(sambungan)
Kalau kita mundur ke kitab Perjanjian Lama, perihal keteladanan juga telah disampaikan terutama ditujukan kepada orang tua. Ketika pesan “haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 6:7) diberikan, itu kemudian disusul dengan keharusan untuk mengaplikasikan itu ke dalam kehidupan sehari-hari yang mampu memberikan teladan. “Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.” (ay 8-9). Ayat ini berbicara dengan jelas mengenai keharusan kita untuk menunjukkan contoh secara langsung dalam hidup kita dan bukan hanya sebatas kata saja. Ini adalah hal yang wajib diaplikasikan setiap kehidupan anak-anak Tuhan. Kita tidak akan pernah cukup menyampaikan saja, tetapi terlebih pula harus mampu menunjukkan secara langsung melalui keteladanan lewat kehidupan kita.
Banyak yang mengira bahwa mewartakan kabar keselamatan hanya bisa dilakukan lewat kotbah panjang penuh berisi ayat. Itu dianggap hanya menjadi tugas para pendeta atau pelayan Tuhan di gereja saja. Dan itu jelas merupakan sebuah pemikiran keliru, karena semua orang percaya wajib menjadi agen-agen Tuhan di muka bumi ini dan menjadi teladan akan kebenaran. Sebagian dari kita tidak terlalu pintar berbicara, tetapi saat kita menunjukkan perbuatan-perbuatan baik yang sesuai dengan firman Tuhan kepada orang lain lewat keteladanan yang mencerminkan kebenaranNya, itu sudah lebih dari cukup untuk bisa memperkenalkan pribadi Kristus kepada orang lain. Bahkan anda akan jauh lebih mudah dalam menyampaikan kebenaran apabila hidup anda sudah mencerminkan kebenaran itu secara nyata. Sebab, bagaimana orang mau percaya kalau kita sendiri masih belum beres dan tidak punya kesaksian apa-apa?
Dari pengalaman sendiri, dari kesaksian sendiri, semua akan menjadi bukti-bukti bahwa firman Tuhan mampu membawa banyak hal luar biasa ketika dipatuhi dan dijalankan dengan benar. Keteladanan kita akan dan seharusnya mampu membawa sebuah perubahan besar dalam lingkungan di mana kita berada. Ada banyak orang yang mengaku anak Tuhan tetapi sama sekali tidak menunjukkan itu dalam perilaku dan perbuatan sehari-hari. Bukannya kesaksian yang datang, malah mereka menjadi batu sandungan. Bukannya menjadi teladan tapi malah ikut-ikutan melakukan perbuatan-perbuatan yang salah. That’s not how we should be. Tuhan ingin kita menjadi teladan dalam perbuatan baik. Kita harus menunjukkan bahwa kita mampu.
Ingatlah bahwa tindakan yang kita lakukan akan membawa dampak, apakah itu baik atau buruk, dan itu tergantung dari tindakan seperti apa yang kita lakukan. Mari hari ini kita menjadi anak-anak Allah yang mampu menjadi teladan, khususnya dalam menyatakan kasih dan perbuatan baik bagi orang-orang di sekitar kita tanpa membedakan latar belakang dan siapa mereka.
Menjadi teladan dalam berbuat baik merupakan kewajiban dari umat Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar