Sabtu, 09 Januari 2016

Santa Marsiana, Martir

Marsiana dilahirkan di sebuah desa di kepulauan Mauritania, Afrika. Sejak muda,  ia menaruh perhatian besar pada hal-hal rohani. Ia mampu melancarkan perlawanan terhadap para penyembah berhala kuno di zaman Kaisar Diocletianus (284-305). Namun ia harus membayar dengan nyawanya. Ia ditangkap dan disiksa secara keji dan bengis hingga akhirnya wafat sebagai maritr Marsiana dihormati secara khusus sebagai pelindung kota Tortosaso, Spanyol.

Renungan:

Seorang martir rela mati karena iman akan Kristus. Yesus-lah yang pertama-tama menjadi martir karena cinta-Nya kepada BapaNya dan kepada umat manusia. Sebab itulah Yesus dihormati sebagai Raja para martir. Gereja tidak saja menghargai dan menghormati umat beriman yang wafat sebagai martir dengan menumpahkan darahnya, Gereja juga menghormati setiap bentuk penderitaan baik fisik maupun batin yang dialami oleh semua insan yang merelakan dirinya menderita demi Kristus. Maria, Bunda Yesus juga dihormati sebagai Ratu para martir. Maria sangat menonjol dalam duka derita. Maria digelari Bunda Dukacita (Stabat Mater). Tuhan menguji umat beriman bagai emas dalam perapian dan menerima mereka sebagai korban yang harum mewangi dalam kemuliaan dan kehidupan kekal abadi. Puji dan syukur bagi Allah yang Mahabijaksana dan Penyelenggara keselamatan umat manusia. Santa Marsiana, pahlawan iman, mohonkanlah kepada Allah Tritunggal Mahakudus, agar muda-mudi sedunia mampu menjaga dan memelihara kemurnian jiwa-raganya karena jiwa-raganya adalah Bait Allah.

Tidak ada komentar: