Senin, 15 Juni 2015

Sabda Hidup: Minggu, 14 Juni 2015

Bacaan: Yeh. 17:22-24; Mzm. 92:2-3,13-14,15-16; 2Kor. 5:6-10; Mrk. 4:26-34 BcO Yos. 24:1-7,13-28

Bacaan Injil: Mrk. 4:26-34
26 Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.”
30 Kata-Nya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? 31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. 32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”
33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, 34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Renungan:
Dalam banyak kesempatan kita melihat ada banyak orang baik. Orang-orang itu melakukan aneka macam tindakan yang menghadirkan kebaikan. Ketika melihatnya tidak jarang kita mencari siapa orang tua mereka dan bagaimana mengajarkan kebaikan itu pada anaknya. Dan tidak jarang orang tuanya hanya mengatakan, “Tidak ada hal khusus yang diajarkan, hanya kehidupan harian biasa saja.”
Kita pun tidak pernah lepas dari aneka kebaikan dari hidup harian yang diajarkan orang tua kita. Hal-hal tersebut tertanam di dalam diri kita. Ada banyak pula kebaikan tumbuh di dalam diri kita.

Rasanya Kerajaan Allah bertumbuh di seluruh hidup manusia. Ia terus bertumbuh dalam ajaran-ajaran kebaikan harian. Maka rasanya kita tidak perlu lelah menaburkan benih kerajaan Allah dalam kebaikan-kebaikan harian. Ia akan tumbuh dan membesar dan kita tidak tahu bagaimana ia bertumbuh.

Kontemplasi: Pejamkan matamu sejenak. Ingatlah kebaikan-kebaikan yang ditanamkan orang tuamu dan sekarang bertumbuh dalam hidupmu.

Refleksi: Bagaimana kebaikan dalam dirimu ditaburkan dan bertumbuh?

Doa: Tuhan semoga aku tak jemu-jemu menaburkan benih kebaikan. Dan aku percaya Engkau akan menumbuhkannya menjadi pohon kebaikan yang menaungi banyak orang. Amin.

Perutusan: Aku akan terus menaburkan benih kebaikan. -nasp-

Tidak ada komentar: