Minggu, 21 Juni 2015

Pengalaman Mati Suri Seorang Imam serta Kunjungannya ke Neraka/Surga

CRACOW, POLANDIA (Kantor Berita Katolik1). Romo Larry Lazarus, O.F.M. bangkit dari mati pekan ini. Imam Polandia itu secara resmi dinyatakan meninggal selama tiga menit. Ia menjadi sukarelawan dalam operasi cangkok usus buntu yang pertama kali di dunia - dengan ikhlas menyerahkan usus buntunya kepada seorang anak kecil yang dilahirkan tanpa usus buntu.

“Tiba-tiba saya mendapati diri saya melayang-layang di atas meja operasi memandangi tubuh ragawi saya sendiri,” ceritera Rm Lazarus. “Kemudian, saya menelusuri suatu lorong panjang menuju suatu sinar yang amat terang. Lalu saya terjatuh dan mendapatkan diri saya berada di neraka.”

KUNJUNGAN KE NERAKARm Lazarus, OFM
Setan menyambut saya. Saya tahu bahwa dia adalah setan karena pakaian dalamnya berwarna merah dan bara api memancar dari kepalanya. Ketika saya mendekat, tahulah saya bahwa nyala api yang memancar itu sebenarnya hanyalah rambut palsu yang kasar buatannya. Ya, setan sungguh memakai rambut palsu!

Setan mencengkeram leher saya. Ia merenggangkan leher saya hingga panjangnya mencapai 6 kaki (kira-kira 2 meter). Saya merasa seperti telah menjadi seekor jerapah. Setan membuka pintu gerbang neraka dan mendorong saya masuk. Saya terperanjat mendapati bahwa neraka ternyata tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya.

Tidak ada bara ataupun api. Neraka adalah suatu ruangan yang amat luas dengan meja makan besar penuh dengan berbagai macam hidangan yang berlimpah-ruah banyaknya. Namun demikian, semua orang yang berada di sana tampak kurus dan kelaparan. Saya tahu mengapa. Mereka semua mempunyai leher yang panjang, seperti leher saya. Mereka tidak dapat mengulurkan tangan mereka ke mulut mereka. Beberapa di antara mereka berusaha melemparkan makanan itu ke dalam mulutnya, tetapi makanan itu tidak dapat ditangkapnya. Meskipun tersedia makanan berlimpah-ruah, tidak seorang pun dapat makan!    



Saya telah mengucapkan kaul kemiskinan di bumi, jadi saya tahu seperti apa rasanya lapar itu. Tetapi, neraka ini akan amat sangat mengerikan. Saya akan tergoda oleh makanan-makanan enak ini untuk selama-lamanya dan tidak dapat menikmati sedikit pun darinya.

Tiba-tiba sebuah lonceng berbunyi dan seorang setan kecil datang berlari-lari. Ia kelihatan sedih dan membisikkan sesuatu kepada setan. Setan menyeringai dengan cara yang menyebalkan. “Kamu harus pergi dari sini,” gerutunya. “Telah terjadi kesalahan administrasi, Romo. Seharusnya anda ditempatkan di surga.”

KUNJUNGAN KE SURGA
Dapat kalian bayangkan betapa leganya hati saya dapat pergi dari neraka. Setan kecil membawa saya ke sebuah lift dan saya meluncur ke tingkat triliun. Pintu lift terbuka dan Abraham menyambut saya. Ia membuka pintu gerbang surga dan mempersilakan saya masuk. Lagi-lagi saya terperanjat karena ternyata surga sama seperti neraka. Ruangannya sama luasnya. Meja makannya juga sama besarnya dengan berbagai macam hidangan berlimpah di atasnya. Dan yang paling mengerikan, semua orang di surga juga mempunyai leher yang panjangnya 2 meter!

Ketika saya semakin dekat, barulah saya menyadari perbedaannya. Semua orang di surga  dalam keadaan berbahagia dan sehat. Kalian tahu, setiap orang makan secara bergantian. Separuh dari mereka berdiri di atas kursi dan menyuapkan makanan kepada yang lain. Kemudian mereka duduk dan mereka yang sudah makan ganti menyuapi mereka. Itulah perbedaan besar antara surga dan neraka: saling berbagi!

(cerita diilhami dari Lukas 16: 19-31)

sumber : News For Kids, Fr Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

1 komentar:

Obat Kanker Paru-Paru Herbal mengatakan...

terimakasih banyak, sangat menarik sekali...