Senin, 29 Juni 2015

ANAK LAKI-LAKI VERSUS PRIA SEJATI

Kanak-kanak boleh jadi sering...
·        tidak sopan
·        egois
·        lebih suka bermain
·        lebih menuruti emosi

Pria sejati berupaya untuk...
·        penuh respek.—Roma 12:10.
·        rela berkorban.—1 Korintus 10:24.
·        bertanggung jawab.—Galatia 6:5.
·        mengendalikan emosi.—Amsal 16:32.

TANYAILAH ORANG TUAMU
Menurut Papa dan Mama, apa artinya menjadi pria sejati?
Apakah aku sudah cukup bersikap dewasa?

PESAN UNTUK ORANG TUA
AYAH—
Umumnya, teladan Anda akan dijadikan patokan oleh putra Anda untuk memahami seperti apa pria sejati itu. Jika Anda memperlakukan istri dengan respek, Anda mengajar putra Anda untuk memperlakukan wanita dengan respek. Jika Anda bekerja keras untuk menafkahi keluarga—walau harus melakukan pekerjaan rendahan atau yang melelahkan—Anda mengajar putra Anda untuk bekerja keras dan bertanggung jawab.—1 Timotius 5:8.


Orang Muda Katolik Mesti Membawa Musim Semi bagi Gereja

ORANG Muda Katolik adalah orang-orang yang diberkati seperti juga Yesus. Sejak usia 12 tahun , sebagai orang muda Yesus telah menemukan jati dirinya, bahwa hidupnya bersama Allah. Dan di usia 30 tahun, Yesus menetapkan langkah untuk menjadi orang yang diutus menggerakkan banyak orang.
Demikian disampaikan Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD Antonius Haryanto dalam misa pembukaan Purwokerto Diocese Youth Day (PDYD) 2015 di Gereja Katedral Kristus Raja, Keuskupan Purwokerto, Kamis (25/6/2015).
Karena itu, kata Romo Hary, orang muda hendaknya membawa musim semi bagi gereja, diberkati untuk berbagi.
Menjadi orang muda yang menggerakkan, lanjut Romo yang dikenal energik ini tidak perlu muluk-muluk. Banyak hal yang bisa dilakukan meski sederhana dan kecil namun bisa menggerakkan dan membantu banyak orang. Menjadi sahabat, mau berkorban bagi orang lain, mau dipecah dan membagi diri, menjadi misionaris bagi orang lain dan berbagai hal-hal sederhana itu adalah contoh sederhana.
Sama seperti Yesus yang menengadah ke langit, mengucap berkat lalu memecah-mecahkan roti serta memberikan kepada para muridnya supaya dibagi-bagikan kepada banyak orang. Demikian juga OMK harus melakukan hal yang sama.
“Ada harapan besar pada orang muda. Orang muda musim semi bagi gereja dan masyarakat. Kebangkitan besar telah mereka mulai. Ada fajar terbit dari orang-orang muda Purwokerto yang penuh semangat, energi dan mimpi besar. Ada kekompakan jaringan terbangun dan arah ke depan yang terus dirajut.” ujar Romo Hary memberi kesan atas PDYD 2015 kali ini.

Litani Serba Salah Seorang Pastor

Kalau pastornya muda, dibilang masih blo'on.
Kalau pastornya tua, sebaiknya pensiun saja.
Kalau khotbah terlalu panjang, dibilang menjengkelkan.
Kalau khotbahnya cepat, "Kok, kayak kereta ekspres".
Kalau mulai misa tepat waktu, katanya kaku.
Kalau terlambat, "Idiih, pastornya malas".
Kalau di kamar pengakuan menasehati, katanya banyak omong.
Kalau sebaliknya, dibilang tidak tanggap.
Kalau mengikuti pendapat umat, dibilang tidak punya pendirian.
Kalau mengikuti pendapat sendiri, dicap diktator.
Kalau keuangan paroki mepet, katanya pastor tak pintar usaha.
Kalau ngomongin soal uang, dibilang mata duitan.
Kalau mengadakan misa lingkungan, katanya tak pernah kunjungan keluarga.
Kalau mengunjungi keluarga, "Kapan sih pastornya misa lingkungan?"
Kalau pastor tak ada di pastoran, dicap tukang ngeluyur.
Tapi kalau selalu ada, dibilang pastor kurang pergaulan.
Kalau memperhatikan anak-anak, dibilang "Masa kecil kurang bahagia".
Kalau memperhatikan Mudika, giliran orang tua ngegosip.
Kalau nonton TV, dibilang enak-enakan.
Kalau tidak, dibilang enggak mengikuti zaman.

TAPI, KALAU PASTORNYA MATI, SIAPA YANG MAU GANTI?

Ada 4 pilar gerakan MARRIAGE ENCOUNTER

1.  Weekend
WeekEnd Marriage encounter adalah suatu sharing pengalaman dari 7 orang team (3 pasutri 1 pastor) serta para peserta dengan 15 presentasi selama 44 jam yang didukung oleh perhatian, cinta kasih dan doa dari komunitas Marriage Encounter. Tujuan WeekEnd adalah untuk menggugah setiap pasangan suami-istri agar dapat saling mencintai satu sama lain dimana melalui WeekEnd ini cinta mereka diperbaharui, dikukuhkan dan diperkuat. Para peserta WeekEnd harus memenuhi kriteria yaitu: harus berpasangan :
·     Suami Istri monogami
·     Imam dengan Imam atau bruder
·     Suster dengan suster
·     Sudah mendapat penjelasan mengenai WeekEnd
·     Cukup sehat untuk mengikuti seluruh acara WeekEnd
·     Usia perkawinan, imamat dan kaul 3 tahun keatas
·     Ada sponsor dari komunitas
Di dalam WeekEnd peserta harus terlibat (menulis reaksi, mendengar presentasi atau sharing team, menulis refleksi dan berdialog dengan pasangan), bukan sebagai observer. Banyak hasil yang telah dicapai oleh pasutri melalui WeekEnd, terutama dalam meningkatkan relasi mereka semakin hangat. Namun masih banyak lagi pasutri-pasutri yang belum dapat mengikuti WeekEnd dengan berbagai alasan baik berasal dari diri sendiri (berpendapat bahwa perkawinannya tidak mempunyai masalah, takut membuka diri) maupun dari luar diri sendiri seperti kesibukan pekerjaan, tidak dapat meninggalkan anak, jadwal WeekEnd tidak cocok dan antrian untuk ikut WeekEnd. Merupakan tugas dan tantangan bagi para pasutri yang telah ikut WeekEnd, team WeekEnd, pastor dan suster untuk semakin aktif menjala pasutri agar dapat mengikuti WeekEnd dengan cara mengatasi segala rintangan yang ada. WeekEnd telah diadakan di kota-kota besar dan kota-kota kecil di seluruh tanah air. Biji sesawi yang ditebarkan telah berkembang menjadi wilayah dan distrik.

Pleno Komkep KWI: Keluar dan Temukan OMK yang Hilang

(9/3/2015) OMKnet, Jakarta – “Demikianlah proses yang harus kita terapkan, yakni tidak hanya sekadar memberi orang muda sejumlah pengetahuan, tetapi juga membantu mereka menghayati dan bahkan memilikinya. Dengan demikian, orang muda dapat bersaksi tentang apa yang mereka hayati.” Demikian homili Ketua Komkep KWI, Mgr. John Philip Saklil pada Misa Pembukaan, Selasa (3/3/2015). Monsinyur juga menyampaikan tiga poin penting mengenai pendampingan orang muda. Pertama, mengajak dan mendengar dari orang muda. Kedua, menjadi fasilitator. Ketiga, membiarkan orang muda bersaksi. “Buruk baiknya mereka, itulah wajah Gereja. Ketidakmampuan mereka mengaktualisasikan dirinya, adalah ketidakmampuan gereja,” kata Monsinyur mengakhiri homilinya.
OMK yang Hilang
Homili Monsinyur John Philip Saklil tersebut menghantar 51 pendamping OMK dari 35 Keuskupan di Indonesia untuk mengikuti Rapat Pleno Komkep KWI yang berlangsung dari tanggal 3 – 6 Maret 2015 di Rumah Doa Guadalupe, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Minggu, 28 Juni 2015

OMK Yang Militan: Bagaimana Membentuknya ?

Tugas pengurus komunitas Anda ialah menawarkan dan berusaha menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat dan bermutu, menampilkan diri semenarik mungkin agar makin banyak orang tertarik, menawarkan (menyebarkan informasi) dan kemudahan keterjangkuan informasi. Berdoa dan pengolahan spiritualitas pribadi dan pengetahuan iman dari para pengurusnya pun perlu. Artinya, alih-alih Anda kecewa karena jumlahnya sedikit, lebih baik meningkatkan mutu penyelenggaraan acara dan pembinaan dari orang-orang yang sudah ada sekarang. Jika mereka merasakan manfaat dan mutu hidup dan iman mereka meningkat, maka semoga berita mengenai keunggulan komunitas Anda akan terdengar ke mana-mana.Semoga

5 Modal Kekuatan Sosial Ekonomi

Salah satu kendala atas ketidakmampuan satu masyarakat untuk membawa sebuah impian kesejahteraan dan kedamaian hidup adalah lemahnya dibidang ekonomi. Sejurus dengan kelemahan ekonomi ini bermula dari lemahnya sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
SDM tidak cukup dilihat dari dasar pendidikan dan status sosialnya. Banyak orang dengan pendidikan tinggi, memiliki status sosial yang tinggi, mereka sangat pintar memperkuat dirinya tetapi tidak cukup cerdas untuk membawa kekuatan bagi lingkungan sekitarnya.

Semua diantara kita pasti mempunyai keinginan yang sama dalam hidup yaitu ingin mencapai keberhasilan atau sukses yang setinggi-tingginya. Kesuksesan adalah derajat keberhasilan seseorang dalam pemenuhan subjektif terhadap kebutuhan hidupnya, material maupun spiritual baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Mengejar kesuksesan hidup secara keseluruhan memang merupakan idaman bagi setiap orang. Yang menjadi permasalahan, adalah bahwa kesuksesan itu kerap kali terasa sebagai sesuatu hal yang tidak mudah atau bahkan sangat sukar sekali untuk dicapai bagi kebanyakan orang. Dan pada skala yang lebih ekstrim bahkan dapat terasa sebagai hal yang tidak mungkin dapat dicapai oleh sekelompok orang tertentu. Sehingga makna sukses dari setiap orang akan berbeda, didasarkan pada tingkat sosial, ekonomi, juga pendidikan.

BERITA GEREJA 27 & 28 JUNI 2015 Hari Minggu Biasa XIII

I. Pesta Santo–Santa Minggu ini:

II. Misa Harian dalam pekan ini seperti biasa 06:00 AM
Hari Senin, 17:30PM Misa dan Devosi Keluarga Kudus
Misa dan Adorasi Sakramen Maha Kudus Jumat pertama, Jam 17:30 PM
Petugas Misa Minggu yang akan datang:

Hari Sabtu 04 Juli 17:30 PM
Koor, Kolekte & Persembahan: Komunitas Yoseph & Yohanes
Organis: Sdr. Rudi
Lektor: Sdri. Emiliana Y. & Sdri. Christa Inggriani
Pemazmur: Aveline Maristela G. Abu
Putra-Putri Altar: Mario Yudi S., Pankrasius Ivan L., Angela Meysa P., R.R. Pauline.

Hari Minggu, 05 Juli 08:00 AM
Koor, Kolekte & Persembahan: Komunitas Agustinus
Organis: Bpk. Riwi
Lektor: Bpk & Ibu Fery Gunawan
Pemazmur: Bpk & Ibu Stefanus Gagut
Putra-Putri Altar: Paulus damar, Jefry Yance, Allodia Diasmara P., Anastasya Cyntia D.

III. Sakramen Perkawinan

IV. Pengumuman Tambahan
1. Di harapkan Ketua Komunitas, Stasi dan Biara dapat mengambil buku Ventimiglia edisi Mei-Juni di Sekretariat Paroki setelah Misa selesai.
2. Seluruh Umat Komunitas Elisabeth 1, 2 & 3 dimohon partisipasi dan kerjasamanya dalam kegiatan Tim ARDAS hari Rabu, 1 Juli 2015. Jam 19:00 PM

3. Dewan Paroki akan mengadakan rapat pemilihan Dewan Paroki, Ketua Komunitas, Ketua Stasi pada hari Minggu 28 Juni 2015. Jam 19:30 di Ruang Rapat Pastoran. Di harapkan kehadiran Pengurus Dewan Paroki, Ketua Komunitas dan Ketua Stasi.

Sabtu, 27 Juni 2015

Credit Foto: Perwira Romawi, www.kuasadoa.com Bacaan I: Kej. 18:1-15


Bacaan Injil : Mat. 8:5-17
MAT 8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:

Humor Jesuit (13): Tetap Tenang

SUATU ketika, sebuah pesawat kecil yang berisi empat pasang suami istri mengalami kecelakaan ringan. Pesawat tersebut terpaksa mendarat di sebuah pulau terpencil. Setelah lewat beberapa hari, tiga pasangan suami istri itu mulai panik. 

Tuhan, Saya Tidak Pantas Menerima-Mu…


27 Juni - RmA 2

Kej. 18:1-15; Mzm. MT Luk. 1:46-47,48-49,50,53; Mat. 8:5-17
Tetapi jawab perwira itu kepada Yesus: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.”
Kisah tentang perwira Romawi yang datang kepada Yesus, dan memohon kepadanya untuk kesembuhan hambanya yang sakit lumpuh dan sangat menderita itu sangat penting bagi kita. Ia datang kepada Yesus tidak untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan hambanya yang sakit lumpuh dan sangat menderita.
Tanggapan Yesus juga luar biasa. Ia menyambutnya dengan hangat dan berkata, “Saya akan datang dan menyembuhkan dia.” Dan perwira Romawi itu memberikan jawaban yang istimewa pula. Ia merasa tidak pantas menerima Yesus di rumahnya. Maka ia mohon agar Yesus bersabda sepatah kata saja, maka hambanya pasti sembuh. Ia menggunakan pengalamannya sebagai perwira terhadap atasannya dan terhadap bawahannya, yang sekali diperintah, perintah itu dilaksanakan dan terjadilah.
Yesus pun memuji sikap perwira itu. Ia bahkan memujinya sebagai model hidup beriman bagi kita. Itulah sebabnya Yesus bersabda, “Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.” Itulah sebabnya, kita selalu mengikuti imannya dalam Perayaan Ekaristi. Sebelum kita menerima Komuni Suci, kita pun berdoa, “Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, bersabdalah sepatah kata saja maka saya akan sembuh!”
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita belajar dari perwira Romawi itu, yang datang Yesus dengan hati berani dan penuh iman, tetapi juga rendah hati. Kita berdoa kepada Yesus Kristus, “Tuhan, saya tidak pantas menyembah-Mu, Tuhan, bersabdala sepatah kata saja maka saya akan sembuh. Kita mohon kesembuhan dari dosa-dosa kita. Kita juga berdoa untuk kepentingan sesama terutama mereka yang tertindas dan miskin.
Tuhan Yesus Kristus, kami tidak pantas menerima-Mu namun bersabdalah sepatah kata saja dan kami akan sembuh. Sembuhkanlah kami dari dosa-dosa kami. Sembuhkanlah pula dunia ini dari belenggu dosa, kebencian dan kematian. Semoga kami melayani sesama dengan murah hati dan belas kasih kini dan selamanya. Amin.

Perkenankan Yesus Pegang Kendali Hidup Kita


21 Juni Sesawi R

HIDUP kita bagaikan sebuah perahu yang sedang berlayar mengarungi samudera luas. Saat cuaca bersahabat, kita begitu menikmati perjalanan kita, sehingga mengabaikan kehadiran Yesus. Namun, ada kalanya kita harus menghadapi amukan badai dan terpaan gelombang yang menggoyahkan iman kita. Di saat seperti ini, timbul pemikiran bahwa Yesus tidak peduli pada keadaan kita, Ia meninggalkan kita sendirian terjebak di dalam badai.
Jangan pernah meragukan kesetiaan penyertaanNya, Dia adalah Sang Imanuel. Panggil namaNya dan datang ke hadiratNya dengan kerendahan hati, jangan mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Mari percayakan seluruh hidup kita ke dalam tanganNya, dan perkenankan Ia mengambil alih kemudi kehidupan kita. BersamaNya, kita akan merasa aman, tenteram dan damai walaupun harus menghadapi berbagai badai dan gelombang kehidupan. Dengan mengandalkan Dia, kita pasti tiba di pelabuhan abadi kelak.

Rapat Internasional Setan

Setan mengadakan rapat internasional.Setan

Dalam kata sambutannya kepada para iblis yang berkumpul itu, setan mengatakan:

“Kita tidak dapat mencegah umat Kristiani pergi ke gereja. Kita tidak dapat mencegah mereka membaca Kitab Suci dan menemukan kebenaran. Kita bahkan tidak dapat menjauhkan mereka dari nilai-nilai tradisi yang luhur. Namun demikian, kita harus dapat melakukan sesuatu. Kita akan mencegah mereka membangun hubungan yang akrab, mesra serta abadi dengan Kristus. Jika umat Kristiani itu mempunyai hubungan yang akrab dan mesra dengan Yesus, kuasa kita atas mereka akan hancur. Jadi, biarkan mereka pergi ke gereja, biarkan mereka hidup seturut tradisi mereka yang luhur, tetapi curilah waktu mereka, sehingga mereka tidak dapat membangun hubungan tersebut.

