur: Sdr. Aditya Widyasmara
Komentator: Sdri. Theresia Maya Ina Bolen
Kolkt & Persmb: Santa Monica
Tatib & Penata Umat: Komunitas Maria & Komunitas Agustinus
Persembahan Natura: Komunitas Martha & Paulus
Putra-Putri Altar: Petugas Khusus

III. Sakramen Perkawinan

IV. Pengumuman Tambahan
1.      Hari Minggu, 29 Maret setelah Misa Palma diadakan latihan bagi petugas Ekaristi Kamis Putih (termasuk pemeran para rasul), Jumat Agung, Malam Paskah & Paskah Pagi. Berhubung pentingnya latihan ini, maka kami mohon kesediaan kehadiran bapak, Ibu, Saudara (i) para petugas dalam latihan ini.
2.      Ibadat & Sakramen Pengampunan Dosa diadakan pada: Hari Selasa, 31 Maret 2015, mulai 17:00PM. Hari Rabu, 1 April 2015, mulai 17:00PM.
3.      Amplop aksi puasa pembangunan (APP) dari komunitas dan stasi agar diserahkan kepada Pastor Paroki paling lambat hari Minggu tanggal 29 Maret 2015 dan sudah direkapitulasi.
4.      Jadwal kerja bakti di lingkungan Gereja, hari Minggu tanggal 29 Maret 2015 jam 15:00PM. Pembagian lokasi kerja bakti sebagai berikut:
a.      Komunitas Maria jalan masuk menuju Gereja
b.      Komunitas Martha & Paulus halaman depan Sikhar
c.       Komunitas Elizabeth 1, 2 & 3 Ruang Gereja & halaman samping kiri dan kanan Gereja.
d.      Komunitas Agustinus 1 dan 2 Makam MGR & Groto
e.      Komunitas AVE Ruang Gereja lama, kamar mandi/toilet dan bagian luar gereja lama
f.       Komunitas Santo Yoseph & Yohanes halaman parkir, di depan Gereja dan sekitar Gaudium
g.      KOMKA halaman sekitar Pastoran
Umat dimohon membawa peralatan kerja bakti dan ikut berpartisipasi dalam kerja bakti tersebut.
5.      Ibadat tobat dan pengakuan dosa dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 31 Maret dan 1 April 2015 jam 17:30PM.
6.      Misa Kamis Putih, hari Kamis tanggal 2 April 2015, jam 17:30PM, dilanjutkan dengan tuguran dengan jadwal sebagai berikut:
a.      Jam 20:00-21:00: Komunitas Martha, Paulus, Yoseph & Yohanes
b.      Jam 21:00-22:00: KOMKA
c.       Jam 22:00-23:00: Komunitas Agustinus 1, 2 & AVE
d.      Jam 23:00-24:00: Komunitas Maria
e.      Jam 24:00-01:00: Komunitas Elizabeth dan Biarawan-Biarawati
7.      Jalan Salib, hari Jumat tanggal 3 April 2015 jan 09:00AM, bertempat di dalam Gereja, dilanjutkan penyembahan Salib dfan Ibadat Komuni jam 15:00PM.
8.      Misa Malam Paskah, hari Sabtu malam, tanggal 4 April 2015, jam 19:00PM.
9.      Misa Minggu Paskah, hari Minggu pagi, tanggal 4 April 2015, jam 08:00AM dan setelah Misa dilanjutkan dengan pembagian Telur Paskah untuk Anak-anak.
10.   Jadwal Petugas selama Pekan Suci, Petugas Parkir, Petugas Jaga Malam dan lainnya dapat dibaca di papan pengumuman depan Gereja dan dimohon petugas dapat melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
11.   Dimohon kehadiran orang tua/wali calon penerima komuni I hari Minggu 29 Maret 2015 jam 11:00AM di Ruang Rapat Pastoran, acara pertemuan dengan Pastor, Dewan Paroki dan Pengajar.



Rabu, 25 Maret 2015

MENGAPA RANTING-RANTING PALMA DIGUNAKAN?

Hanya Yohanes satu-satunya penginjil yang menyebutkan bahwa ranting-ranting yang mereka gunakan adalah dari pohon palma. Matius serta Markus hanya menyebutkan "ranting-ranting". Lukas malahan tidak menyinggung soal ranting sama sekali, ia hanya mengatakan bahwa orang banyak menghamparkan pakaian mereka di jalan.

Di beberapa negara Eropa, umat merayakan Hari Minggu Palma dengan menggunakan ranting pohon willow atau ranting pohon sejenis, karena pohon palma jarang dijumpai di sana. Beberapa orang menganyam 3 lembar daun palma atau lebih untuk dijadikan salib atau mahkota duri. Tahun depan, daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Hari Minggu Palma akan dibakar menjadi abu untuk dipergunakan dalam perayaan Rabu Abu.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

APA ITU HARI MINGGU PALMA?

Pernahkah kalian menyaksikan suatu pertunjukan drama hidup, dengan aktor serta aktris yang nyata? Jika mereka berakting dengan baik, mungkin untuk sementara waktu kalian lupa bahwa kalian sedang berada di gedung pertunjukkan. Malahan mungkin kalian tidak sempat berpikir bahwa aktor dan aktris di atas panggung itu hanyalah sedang berpura-pura menjadi orang lain. Dengan kata lain, kalian terbawa dalam peran yang mereka mainkan.

Itulah sebabnya mengapa kita memegang daun-daun palma pada hari ini. Kalian tidak hanya menyaksikan suatu pertunjukan, tetapi kalian diminta untuk berperan serta di dalamnya. Kalian menjadi aktor serta aktris dalam suatu drama yang paling hebat sepanjang masa: minggu terakhir dalam kehidupan Yesus. Dan daun-daun palma adalah perlengkapan kalian.

Senin, 16 Maret 2015

APA PERAN MUSA DAN ELIA KETIKA YESUS DIPERMULIAKAN?

Orang Kristen membagi Kitab Suci menjadi dua bagian: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Para saksi memberikan kesaksian mereka di pengadilan, jadi kalian dapat mengatakan bahwa Perjanjian Lama adalah serangkaian kesaksian tentang Tuhan oleh orang-orang yang hidup sebelum Yesus. Perjanjian Baru adalah serangkaian kesaksian oleh orang-orang yang bersaksi tentang Yesus.

Orang-orang Yahudi hanya mengakui Kitab Perjanjian Lama. Mereka membaginya menjadi tiga bagian: Kitab Hukum (Taurat), Kitab Para Nabi dan Kitab Tulisan.

Kitab Hukum (Taurat) berisi kesaksian Musa serta orang-orang yang mengenalnya.

Kitab Para Nabi berisi kesaksian para nabi, yaitu baik pria maupun wanita yang berbicara atas nama Tuhan setelah jaman Musa. Yang paling utama dari para nabi itu ialah Elia. Para nabi yang lain ialah: Samuel, Natan, Amos, Yeremia dan Yehezkiel.

Kitab Tulisan berisi berbagai macam tulisan lain yang tidak cocok dikelompokkan baik ke dalam Kitab Hukum maupun Kitab Para Nabi. Kitab ini dianggap kalah penting dari kedua kitab pertama. Termasuk didalamnya antara lain adalah “Amsal” dan “Pengkhotbah”.

Penampakan Musa dan Elia ketika Yesus dipermuliakan menjadi semacam tanda persetujuan mereka kepada Yesus. Tuhan Allah sendiri menyempurnakan kesaksian mereka dengan suatu suara yang berkata dari dalam awan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia" (Matius 17:5).

APA ITU MASA PRAPASKAH?

Masa Prapaskah adalah masa pertumbuhan jiwa kita. Kadang-kadang jiwa kita mengalami masa-masa kering di mana Tuhan terasa amat jauh. Masa Prapaskah akan mengubah jiwa kita yang kering itu. Masa Prapaskah juga membantu kita untuk mengatasi kebiasaan-kebiasaan buruk seperti mementingkan diri sendiri dan suka marah.

