Rencana Strategis Keuskupan Banjarmasin

Bidang Kerygma

Masalah: Tidak/Kurang sampainya pewartaan iman kepada umat.

Tujuan: Pewartaan iman sampai kepada umat.

Strategi:

·   Menambah jumlah pewarta yang memadai dan meningkatkan mutu pewarta dengan pelatihan, penyediaan modul dan perpustakaan.

·    Mengadakan pengajaran khusus tentang Kitab Suci dan Ajaran Iman.

·  Pendalaman iman yang berkesinambungan yang menyentuh kehidupan umat.

·   Meningkatkan mutu khotbah para imam.

·   Menyadarkan dan  membiasakan umat untuk membaca Kitab Suci.

·   Meningkatkan kehadiran umat dalam pembinaan iman.

Pokok-pokok Penting Bagi Penyusunan Haluan Keuskupan Banjarmasin

Pokok-pokok Penting Bagi Penyusunan Haluan Keuskupan Banjarmasin

Unsur-unsur yang diperlukan untuk menyusun haluan Keuskupan Banjarmasin yang memuat visi, misi dan rencana strategis.

VISI

·       Gereja sebagai paguyuban umat beriman

·       Gereja yang berdialog

·       Gereja yang berziarah

·       Gereja yang inklusif

·       Gereja yang transformatif

·       Gereja yang kontekstual

Semua unsur di atas untuk memancarkan kasih Allah kepada masyarakat Kalimantan Selatan.

MISI

a.   Misi ke dalam

·       Memfasilitasi umat untuk mempunyai pengetahuan, pemahanan, penghayatan dan perwujudan iman dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. Hal ini merupakan suatu langkah pstoral yang terus diperbaharui.

·       Menambah pewarta, pengajaran iman yang optimal dan terprogram dan meningkatkan keterlibatan umat.

·       Menjadikan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup Kristiani, sehingga umat perlu diajar untuk menghayati Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup kristiani. Selain itu perlu diusahakan agar Ekaristi dipersiapkan dengan lebih baik.

·       Meningkatkan keterlibatan umat secara aktif dalam hidup persekutuan maka umat perlu disadarkan agar mereka mengerti peran mereka masing-masing dalam persekutuan. Disamping itu diperlukan pula pengalaman yang positif dalam hidup persekutuan.

·       Memberikan kesaksian dalam hidup menggereja dan bermasyarakat bisa dicapai dengan meningkatkan kesadaran untuk bersaksi, kaderisasi, serta memberi dan menggunakan kesempatan untuk bersaksi.

·       Memberdayakan lembaga pelayanan Gereja seperti Sekolah-sekolah dan Rumah Sakit.

·       Memberi peluang kepada kelompok-kelompok kategorial untuk saling terbuka dan lebih berperan dalam kegiatan-kegiatan bersama pada tingkat Paroki, Dekenat dan Keusukupan.

Refleksi Penegasan Arah

Menuju Gereja yang Berdialog, Inklusif dan Transformatif demi Memancarkan Kasih Allah di Kalimantan Selatan

Gereja

Gereja Keuskupan Banjarmasin berarti paguyuban umat beriman Katolik di Kalimantan Selatan. Gereja harus menghasilkan buah-buah kehidupan.

Gereja yang Berdialog

Gereja yang berdialog merupakan sifat yang harus dimiliki oleh setiap umat beriman Katolik di Keuskupan Banjarmasin yang merupakan kawanan kecil dan berada di tengah hidup beragama yang majemuk di Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam dialog itu Gereja menghormati dan tidak menolak apapun yang benar dan suci dalam agama-agama itu.

Gereja yang Inklusif

Gereja yang inklusif berarti Gereja yang terbuka. Gereja tak hendak menutup pintu  untuk keanekaragaman budaya, bahasa, suku, bangsa dan ideologi. Terutama dalam konteks masyarakat Kalimantan Selatan, Gereja harus tetap terbuka dengan umat beragama lain dan menerima mereka sebagai saudara dalam perziarahan menuju Allah yang sama. Pegangan kita adalah Yesus senddiri, yang menunjukkan Diri-Nya sebagai pribadi yang terbuka dan bdergaul dengan semua orang sebagai tanda universalitas Kerajaan Allah.

PANCA TUGAS GEREJA (Liturgia, Koinonia, Kerygma, Diakonia, Martyria)

Katekesmus Gereja Katolik merumuskan Gereja sebagai “himpunan orang-orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni, berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh kristus, menjadi Tubuh Kristus” (No 777). Existensi himpunan Umat Allah ini diwujudkan (secara lokal) dalam hidup berparoki. Di dalam paroki inilah himpunan Umat Allah mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan peribadatan yang menguduskan (Liturgia), mengembangkan pewartaan Kabar Gembira (Kerygma), menghadirkan dan membangun persekutuan (Koinonia), memajukan karya cinta kasih/pelayanan (Diakonia) dan memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus (Martyria).

Inspirasi

test

SD SMP Sanjaya

test

Warta Gereja

test

Dinamika Paroki

test

Tujuan Bidang Koinonia

Umat Katolik semakin terlibat aktif dalam hidup persekutuan

Tujuan Bidang Diakonia

Umat Katolik memiliki solidaritas dan belarasa kepada sesama dan lingkungan yang memerlukan perhatian dan pertolongan

Tujuan Bidang Lyturgia

Ekaristi menjadi sumber dan puncak hidup kristiani

Tujuan Bidang Kerygma

Pewartaan iman sampai kepada umat.
Tahun 1 2015 tahun konsientisasi dan pendataan

Tujuan Bidang Martyria

Umat Katolik berani bersaksi dalam hidup menggereja dan bermasyarakat

Tugas Pokok Bidang Persekutuan / Koinonia

Tugas Pokok
Memastikan terciptanya dan terpeliharanya keluarga kristiani dan persekutuan umat beriman supaya saling membantu.

Ukuran Keberhasilan

• Jumlah kelompok umat; frekuensi kerja sama
• Jumlah peta konflik di paroki; daftar kemungkinan solusi.

Tugas Pokok Bidang Pelayanan / Diakonia

Tugas Pokok
Memastikan terlaksananya sosialisasi Ajaran Sosial Gereja dan pelayanan sosial (yang mengejawantahkan ajaran tersebut) dalam berbagai bidang (ekonomi, sosial, politik dan budaya) supaya umat mengetahui, memahami dan terlibat dalam kegiatan pelayanan dalam berbagai bidang kemasyarakatan.

Ukuran Keberhasilan

• Jumlah umat yang mengetahui ASG.
• Jumlah umat yang terlibat dalam kegiatan pelayanan sosial dan kerasulan awam lainnya.

Tugas Pokok Bidang Pewartaan / Kerygma

Tugas Pokok
Memastikan terselenggaranya pewartaan Kitab Suci dan Tradisi Gereja bagi umat (termasuk lembaga-lembaga Katolik) supaya umat memahami, menghayati dan menaggapinya

Ukuran Keberhasilan

• Jumlah kegiatan pewartaan Kitab Suci dan Tradisi Gereja
• Kualitas pemahaman umat tentang iman (ajaran Gereja) memadai.

Tugas Pokok Bidang Peribadatan / Liturgia

Menguatkan, mengatur, mengorganisir dan melaksanakan serta memantau dan mengevaluasi kegiatan liturgi sakramen-sakramen dan sakramental dengan didukung jadwal, prasarana dan petugas-petugasnya supaya umat mendapatkan pelayanan tersebut secara teratur dan tanpa dipersulit.

Ukuran Keberhasilan

• Jumlah keluhan karena tidak terlayani oleh Romo menurun.
• prosentase kepuasan umat pada pelayanan.

Tugas Pokok

Menggerakkan umat untuk menangapi peristiwa liturgis secara aktif dan membina umat untuk menghayati devosi-devosi sesuai dengan ajaran iman Gereja, Kitab Suci, Tradisi Gereja dan Magisterium.

Ukuran Keberhasilan

• Jumlah dan jenis devosi umat
• Jumlah kehadiran umat yang menanggapi peristiwa liturgis
• Jumlah devosi yang menyimpang dari ajaran Gereja.