Para Martir Pertama di Roma 30 Juni


Orang-orang yang kita hormati pada hari ini memiliki satu kesamaan: mereka menyerahkan nyawa mereka bagi Kristus. Mereka semua wafat dimartir karena mereka adalah pengikut Tuhan Yesus. Pada tahun 64, pelanggaran hak-hak azasi manusia oleh Kaisar Nero telah melampaui batas. Ketika timbul kebakaran hebat di Roma pada tanggal 16 Juli, banyak yang meyakini bahwa kaisar sendirilah yang sesungguhnya bertanggung jawab atas kejadian itu. Dua pertiga kota Roma tinggal puing-puing belaka; maka bangkitlah murka rakyat. Nero ketakutan. Ia mencari kambing hitam dan mempersalahkan umat Kristiani sebagai yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.

Tacitus, seorang ahli sejarah yang terkenal, mencatat bahwa umat Kristiani menderita kematian yang keji. Sebagian dijadikan mangsa binatang-binatang buas. Yang lainnya diikatkan pada tiang-tiang dan dijadikan suluh-suluh manusia yang menerangi jalanan-jalanan Roma. Tidak diketahui berapa tepatnya jumlah para martir yang gagah berani ini, tetapi kesaksian dan hidup mereka mendatangkan dampak yang terus hidup dalam diri banyak orang. Penganiayaan oleh Nero adalah penganiayaan pertama oleh seorang kaisar Roma, tetapi bukan yang terakhir. Dan semakin Gereja dianiaya, semakin Gereja bertumbuh kembang. Para martir telah membayar dengan nyawa mereka agar semua yang datang sesudah mereka beroleh kesempatan untuk memeluk iman.

Dalam doa kita pada hari ini, kita menghaturkan syukur kepada Bapa atas para martir Roma sebab mereka telah membayar dengan nyawa mereka agar semua yang datang sesudah mereka beroleh kesempatan untuk memeluk iman.

S. Petrus & S. Paulus 29 Juni


St. Petrus, RasulS. Petrus

Petrus, paus pertama kita, adalah seorang nelayan dari Galilea. Yesus memanggilnya untuk mengikuti Dia, “Aku akan menjadikan engkau penjala manusia.” Petrus adalah seorang sederhana yang giat bekerja. Ia murah hati, jujur dan amat dekat dengan Yesus. Nama asli rasul besar ini adalah Simon, tetapi Yesus mengubahnya menjadi Petrus, yang artinya “batu karang”. “Engkaulah Petrus,” kata Yesus, “dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.” Petrus adalah pemimpin para rasul.

Minggu, 21 Juni 2015

Bacaan I: 2Kor. 12:1-10

Bacaan I: 2Kor. 12:1-10
Injil: Mat. 6:24-34
MAT 6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Mat 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Mat 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Bacaan I: 2Kor.11:1-11
Injil: Mat. 6:7-15
MAT 6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Mat 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Mat 6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Mat 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Mat 6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
Mat 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Mat 6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Mat 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Mat 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Renungan
Melalui doa Bapa kami, Yesus mau mengajarkan para murid-Nya bagaimana mereka harus berdoa. Dalam doa tersebut, tiga permohonan pertama berkaitan dengan Tuhan, yakni dimuliakanlah Nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, dan jadilah kehedak-MU. Baru sesudah itu ada permohonan yang berhubungan dengan kebutuhan manusia, yakni memohon rezeki dan pengampunan atas segala kesalahan serta diluputkan dari segala pencobaan. Hal ini berarti bahwa dalam doa Tuhan mesti mendapat tempat utama. Apabila Tuahn diberi tempat utama dan layak, maka Dia juga akan memperhatikan kepentingan kita.
Dengan bercermin pada doa Yesus ini, bagaimanakah praktik doa kita? Barangkali tidak jarang terjadi bahwa kita berdoa supaya Tuhan tunduk pada kehendak kita. Kita mungkin ‘memaksa’ Allah mengikuti kehendak kita dengan menggunakan bermacam-macam cara. Padahal sesungguhnya doa yang benar adalah doa yang memasrahkan diri kita kepada kehendak Tuhan. Kita boleh menyatakan keinginan kita kepada Tuha, tetapi pada akhirnya kita hendaknya menyerahkan diri kita kepada kehendak Ilahi.
Tuhan, kuatkanlah aku agar dapat berdoa secara benar dan mampu menerima apa yang terjadi dalam diriku, baik suka maupun duka. Semoga aku senantiasa mencari kehendak-Mu dalam setiap peristiwa hidupku. Amin.
Teks: Ziarah batin 2015

Humor Jesuit (13): Tetap Tenang

SUATU ketika, sebuah pesawat kecil yang berisi empat pasang suami istri mengalami kecelakaan ringan. Pesawat tersebut terpaksa mendarat di sebuah pulau terpencil. Setelah lewat beberapa hari, tiga pasangan suami istri itu mulai panik. 
Mereka mengutarakan kekhawatiran mereka karena persediaan makanan mulai menipis dan belum ada tanda penyelamatan datang. Tinggal satu pasang suami istri yang tetap tenang dan tidak tampak cemas.
Tiga pasangan lain yang tambah lama tambah cemas merasa janggal terhadap ketenangan mereka dan akhirnya bertanya: “Mengapa kalian berdua begitu tenang? Selama beberapa hari ini, kita sama sekali belum melihat pesawat lain maupun kapal lewat. Kita semua bisa meninggal di sini! Tapi kok kalian tidak tampak khawatir?”
Pasangan tersebut menyahut, “Anak-anak kami sekolah di SMA yang dikelola Jesuit, dan sekarang ini masa penggalangan dana. Kalian tahu, para pastor Jesuit tersebut selalu dapat menemukan orangtua di mana saja.”

Jangan Takut, Yesus Bersama Kita

Ayb 38:1.8-11;  Mzm 106:23-26,28-31; 2 Kor 5:14-17; Mrk 4:35-40
Yesus Kristus bersabda, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Kadang kita merasa begitu gelisah dan takut meskipun kita sadar bahwa Yesus Kristus selalu bersama kita. Seperti para rasul, kita berada dalam angin badai dan gelombang yang menghantam kapal kehidupan kita namun Yesus seakan Yesus tidur di buritan di sebuah tilam. Para rasul berteriak dan berkata kepada Yesus Kristus, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Di sini kita mengerti bahwa mereka bertempur melawan kegelisahan dan ketakutan dalam iman kepada Kristus. Kini, bagaimana kita dapat bertempur melawan kegelisahan dan ketakutan dengan iman yang sama?
Yesus Kristus selalu hadir bagi kita semua. Kita diundang untuk mengenali kehadiran-Nya bersama kita, terutama saat kita menghadapi badai kegelisahan, kesedihan, ketakutan dan pencobaan. Saat kita mengalami cobaan, Yesus Kristus selalu ada di sana bersama kita dengan sabda yang sama, “Mengapa kalian begitu takut? Mengapa kalian tidak percaya?” Ia juga meneguhkan kita dengan pesan-Nya, “Diam! Tenanglah! Ini Aku, jangan takut!”
Di sini kita mengalami suatu formasio iman. Apakah iman itu? Iman adalah melulu anugerah Allah bagi kita. Iman hanya mungkin oleh rahmat dan pertolongan Roh Kudus. Iman membuka mata budi dan hati kita untuk memahami dan menerima kebenaran yang diwahyukan Allah kepada kita. Karena iman, kita mampu terhubung dengan Allah secara benar dan penuh keteguhan, dengan kepercayaan dan cinta. Jika kita ingin hidup, bertumbuh dan bertahan dalam iman, kita harus membiarkan sabda Allah mengembangkan kta.
Kita tidak perlu takut menghadapi begitu banyak kesulitan, penindasan dan pencobaan dalam hidup kita sehari-hari. Janganlah biarkan ketakutan merampas iman, kepercayaan dan relasi keterhubungan kita dengan Allah. Iman mesti memampukan kita memeluk sabda kebenaran dan kasih Allah dengan penuh keyakinan dan menghayatinya dengan penuh pengharapan yang gigih akan janji Allah.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang meneguhkan kita dengan pesan yang sama, “Tenanglah! Ini Aku, jangan takut!” Kasih-Nya menguatkan kita dalam iman dan kepercayaan kepada-Nya. Kasih-Nya juga memampukan kita bertindak dalam keadilan dan kebaikan kepada sesama kita yang bakan melawan kita.
Tuhan Yesus Kristus, bimbinglah hati dan budi kami. Kembangkan iman kami pada kasih dan daya penyelamatan-Mu yang hingga kami selalu mengenal kehadiran-Mu yang penuh kasih kepada kami. Pada hari Minggu ini, kami juga mengenang iman St. Aloysius yang tak gentar menghadapi tantangan pelayanan dalam melayani para penderita pes hingga kematiannya. Syukur atas teladan hidupnya yang murni dan berjuang membela kaum papa miskin dan sakit. Bantulah kami bertindak dalam keadilan dan kebaian kepada sesama juga mereka yang melawan dan membenci kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sabda Hidup: Senin, 22 Juni 2015

Bacaan
Kej. 12:1-9; Mzm. 33:12-13,18-19,20,22; Mat. 7:1-5. BcO Hak. 16:4-6,16-31
Bacaan Injil: Mat. 7:1-5.
1 “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Hal Kerajaan Allah itu Seumpama Internet


Komputer
Yesus biasa menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan hal-hal yang rumit. Sebagian diantaranya adalah tentang “Kerajaan Allah”. Tentu saja Kerajaan Allah itu sesuatu yang amat penting. Tetapi, sebagian perumpamaan yang digunakan Yesus telah berkurang pengaruhnya dalam abad modern ini. Jadi kita memerlukan perumpamaan-perumpamaan baru yang sesuai dengan kehidupan modern. Salah satunya adalah Internet.

Pengalaman Mati Suri Seorang Imam serta Kunjungannya ke Neraka/Surga

CRACOW, POLANDIA (Kantor Berita Katolik1). Romo Larry Lazarus, O.F.M. bangkit dari mati pekan ini. Imam Polandia itu secara resmi dinyatakan meninggal selama tiga menit. Ia menjadi sukarelawan dalam operasi cangkok usus buntu yang pertama kali di dunia - dengan ikhlas menyerahkan usus buntunya kepada seorang anak kecil yang dilahirkan tanpa usus buntu.

“Tiba-tiba saya mendapati diri saya melayang-layang di atas meja operasi memandangi tubuh ragawi saya sendiri,” ceritera Rm Lazarus. “Kemudian, saya menelusuri suatu lorong panjang menuju suatu sinar yang amat terang. Lalu saya terjatuh dan mendapatkan diri saya berada di neraka.”

KUNJUNGAN KE NERAKARm Lazarus, OFM
Setan menyambut saya. Saya tahu bahwa dia adalah setan karena pakaian dalamnya berwarna merah dan bara api memancar dari kepalanya. Ketika saya mendekat, tahulah saya bahwa nyala api yang memancar itu sebenarnya hanyalah rambut palsu yang kasar buatannya. Ya, setan sungguh memakai rambut palsu!

Setan mencengkeram leher saya. Ia merenggangkan leher saya hingga panjangnya mencapai 6 kaki (kira-kira 2 meter). Saya merasa seperti telah menjadi seekor jerapah. Setan membuka pintu gerbang neraka dan mendorong saya masuk. Saya terperanjat mendapati bahwa neraka ternyata tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya.

Tidak ada bara ataupun api. Neraka adalah suatu ruangan yang amat luas dengan meja makan besar penuh dengan berbagai macam hidangan yang berlimpah-ruah banyaknya. Namun demikian, semua orang yang berada di sana tampak kurus dan kelaparan. Saya tahu mengapa. Mereka semua mempunyai leher yang panjang, seperti leher saya. Mereka tidak dapat mengulurkan tangan mereka ke mulut mereka. Beberapa di antara mereka berusaha melemparkan makanan itu ke dalam mulutnya, tetapi makanan itu tidak dapat ditangkapnya. Meskipun tersedia makanan berlimpah-ruah, tidak seorang pun dapat makan!    

S. Yohanes Fisher, 22 Juni

Yohanes Fisher dilahirkan di Yorkshire, Inggris, pada tahun 1469. Ia belajar di Universitas Cambridge dan menjadi seorang imam. Pater Fisher mengajar di Cambridge juga. Ia seorang guru yang mengagumkan yang membantu para muridnya berkembang pula dalam pengetahuan iman. Ia seorang teolog. Pater Fisher teristimewa sangat membantu dalam menjelaskan kesalahan-kesalahan religius pada masa itu yang membingungkan sebagian orang.

Credit Union; Menata Satu Kehidupan Bagi Kehidupan

Siapapun dari kita menginginkan kehidupan yang lebih baik dari hari ini. Dan mimpi itu bisa terwujud bilamana kita sendiri yang melakukannya; bukan saudara kita, bukan orang tua kita, bahkan bukan pula orang lain. Jika kita ingin perubahan terjadi mulailah dari diri kita sendiri. Termasuk perubahan kehidupan dalam ekonomi. Tentu membawa perubahan tersebut tidak harus dijalankan sendirian melainkan secara berkelompok karena akan lebih ringan dan kuat. Seperti falsafah kekuatan lidi, maka akan menjadi mudah patah jika hanya satu batang saja. Perubahan adalah perjuangan, bila telah siap melawan diri sendiri secara sadar dan terus berjuang melawan diri dengan memakai kehidupan sebagai proses pembelajaran, bukan hanya diri kita sendiri yang akan menerima nilai positifnya melainkan orang lain akan pula merasakan manfaatnya.

Sejarah Credit Union

Credit Union muncul pada abad ke-19 di Jerman. Pada saat itu terjadi badai salju. Akibatnya terjadi Krisis ekonomi pada saat itu. Situasi ini di manfaatkan oleh kalangan atas untuk meminjamkan pada orang-orang yang membutuhkan. Orang-oranf kaya tersebut memberikan bunga yang tinggi. Maka banyak orang yang terjerat dan tidak mampu melunasi hutang tersebut. Akibatnya harta benda mereka pun disita untuk melunasi hutang-hutangnya pada orang-orang kaya.
Tidak lama berselang terjadi revolusi industri. Revolusi industri yaitu tenaga manusia digantikan oleh tenaga mesin. Maka pada saat itu terjadi phk besar-besaran.

PENGERTIAN CREDIT UNION (CU)

Credit Union (CU). Credit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere yang artinya percaya. Union atau unus berarti kumpulan.
Sehingga Credit Union berarti: “Sekumpulan orang-orang yang saling percaya, dalam suatu ikatan pemersatu yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka, sehingga menciptakan modal bersama, untuk dipinjamkan di antara sesama mereka, dengan balas jasa yang layak, untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.”
Sekumpulan orang yang saling percaya: Laki-laki dan perempuan yang merasa senasib dan sepenanggungan yang akan menjadi pemilik, pelaksana, pengawas dan pengguna jasa (nasabah).
Dalam suatu ikatan pemersatu: Diikat dan dipersatukan oleh suatu kepentingan bersama dalam ruang lingkup lingkungan masyarakat, baik lingkungan kerja, tempat tinggal maupun profesi.
Bersepakat menabungkan uang mereka:Tanpa paksaan untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan, sebagai salah satu wujud saling percaya dan saling membantu melalui pemanfaatan tabungan untuk kemajuan bersama.

BERITA GEREJA 20 & 21 JUNI 2015 Hari Minggu Biasa XII

I. Pesta Santo–Santa Minggu ini:

II. Misa Harian dalam pekan ini seperti biasa 06:00 AM
Hari Senin, 17:30PM Misa dan Devosi Keluarga Kudus

Petugas Misa Minggu yang akan datang:

Hari Sabtu 27 Juni 17:30 PM
Koor: Komunitas Elisabeth
Organis: Bapak Riwi
Lektor: Bapak dan Ibu Gregorius Koten
Pemazmur: Ibu Elisabeth Ganjar TR
Kolekter & Persembahan: Komunitas Elisabeth
Putra-Putri Altar: Vincensius Ama Muda, Arsenius Purbandono, Veronica Gheorgznia, Maria Caecilia

Hari Minggu, 28 Juni 08:00 AM
Koor: Komunitas Ave
Organis: Sdri. Florentian Dian Meitasari
Lektor: Bpk & Ibu Hugo Taruk Nani
Pemazmur: ibu Shelly Uli Artha Sitorus
Kolekter & Persembahan: Komunitas Ave
Putra-Putri Altar: Atnhonius Tiro, Fidel vincensius, Angelina Anggi, Maria Chrystania

III. Sakramen Perkawinan

IV. Pengumuman Tambahan
1.  Di harapkan Ketua Komunitas, Stasi dan Biara dapat mengambil buku Ventimiglia edisi Mei-Juni di Sekretariat Paroki setelah Misa selesai.
2.  Tim ARDAS Paroki mengadakan pertemuan pada hari Minggu 21 Juni 2015. Jam 19:00 tempat di ruang rapat Pastoran.
3.  Bagi komunitas/stasi yang belum menyerahkan angket/kuesioner dapat mengumpulkan pada saat pertemuan Tim Ardas Minggu malam ini.
4.  bagi komunitas wedang jahe Paroki Bunda Maria mengadakan pertemuan pada hari Sabtu 27 Juni 2015. Jam 20:00 di Gedung Serbaguna. Pemandu Pastor Teddy MSF, di harapkan kehadirannya.
5.  Bagi pengurus Dewan Paroki, Ketua Komunitas dan Ketua Stasi akan mengadakan rapat periapan diskusi Lintas Iman dan Bukber hari Selasa 23 Juni 2015 di Ruang Rapat Pastoran. Di harapkan kehadirannya.

6.  Dewan Paroki akan mengadakan rapat pemilihan Dewan Paroki, Ketua Komunitas, Ketua Stasi pada hari Minggu 28 Juni 2015. Jam 19:30 di Ruang Rapat Pastoran. Di harapkan kehadiran Pengurus Dewan Paroki, Ketua Komunitas dan Ketua Stasi.