Banyak orang mengikuti retret setiap tahun. Retret itu semacam penyegaran jiwa. Kita membebaskan diri dari segala beban dan segala rutinitas sehari-hari. Tujuannya agar kita dapat meluangkan waktu untuk memikirkan dan mendengarkan Tuhan. Kalian boleh menganggap Masa Prapaskah sebagai suatu Retret Agung selama 40 hari. Yaitu saat untuk mengusir semua kekhawatiran dan ketakutan kita supaya kita dapat memusatkan diri pada Sahabat kita dan mempererat hubungan kita dengan-Nya. Sahabat itu, tentu saja, adalah Tuhan. Kita dapat mempererat hubungan kita dengan-Nya dengan berbicara kepada-Nya dan mendengarkan-Nya. Cara lain yang juga baik adalah dengan membaca bagaimana orang lain membangun persahabatan dengan Tuhan di masa silam. Kitab Suci adalah bacaan yang tepat atau bisa juga kisah hidup para santo dan santa.

Akhirnya, hanya ada dua kata untuk menyimpulkan apa itu Masa Prapaskah, yaitu: "NIAT" dan "USAHA". Misalnya saja kita berniat untuk lebih mengasihi sesama, kita juga berniat untuk tidak lagi menyakiti hati sesama. Salah satu alasan mengapa kita gagal memenuhi niat kita itu adalah karena kita kurang berusaha. Kitab Suci mengatakan "roh memang penurut, tetapi daging lemah". Di sinilah peran Masa Prapaskah, yaitu membangun karakter yang kuat. Kita berusaha untuk menguasai tubuh dan pikiran kita dengan berlatih menguasai diri dalam hal-hal kecil. Oleh karena itulah kita melakukan silih selama Masa Prapaskah. Kita berpantang permen atau rokok atau pun pantang menonton program TV yang paling kita sukai. Dengan berpantang kita belajar mengendalikan diri. Jika kita telah mampu menguasai diri dalam hal-hal kecil, kita dapat meningkatkannya pada hal-hal yang lebih serius.

Berlatih menguasai diri baru sebagian dari usaha. Tidaklah cukup hanya berhenti melakukan suatu kebiasaan buruk, tetapi kita juga harus memulai suatu kebiasaan baik untuk menggantikan kebiasaan buruk kita itu. Misalnya saja membaca Kitab Suci setiap hari, berdoa Rosario, menerima Komuni secara teratur. Jadi jangan hanya duduk diam saja, LAKUKAN SESUATU. Mulailah Hari Rabu Abu dengan menerima abu yang telah diberkati, lalu kemudian memulai hidup baru bagi jiwamu!

BERITA GEREJA 14 & 15 MARET 2015

Hari Minggu Pra Paskah IV

I. Pesta Santo–Santa Minggu ini:

II. Misa Harian dalam pekan ini seperti biasa 06:00 AM
Hari Senin, 17:30PM Misa dan Devosi Keluarga Kudus
Hari Jum’at, pkl 17:00PM Doa Jalan Salib dilanjutkan Perayaan Ekaristi

Petugas Misa Minggu yang akan datang:

Hari Sabtu 17:30 PM
Koor                     : Komunitas Yoseph & Yohanes
Organis : Sdr. Rudi
Lektor                  : 1. Sdri. Christa Inggriani
                               2. Sdr. Christian Teguh N.
Pemazmur           : Ibu Caecilia Desy Mewengkang
Kolkt & Persmb: Komunitas Yoseph & Yohanes
Putra-Putri Altar: 1. Reza Aditya
                                   2. Michael Immanuel
                                   3. Regina Kidi
                                   4. Erna Chindy M.

Hari Minggu, 08:00 AM
Koor                     : WKRI Banjarbaru
Organis: Sdri. Grace Dwi Arganita Pasaribu
Lektor                  : Bapak F. Riwi
Pemazmur           : Bpk & Ibu Hugo T. Nani
Kolkt & Persmb: WKRI Banjarbaru
Putra-Putri Altar: 1. Anthonius Tiro
                                   2. Fidel Vincensius
                                   3. Angelina Anggi
                                   4. Maria Chrystania

III. Sakramen Perkawinan

IV. Pengumuman Tambahan
1.     Petugas Doa Jalan Salib, Jum’at 20 Maret 2015 pkl 17:00PM, Komunitas Elizabeth
Putra-Putri Altar: Yoseph Bagas P., Pratama Bagus S., Angelina Anggi, Karunia Wana I.N.
2.     Pertemuan rutin WKRI Banjarbaru, akan diadakan pada hari Selasa, 17 Maret 2015, jam 16:00PM di gedung serba guna paroki (gereja lama). Mohon kehadiran segenap anggota WKRI Banjarbaru dalam pertemuan tersebut di atas.
3.   Dimohon bagi Bapak/Ibu Ketua Komunitas yang belum menentukan anggota komunitasnya yang bertugas sebagai pemeran Rasul pada Perayaan Ekaristi Kamis Putih segera menetukan dan memberitahukan kepada seksi liturgi. Atas segala perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

4.     Para petugas Perayaan Ekaristi selama Pekan Suci (Hari Sabtu Minggu Palma, Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, Paskah Pagi) dapat dibaca pada papan pengumuman di depan Gereja. 

Senin, 09 Maret 2015

KERAMAIAN DI HALAMAN GEREJA

“Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, ‘Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.’” (Yoh 2, 16)
SUATU  saat pernah ada umat datang dan minta izn, “Apakah diperbolehkan berjualan di depan kantor milik keuskupan?” Di saat lain lagi beberapa anak muda juga datang dan minta diizinkan untuk menjual tas serta suvenir lain di tempat parkir. Mereka sedang menggalang dana untuk membiayai kegiatan kelompok orang muda.
Banyak orang ingin berjualan, entah kelompok orang muda atau dewasa, pribadi atau berkelompok. Mereka berjualan dengan maksud untuk mengumpulkan dana, entah untuk kepentingan keluarga sendiri atau kepentingan kelompok. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak umat beriman tertarik untuk berjualan. Banyak di antara mereka yang berjualan di tempat sendiri. Tetapi banyak juga yang tidak mempunyai tempat untuk berjualan.
Banyak pula yang berjualan pada momen tertentu, yakni pada hari Sabtu atau Minggu. Sasaran atau konsumennya juga jelas, yakni umat beriman yang pulang dari gereja.
Saat ini di sekitar gereja sudah banyak orang berjualan, entah makanan, sayuran, lauk, buku, majalah, suvenir, benda-benda rohani.
Minggu ini, umat beriman merenungkan kisah yang terjadi di Bait Allah. Di sana Yesus mengusir orang-orang yang berjualan. Bahkan dengan tegas Yesus mengatakan, “Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan!”
Bait Allah memang merupakan tempat untuk berdoa dan beribadat. Gereja juga merupakan tempat bagi umat beriman untuk mendengarkan Sabda Allah dan mengalami kehadiran-Nya. Umat beriman dipersatukan dengan Allah lewat ‘Komuni.’ Semua hal ini memang tidak dijual. Umat menikmati semuanya dengan gratis.
Bagaimana caranya agar hal-hal gratis dari Tuhan tetap menarik bagi seluruh umat, sehingga mereka bersemangat untuk datang, mendengarkan, mengalami dan menikmati-Nya, seperti halnya mereka datang kepada para penjual dan berebut untuk membeli sesuatu.

MENGAPA MASA PRAPASKAH BERLANGSUNG SELAMA 40 HARI?

Pada awalnya, empat puluh hari masa tobat dihitung dari hari Sabtu sore menjelang Hari Minggu Prapaskah I sampai dengan peringatan Perjamuan Malam Terakhir pada hari Kamis Putih; sesudah itu dimulailah Misteri Paskah. Sekarang, Masa Prapaskah terbagi atas dua bagian. Pertama, empat hari dari Hari Rabu Abu sampai Hari Minggu Pra-paskah I. Kedua, tiga puluh enam hari sesudahnya sampai Hari Minggu Palma. Masa Prapaskah bagian kedua adalah masa Mengenang Sengsara Tuhan.

Makna empat puluh hari dapat ditelusuri dari kisah Musa yang sebagai wakil Hukum (Taurat) dan Elia yang sebagai wakil Nabi. Musa berbicara dengan Tuhan di gunung Sinai dan Elia berbicara dengan Tuhan di gunung Horeb, setelah mereka menyucikan diri dengan berpuasa selama empat puluh hari (Keluaran 24:18, IRaja-raja 19:8). Setelah dibaptis, Tuhan Yesus mempersiapkan diri untuk tampil di hadapan umum juga dengan berpuasa selama empat puluh hari di padang gurun. Di sana Ia dicobai setan dengan serangan pertamanya yaitu rasa lapar. Serangan yang sama digunakannya juga untuk mencobai kita agar kita gagal berpantang dan berpuasa dengan godaan keinginan daging. Kemudian setan berusaha membujuk Yesus untuk menjatuhkan diri-Nya agar malaikat-malaikat dari surga datang untuk menatang-Nya. Setan mencobai kita juga dengan kesombongan, padahal kesombongan sangat berlawanan dengan semangat doa dan meditasi yang dikehendaki Tuhan. Untuk ketiga kalinya Setan berusaha membujuk Yesus dengan janji akan menjadikan Yesus sebagai penguasa jagad raya. Setan mencobai kita dengan keserakahan serta ketamakan harta benda duniawi, padahal Tuhan menghendaki kita beramal kasih dan menolong sesama kita.

Selama Masa Prapaskah selayaknya kita hidup sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran. (Efesus 5:8-9).

MENGAPA KISAH SENGSARA YESUS DISEBUT `PASSIO'?

Minggu Palma disebut juga Minggu Mengenangkan Sengsara Tuhan, sebab pada hari itu akan dibacakan kisah tentang hari-hari terakhir kehidupan Yesus di dunia yang dikenal sebagai “Kisah Sengsara Tuhan Kita, Yesus Kristus”.

Passio berasal dari `Passio' bahasa Latin, yaitu suatu perasaan yang amat kuat serta mendalam. Misalnya saja cinta, benci atau marah. Di antaranya, yang paling besar kuasanya adalah cinta.

Tuhan amat sangat mencintai kita. Tuhan bukanlah arca batu yang tanpa perasaan. Arca seperti itu tidak mati untuk siapa pun. Tuhan Yesus wafat bagi kita. Yesus tidak berpura-pura. Ia sungguh-sungguh merasakan sakit yang amat menyiksa. Penderitaan Tubuh-Nya jauh lebih besar dari yang dapat ditanggung manusia mana pun. Penderitaan batin-Nya - sejak ditinggalkan oleh para sahabat-Nya hingga cercaan serta hinaan dari mereka yang hendak diselamatkan-Nya - lebih dahsyat dari yang dapat kita bayangkan. Jadi, ketika kalian mendengarkan Kisah Sengsara-Nya, berbagilah penderitaan dengan-Nya!


MENGAPA KITA MEMBACA PASSIO DUA KALI?

Pada Hari Minggu Palma kita membaca Passio yaitu Kisah Sengsara Yesus: bacaan dari Injil bagian sengsara Yesus yang biasanya dibacakan oleh 3 orang lektor. Kita juga akan mendengarkan kisah yang sama pada hari Kamis Putih dan Jumat Agung. Mengapa kita mengulanginya? Alasannya ialah, bagi kebanyakan orang, Pekan Suci hanya berlangsung selama 60 menit saja. Ada banyak upacara-upacara agung dan indah dalam Pekan Suci ini untuk membantu kita mengenangkan karya penyelamatan kita yang membawa kita kepada hidup yang kekal. Sayang sekali, sebagian orang tidak ikut ambil bagian dalam upacara-upacara penting ini. Oleh karena itu Gereja merasa perlu menghadirkan kisah Pekan Suci secara ringkas bagi mereka, dan menjejalkannya dalam Hari Minggu Palma. Sehingga kadang-kadang kita hampir saja lupa makna Hari Minggu Palma yang sesungguhnya: Yesus memasuki Yerusalem dengan jaya! Pekan Suci adalah pekan di mana kita seharusnya tidak melupakan Tuhan. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita agar kita dapat hidup kekal. 
Kita patut melalui pekan ini sebagai pekan yang lain daripada yang lainnya, sebagai pekan yang sungguh-sungguh SUCI. Kita patut ambil bagian dalam seluruh kegiatan mengenangkan kembali hari-hari terakhir Yesus sebelum kematian-Nya. Jika sekarang kita meluangkan waktu bersama-Nya, kita boleh yakin bahwa Ia akan bersama kita jika kita membutuhkan-Nya. Jangan puas dengan versi Pekan Suci yang singkat. Setidak-tidaknya selama sepekan ini saja, biarlah Allah menikmati versi lengkapnya.

BAGAIMANA PENETAPAN TANGGAL PASKAH?

Sebelum tahun 325M, gereja-gereja di berbagai wilayah yang berbeda merayakan Paskah pada tanggal yang berbeda-beda pula, dan Paskah tidak selalu jatuh pada hari Minggu. Pada tahun 325, Konsili Nicea mengubah hal tersebut dengan mengajarkan bahwa hari raya Paskah harus selalu dirayakan pada hari Minggu. Pada tahun 1576, Aloysius Lilius memaklumkan bahwa Paskah haruslah ditetapkan pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama sesudah Vernal Equinox (hari pertama musim semi, lihat Mengapa paskah jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahun?).Gereja-gereja Barat menetapkan tanggal Paskah sekitar tahun 1583. Hari Raya Paskah akan berkisar antara tanggal 22 Maret hingga 25 April. Siklus Paskah akan berulang setiap 5,700,000 tahun sekali - tidak lebih cepat dari itu!

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

MENGAPA PERAYAAN PASKAH JATUH PADA TANGGAL YANG BERBEDA-BEDA SETIAP TAHUN?

Matahari maupun bulan, kedua-duanya mempunyai pengaruh dalam menentukan Paskah. Di belahan bumi utara, saat tengah hari, matahari tidak selalu tepat di atas kepala. Dalam musim dingin, matahari lebih rendah pada kaki langit daripada dalam musim panas. Musim semi tiba pada titik pertengahan di antara kedua perbedaan yang besar tersebut. Hal ini biasanya terjadi sekitar tanggal 21 Maret dan disebut Vernal Equinox (musim semi di mana waktu siang dan malam sama lamanya).

Bulan purnama pertama sesudah Vernal Equinox membantu menentukan tanggal Paskah. Hari Raya Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama tersebut. Ada lebih dari 12 kali bulan purnama dalam satu tahun, jadi tanggal Paskah dapat sangat bervariasi.

Paskah tidak selalu jatuh pada hari Minggu. Sebagian umat Gereja Kristen Perdana menggunakan tanggal Hari Raya Roti Tak Beragi orang Yahudi, yaitu pada tanggal 14 bulan Nisan dalam penanggalan Ibrani. Jadi, Paskah bisa saja jatuh pada hari-hari lain selain hari Minggu! Kebanyakan umat Kristiani dari Ritus Timur masih menggunakan Hari Raya Roti Tak Beragi untuk menentukan Hari Raya Paskah.

 sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Kegiatan Paskah 2015

Paroki Bunda Maria Banjarbaru


No.
Kegiatan
Waktu
1
Misa Rabu Abu
Rabu, 18 Februari 2015, jam 17:30 wita
2
Jalan Salbi Masa Pra Paskah
Setiap Jum’at, 20 Feb s/d 27 Maret 2015, Jam 17:00 wita
3
Pendalaman Iman Masa Pra Paskah
Pekan I s/d Pekan V Pra Paskah, mulai 23 Februari s/d 27 Maret 2015.
4
Ibadat Tobat dan Pengakuan Dosa
Selasa dan Rabu, TGl 31 Maret dan 1 April 2015, jam 17:30 wita.
5
Amplop APP 2015
Penyerahan amplop ke umat tgl. 1 Maret 2015
Pengumpulan amplop ke Paroki tgl 29 Maret 2015
6
Kerja Bakti
Minggu, tgl 29 Maret 2015
7
Misa Sabtu Palma
Sabtu, 28 Maret 2015, jam 17:30 wita
8
Misa Minggu Palma
Minggu, 29 Maret 2015, jam 08:00 wita
9
Misa Kamis Putih
Kamis, 2 April 2015, jam 17:30 wita
Dilanjutkan dengan tuguran.
10
Jalan Salib Jum’at Agung
Jum’at, 3 April 2015, jam 09:00 wita
11
Misa Penyembahan Salib
Jum’at, 3 April 2015, jam 15:00 wita
12
Misa Malam Paskah
Sabtu, 4 April 2015, jam 19:00 wita
13
Misa Paskah Pagi
Minggu, 5 April 2015, jam 08:00 wita
14
Pesta Kebun (Agape)
Minggu, 12 April 2015, selesai Misa