Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35. BcO Kel. 32:1-6,15-34
Bacaan Injil: Mat. 18:21-35.
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” 22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
Renungan:
SAMPAI detik ini aku percaya bahwa ada di antara para pembaca Sabda Hidup ini yang masih sulit mengampuni seseorang. Lukanya begitu dalam sehingga sulit untuk mengampuni. Namun bertanyalah dalam dirimu apa untungnya menyimpan dendam dan amarah? Gak ada. Yang ada adalah ruginya. Hidup akan terasa lelah. Kelelahan itu akan menghukum diri kita sendiri.
Allah itu mahapengampun. Ia mengampuni mereka yang memohon ampun kepadaNya. Walau dosanya besar namun hati Allah selalu tergerak oleh belas kasihan. Ia tidak menyimpan dendam kepada mereka yang memohon ampun kepadaNya. Pada mereka yang diampuni Allah memanggil mereka untuk bermurah hati mengampuni sesamanya.
Masa prapaskah ini menjadi kesempatan pada anda yang belum bisa mengampuni untuk memohon rahmat Allah agar bisa mengampuni. Bebaskanlah dirimu dari amarah dan dendam. Bangunlah kerahiman dalam dirimu. Kala anda mau mengampuni yang sulit kauampuni, maka hidupmu pun akan penuh dengan kelegaan.
Kontemplasi:
Duduklah di hadapan Tuhan. Mohonlah rahmat agar bisa mengampuni.
Refleksi:
Temukan semangat untuk mengampuni sesama yang sulit kauampuni.
Doa:
Tuhan Engkau bermurah hati dalam mengampuni. Semoga aku pun mempunyai rahmatMu untuk murah hati dalam mengampuni. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengampuni dia yang masih sulit kuampuni. -nasp-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar