Paroki Bunda Maria
Banjarbaru Selayang Pandang
Banjarbaru secara resmi menjadi
Paroki pada tanggal 15 Agustus 1976
dengan nama Pelindung “Bunda Maria” Mengapa Bunda Maria menjadi pelindung
paroki ini? Karena Bunda Maria adalah Ibu yang senantiasa hadir, menjaga,
melindungi merangkul setiap anaknya dengan kasih yang tulus murni. Kasih yang
tulus murni itu telah Ia berikan kepada Yesus Putra-Nya sampai wafat di kayu salib.
Setelah resmi menjadi Paroki, pastor
yang ditunjuk menjadi pastor Paroki adalah P.Howie Bieber MM namun pastor tidak
menetap di Banjarbaru.Waktu itu Ketua Dewan yang pertama adalah Bapak
YM.Moelyono.
IKHTISAR KRONOLOGIS
PAROKI BUNDA MARIA BANJARBARU
31 Maret 1956 Mgr.W.Demarteau, MSF
diundang bersama dengan para Pejabat untuk meletakan batu pertama berdirinya
kota Banjarbaru.Dalam upacara ini Mgr.W.Demarteau MSF berkesempatan berbicara
dengan PU seKalimantan mengenai tanah untuk membangun Gereja Katolik dan rumah
untuk Pastor.Mgr.W.Demarteau MSF merasa gembira pada saat itu karena dalam
perjanjian itu terungkap bahwa soal tanah, akan dibereskan dalam waktu singkat,
meskipun dalam kenyataan persoalan tanah itu baru selesai 20 tahun setelah
perjanjian itu diadakan.
Sebelum adanya gedung Gereja di
Banjarbaru selama 20 tahun perayaan ekaristi diadakan di berbagai tempat: di
rumah keluarga Katolik, di tangsi Brimop, di Gedung sekolah pemerintah (SMU
Negri 1 Banjarbaru), di kantor pemerintah (Kantor di mana Bapak Y.M.Moelyono
sebagai pimpinan), di UNLAM, Aula SIPUR dan di Gereja Kristen Indonesia
(sekarang Gereja Protestan Indonesia bagian Barat/GPIB Guntung Payung). Sejak
bulan September 1957, di Banjarbaru sudah ada 5 Keluarga yaitu: Bapak Sukro,
Bapak Pudjo Sayot, Bapak Moelyono, Bapak Surono dan Bapak Wiji. Pada saat itu
belum ada pastor yang menetap di Banjarbaru dan juga belum ada rumah ibadat.
Banjarbaru masih salah satu stasi Paroki Keluarga Kudus Katedral. Uskup yang
memimpin umat keuskupan Banjarmasin adalah W.Demarteau MSF. Yang membantu
memberikan pelayanan agama untuk para katekumen di Banjarbaru adalah P.Klar
Klein, MSF.Ada juga seorang pastor ABRI yaitu Pastor Fransiskus Xaverius
Satiman, PR.
Akhir Maret 1958, datang Bapak
A.Y.Sutopo seorang katekis dari Malang. Tahun 1959 dibentuk sebuah kelompok doa
yang diberi nama “Sunday Prayer Club” yang beranggotakan 9 orang dan kemudaian
berkembang menjadi 30 orang. Kelompok doa ini selalu mengadakan kegiatan
kebaktian atau doa pada setiap hari minggu jika tidak ada misa.
April 1964 dibentuk sebuah ikatan
Keluarga Katolik Banjarbaru (IKKAB) pada waktu itu sudah ada umat Katolik di
Landasan Ulin juga mulai membentuk Ikatan keluaga Katolik Landasan Ulin (IKKAB
ULIN). Pada tahun itu umat Katolik dan Protestan mengadakan Perayaan Natal
perdana di Banjarbaru, Sejak April 1964 di Banjarbaru sudah mulai diadakan misa
secara teratur di tempat tempat yang berbeda.Selain Misa, diadakan juga acara
anjangsana kunjungan umat/antar keluarga. Di Landasan Ulin juga diadakan doa
lingkungan setiap malam minggu.
1965 Umat banjarbaru dan umat Guntung
Payung secara bergilir mengadakan Misa di dua tempat ini. Jadi umat memperoleh
dua kali pelayananan misa dalam sebulan di dua tempat ini.
1966 umat katolik di sungai ulin
bergabung dengan umat di Banjarbaru.Pada tahun itu yang menjadi
pendamping/pengajar umat di Sungai Ulin adalah Bapak Raimundus, kemudian
diganti oleh Bapak Herkulanus.
1967 datang satu Kompi C ke sungai
ulin anggota Kompi C ini sebagian besar beragama Katolik.Sejak saat itu sudah
ada pelayanan misa di sana yang dipimpin oleh Romo Doto Hendro,MSF.
Misa yang selalu diadakan di
tempat-tempat yang berbeda-beda itu berakhir pada tahun 1972 dan Misa Terakhir
diadakan di aula AURI Landasan Ulin.Setelah itu misa secara tetap diadakan di
Banjarbaru.
Tahun 1973 diadakan pembaptisan
masal.pada waktu itu 21 orang dibaptis di Banjarbaru oleh Romo Doto Hendro,MSF
Tahun 1974 umat Katolik Banjarbaru dibagi
dalam dua kelompok besar : Kelompok Yosep di Utara Jl.A.Yani dan kelompok Maria
di selatan Jl.Ahmat Yani.Guntung Payung dan Landasan ulin yang semula berdiri
sendiri, kemudian bersatu dengan Banjarbaru.
Tahun 1975 Gubernur Kalimantan
Selatan melarang umat Katolik mengadakan misa di gedung-gedung pemerintah.
Larangan itu teryata menjadi dorongan bagi umat Katolik Banjarbaru, khususnya
Panitia pembangunan Gereja Banjarbaru untuk mulai membangun gedung Gereja. Pada tahun itu PT.Wijaya Karya dari Jakarta yang ikut
membangun “Waterpowerstation” di Riam Kanan.Ketika proyek itu di Riam Kanan
selesai dan mereka mau pulang ke Jakarta, mereka mau menjual sebidang tanah dan
dua buah Bangunan Mess dan Gudang yang letaknya di Banjarbaru. Berkat bantuan
wali Kota Banjarbaru, yang ayahnya kenalan baik Mgr.Demarteu, MSF keuskupan
dapat membeli semua tanah itu.
18 Juli 1975, semua urusan pembelian
tanah dan bangunan beres.harga tanah, Gudang dan Mess sebesar Rp 8.500.000,-
dengan luas tanah 8.950 M2.Gudang itu kemudain diperlebar menjadi Gereja dan
Mess menjadi Pastoran. 15 Agustus 1976 Gedung Gereja diberkati oleh Pastor
G.Heyne, Vikaris keuskupan Banjarmasin, karena pada waktu itu Mgr.W.Demarteau,
MSF sakit di eropah. Pastoran untuk banjarbaru belum ada.Baru pada tanggal 6
Agustus 1977 seorang pastor Maryknoll :P.Howie Bieber MM tinggal di
Pastoran,beliu tidak mau menjadi Pastor secara resmi di Banjarbaru.Banjarbaru
hanya menjadi basis dan dari sini Ia mau mengunjungi seluruh keuskupan untuk
mendengar apa yang dinantikan /diharapkan oleh para pastor dan umat dari
beliau.Pastor ini sebelumnya selama hampir 20 tahun bekerja di Pilipinan. Di
Banjarbaru pastor ini mulai membentuk Komunitas Basis Gerejani (KBG) dengan
pembagian kelompok :Maria, Yosep.Martha, Agustinus,Paulus, Yohanes,
Petrus,Daniel (Stasi danau salak), Theresia dan Pius X (Landasn Ulin) Meskipun
demikian teryata pastor Howie Bieber MM kurang menyesuaikan diri dengan umat
Banjarbaru.
1 Desember 1977 rumah Biara SPC
diberkati oleh Mgr.W.Demartheu, MSF.Para Postulat yang pertama masuk pada tahun
1980.
1 November 1980 Pastor Jan Wieggers MSF diangkat menjadi Pastor Paroki
pertama Paroki Bunda Maria Banjarbaru.Setelah pengangkatan Pastor Jan Wieggers,
MSF sebagai pastor Paroki, maka P.Howie Bieber MM pindah ke Keuskupan di
Jl.Lambung Mangkurat. Pastor Wiggers MSF tidak hanya perduli terhadap umat
Banjarbaru, tetapi ia juga perduli terhadap umat yang berada ditempat lain.
Beliu mengunjungi umat di Binuang, Kandangan, Amuntai, Barabai, Paringin, Danau
salak dan amai-amai.
Juli 1981, Mgr,Demarteau, MSF
merayakan pesta 40 tahun imamatnya.Kepada beliau dihadiahkan sebidang tanah
seluas 6.809 M2 yang terletak di Pelaihari dengan uang sebesar Rp 10.000.000,-
menurut rencana, di lokasi tersebut akan dibangun sebuat rumat Khalwat/Retret.
Tetapi kemudian rencana itu dibatalkan karena kurang strategis.Rencana untuk
membangun sebuah rumah khwat itupun kemudian dibangun di Banjarbaru yang diberi
nama WISMA SIKHAR.
Tahun 1983 Kapel stasi St.Yosep
Binuang di Bakar.
Tanggal 23 Oktober
1983, Mgr.Demarteau MSF mundur dari tugas sebagai uskup Banjarmasin. Beliau
diganti oleh FX.Prajasuta, MSF. Tanggal 31 Oktober 1983, Mgr.Demarteau
pindah ke Banjarbaru dan membantu Pastor Wieggers, MSF dalam tugas pelayanan
pastoral.
Tanggal 24 Januari 1985 rumah Retret
Wisma Sikhar diresmikan oleh Mgr.W.Demarteau, MSF sendiri. Wisma Sikhar ini
sangat berguna bagi berbagai kalangan para Pastor, biarawan-biarawati dan umat
katolik dan juga saudara-saudari kita dari gereja-gereja protestan untuk kegiatan-kegiatan
penyegaran rohani dan berbagai kegiatan lainnya.
Juni 1986 P.T. Soeparto mulai
membangun Gereja Katolik Banjarbaru yang baru.
12 April 1987 Gedung
gereja yang baru, diberkati oleh Mgr.F.X.Parojasuta, MSF.Beliau diampingi oleh
Pastor Wieggers, MSF dan Mgr.Demarteau, MSF.Pembangunan Gedung Gereja yang baru
menelan biaya sebesar Rp 105.966.000,- dan seluruh invetaris Gereja di
hadiahkan.
Pada tahun 1987 “Lourdes Kecil” kita
yang dikenal sebagai nama “KAPEL MARIA”
mulai dibangun, Sumber dana untuk pembangunan Kapel Maria ini anatara
lain dari Legio Maria Banjarmasin dan sisa Kolekte pada pesta emas Keuskupan
Banjarmasin. Dana yang ada memang sangat terbatas sehingga pembangunan pun
berjalan tersendat-sendat dan baru selesai dibangun pada tahun 1990.
20 Juli 1987 Taman kanak-kanak (TK
Sanjaya) didirikan.Pada tahun 1987 katekis yang berkarya di Paroki ini adalah
Bapak Agus Rubimin. Pada bulan Juli 1987 Bapak Andreas Nua menggatikan Bapak
Agus Rubimin sebagai Katekis Paroki Bunda Maria Banjarbaru.
6 Janari 1988, Pastor Wiggers MSF di
tabrak oleh seorang pemuda di depan Sekolah Kepolisian (SPN) Banjarbaru ketika
beliau kembali dari kunjungan umat. 7 Januari 1988, umat Paroki Banjarbaru
dikejutkan oleh berita meninggalnya Pator Jan Wieggers MSF. Beliau meninggal di
Rumah sakit Suaka Insan Bajramasin jam 12.00 Wita. Umat Banjarbaru khususnya
dan umat Banjarmasin pada umumnya sangat merasa kehilangan seorang gembala yang
sangat perduli terhadap umatnya. Pastor Jan Wieggers, MSF adalah sosok seorang gembala
yang sungguh mengenal umatnya dan juga sungguh paham akan semua persoalan yang
dihadapi umat. Sampai hari ini umat Paroki Banjarbaru tidak pernah lupa
bertutur tentang cinta dan kebaikan yang telah diberikan oleh Pastor Wieggers,
MSF terhadap mereka. 9 Januari 1988 diadakan misa Reguem di Gereja Katedral
Banjarmasin dipimpin oleh Mgr.F.X.Parajasuta, MSF.Banyak umat hadir dlam misa
Requam Pastor J.Wieggers, MSF.
Mgr. W.Demarteau,MSF mundur jadi
uskup tanggal 23 Oktober 1983 sebagai Uskup Banjarmasin, terpilih dan diangkat
sebagai Pastor Paroki Bunda Maria Bajarbaru tahun 1988.
Tahun 1988 pembangunan rumah katekis
Paroki Bunda Maria Banjarbaru selesai.Bapak Andres Nua mulai menempati rumah
baru itu.
Tahun 1988 Skolah Dasar (SD Sanjaya)
dibuka kelas sementara.
Tahun 1989 Romo A.Cokkroatmojo MSF sebagai Sup Propinsial mengambil keputusan penting untuk memindahkan Propinsialat MSF dengan ijin dewan Jendaral di Roma, dari Balikpapan ke Banjarmasin.Sejak Pastor Herman Stahlhacke, MSF sebagai Sup. Propinsial Propinsialat pindah ke Banjarbaru.
Tahun 1989 Romo A.Cokkroatmojo MSF sebagai Sup Propinsial mengambil keputusan penting untuk memindahkan Propinsialat MSF dengan ijin dewan Jendaral di Roma, dari Balikpapan ke Banjarmasin.Sejak Pastor Herman Stahlhacke, MSF sebagai Sup. Propinsial Propinsialat pindah ke Banjarbaru.
Tahun1990 Kapel Maria selesai dan mulai
digunakan oleh umat baik dari Banjarbaru maupun Banjarmasin.
Tanggal
9 Juni 1991 Kapel Landasan Ulin diberkati oleh Mgr. F.X. Projasuta, MSF. Kapel
ini dibangun diatas tanag AURI.Sebenarnya
Gereja ini milik AURI, tetapi dibangun dan dibiayai oleh keuskupan
Banjarmasin.Pastoran Landasan ulin juga didirikan pada saat yang sama oleh
anemer yang sama. Di Stasi ini sudah dua kali diangkat Pastor pembantu secara
resmi.
1991
Gedung Permanen TK Dan SD Sanjaya selesai dibangun.
1992-1993 Pastor Praeiro Soyono,MSF secara resmi diangkat menjadi pastor pembantu di stasi Landasan ulin.
1992-1993 Pastor Praeiro Soyono,MSF secara resmi diangkat menjadi pastor pembantu di stasi Landasan ulin.
Tanggal
10 April 1992 Keuskupan Banjarmasin dan Propinsial MSF Kalimantan mengambil
Keputusan penting yaitu : Paroki Bunda Maria” Banjarbaru diserahkan kepada
pelayanan pada Para Mionaris Keluarga Kudus (MSF).
1992
Rumah di Gang Purnama No.35. banjarbaru, dibeli oleh Keuskupan.Rumah tersebut
untuk pertama kali ditempati oleh Bapak Ignatius Hermanto sebagai kepala SD
Sanjaya dan Bapak Petrus B.Kolin sebagai Kepala SMP Sanjaya. Rumah ini sekarang
ditempati suster-suster SPM.Rumah tersebut semula dimaksudkan untuk rumah guru
yang mengajar di TK,SD, dan SMP Sanjaya.
1992-1993
rumah propinsialat di banjarbaru dibangun.
April
1994, mulai dibangun gedung sekolah Lanjutan Tingkat pertama (SLTP Sanjaya).
Gedung tersebut mulai digunakan pada Juli 1994 dengan jumlah siswa 9 orang.
Juli
1995, Diakon Pius Geroda Issohoen MSF ditahbiskan menjadi imam di Paroki Bunda
Maria Banjarbaru oleh Mgr.F.X.Projusuta,MSF
1995-1996
Pastor Yosep Mohr,MSF diangkat secara resmi menjadi Pastor di Stasi Landasan
Ulin.
April
1996 serah terima Pastor paroki yang lama Mgr.Demarteau, MSF kepada Pastor
Paroki baru Pastor Pius Geroda Issohene, MSF.
4
Agustus 1996 Seminari Yohaninum diresmikan oleh superior Jendral MSF, P.Wim Van
der Weiden, MSF. Rumah Postulat MSF.Seminari ini untuk menghimpun calon-calon
yang berasal dari daerah Kalimantan maupun dari tempat lain yang mau menjadi
anggotan MSF Kalimantan.
Oktober
1996 penggantian Katekis Bapak Andreas Nua menggantikan Bapak Petrus Kolin.
Tahun
1998 Suster-suster SPM mulai berkarya di Banjarabaru di Yayasan Sanjaya.
Tahun
1998 Pastor Pius Pindah tugas di Tamiang
La. Beliau diganti Pastor Yan Olla MSF
April
2000 Pastor Paul Yan Olla diganti lagi oleh Pastor Cahyo Yosouutomo, MSF
Oktober 2000 para suster
Notre Dame (SND) mulai berkarya di Keuskupan Banjarmasin dan berdomisili
sekaligus melayani umat di Landasan Ulin.
27 Perbuari 2001 Wisma
Simeon diberkati oleh Pastor Huvang Hurang MSF.Pada tanggal yang sama Pastoran
banjarbaru diberkati oleh Mgr.F.X.Parajasuta, MSF
22
April 2001 Kapel Baru stasi St.Yosep Binuang diberkati oleh Mgr.F.X.Pajasuta
MSF
15
Agustus 2001 Paaroki Bunda Maria Banjarbaru merayakan HUT Paroki ke 25 tahun.
Perkembangan
Sejarah Paroki Banjarbaru dari tahun 2001 sampai sekarang mengalami pasang
surut suka duka sampai sekarang ini.
PASTOR-PASTOR YANG PERNAH MELAYANI UMAT DI BANJARBARU :
PASTOR-PASTOR YANG PERNAH MELAYANI UMAT DI BANJARBARU :
1.
P.HOWIE BIBER,MM
2.
P.DOTO HENDRO,
MSF
3.
P.KUSTER, MSF
4.
P.STRAW, MSF
5.
P.HARDO, MSF
6.
P.SATIMAN, PR
PASTOR PAROKI BUNDA
MARIA BANJARBARU
1.
P.JAN WIEGGERS,
MSF (1980-1988)
2.
MGR.W.DEMARTEAU,
MSF (1988-1996)
3.
P.PIUS GERUDA
ISSOHONE, MSF (1996-1998)
4.
P.PAUL YAN OLA,
MSF (1996-2000)
5.
P.ST.CAHYO
YOSOUTOMO, (2000-2003)
6.
P.DARMO, MSF
(2003-2006)
7.
P.YOSEP
KRITIANTO, MSF (2009- 2012)
8.
P.F.X.SUMATORO,
MSF (2012-2013)
9.
P.GREGORIUS
SYAMSUDIN MSF (2013 - ......)
SUDAH ADA 15 PASTOR
YANG MELAYANI UMAT PAROKI BANJARBARU.
KATEKIS PAROKI BANJARBARU
1.
AGUS RUBIMIN BA
(1986-1987)
2. DRS. ANDREAS NUA
(1988-1996)
3. DRS.PETRUS B.
KOLIN (1996 – SEKARANG)
DEWAN PASTORAL
PAROKI BUNDA MARIA BANJARBARU
1.
YOSEP MARIA
MOELYONO (1976-1979)
2.
KRISTIAN TANDI
(1979-1981)
3.
YOSEP MARIA
MOELYONO (1981-1984)
4.
SABTO HADI
(1984-1984)
5.
YOSEP MARIA
MOELYONO (1984-1985)
6.
DRS. SUMANJUNTA
(1985-1987)
7.
YOSEP MARIA
MOELYONO (1987-1988)
8.
I.DASARYANTO
(1988-1991)
9.
FELIKS
DJAKASUJANA (1991-1994)
10. IR.WAHYONO (1994-1997)
11. 1R.PAULUS SAMOPURNO (1997-2000)
12. DR.JIMMY KALIANDA (2000-2003)
13. PAK MARGONO (2003-2006)
14. PAK KUSDIANTO (2006-2009)
15. PAK KUSDIANTO (2009-2012)
16. PAK JOKO
SUPRIHADI (2012-2015)
17.
KOSTER PAROKI
1.
IGNATIUS SLAMET
2.
BAPAK JAMIN
3.
PAK PHILIPUS NERI
SUNGKONO
KARYAWAN PAROKI
1.
IBU MARDI
2.
PAK ANTON
4.
Wilayah
Teritorial
a. Komunitas/Lingkungan
di Kota Banjarbaru : Terdapat 13 (Tiga belas) Komunitas Lingkungan yang
tersebar di wilayah Kota banjarbaru yaitu: Komunitas Martha, Paulus, Elisabeth
1, Komunitas Elisabeth 2, Komunitas Elisabet 3, Komunitas Maria, Komuntas
Yosep, Komunitas Yohanes, Komunitas Agustinus 1, Agustinus 2, (Agustinus 3
dibagi menjadi 3 sekarang dengan nama Baru AVE, Anastasia, Veronika dan Elia).Jarak
dari pusat Paroki ke Komunitas bervariasi ada yang dekat Elisabet 3 ada yang
jauh Martha, Anastasia, Veronika dan Elia kurang lebih 8 Km.Tapi semuanya mudah
ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat menuju paroki. Jumlah umat yang
terdata dari komunitas/lingkungan Kota Banjarbaru berdasarkan hasil sensus
tahun 2013 sebanyak 1645 jiwa jumlah KK 495 KK terdiri dari Laki-Laki 820 perempuan 825 jiwa.
b. Stasi : Terdapat 4 (Empat) Stasi yaitu :
1.
Stasi Santo
Yohanes pemandi Landasan Ulin. Stasi Landasan ulin tersebar di wilayah
Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru dan memiliki 4 (empat)
Komunitas/Lingkungan yaitu : Komunitas Pius X, Komunitas Fransiskus Xaverius,
Komunitas Stefanus, dan Komunitas Theresia. Jarak dari pusat Paroki kuarang
lebih 12 Km.Bisa ditempuh 15 menit perjalanan dari pusat paroki menggunakan
roda 2 dan roda 4. Jumlh umat yang terdata dari komunitas Lingkungan stasi
Landasan Ulin berdasarkan hasil pendataan Bulan Mei tahun 2013 sebanyak 82 KK
atau sekitar 281 Jiwa dan sebagai ketua stasi Bapak Anselmus Bobby.Di Stasi
Landasan Ulin terdapat 1 buah Gereja, yaitu Gereja santo Yohanes Pemandi dan
Biara susteran SND.
2.
Stasi St.Daniel
Danau Salak. Stasi Daniel Danau Salak berada di kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar (Martapura).
Jarak dari pusat Paroki ke Stasi kurang lebih 40 atau lebih tergantung tenmpat
sembayang dirumah siapa yang paling jauh desa Amai-amai di gunung.Bisa ditempuh
dengan kendaraan roda dua dan empat waktu tempuh 2 sampai 3 Jam tergantung
tempat sembayang serta kondisi umat jalan waktu hunjan dan kering berberbeda.
Jumlah umat yang terdata dari stasi Danau salak berdasarkan data bulan Mei
tahun 2013 sebanyak 21 KK atau sekitar 45 Jiwa.Sebagai ketua stasi St.Daniel
Danau salak Pak Mulyono tinggal desa amai-amai.
3.
Stasi Santo
Yoseph Binuang, Stasi ini berada di kecamatan Binuang bupaten Tapin (Rantau).
Jarak dari pusat Paroki ke Stasi Binung Kurang lebih 60 KM dan ditempuh
menggunakan roda dua dan empat 2 Jam perjalanan. Jumlah umat yang terdata di
stasi Binuang berdasarkan hasil pendataan Bulan mei dan Juni 2013 sebanyak 29
KK atau sekitar 95 jiwa.dan sebagai ketua umat stasi St.Yosep Binuang Bapak
Nikolaus Triyono. Di Stasi Binung terdapat beberapa asep milik Paroki dan
Keuskupan ada 3 aset milik Gereja 2 di Trans AD satu Aset di desa Padang Sari
sebuah rumah untuk Gereja dan Tanah rencana awal untuk Gereja Stasi tetapi
sampai sekarang tidak bisa digunakan untuk keperluan tersebut sehingga umat
semabayang dari Rumah ke Rumah.
4. Stasi Kandangan.
Stasi Loksado Kecamatan Loksado yang merupakan pelimpahan dari Paroki Ave Maria
Tanjung tahun 2011. Jarak dari Pusat Paroki ke Stai sejauh 150 Km ditempuh
kurang lebih 4 Jam perjalanan mengunakan roda dua maupun empat. Jumlah umat
yang terdata pada bulan mei dan Juni 2013
adalah 4 KK ( Pak Kamidi, Pak Solihin, Pak Rahmat dan Keluarga Pak Isur/Ma
Isur sudah meninggal kedua orang tuanya tinggal di Lalapin 3 anak laki-laki
semua, satu sekolah di Sanjaya Arbain jumlah sekitar 15 jiwa.Sebagai ketua
stasi Loksado Pak Kamidi.
Komunitas Para Suster
1.
Suster SPC. Para
suster SPC tinggal di Komplek susteran di sebelah barat Propinsialat. Dikomplek
susteran terdapat Postulat dan Novisiat SPC. Suster-suster SPC terlibat dalam
kepengurusan DPP sebagai seksi altar, Pakain Imam dan PPA.Setiap hari sabtu
sore para suster SPC menghias altar misa sabtu dan minggu pagi serta membantu
mencucikan pakaian misdinar.Setiap Misa sabtu sore dan minggu pagi suster SPC
bertugas membantu Pastor untuk membagikan komuni kepada umat. Para pastor
diminta untuk melayani Misa di SPC Selasa dari Paroki, Kamis, Jumat, sabtu dari
Propinsialat. Senin Misa devosi, Rabu tugas di gereja. Hari Sabtu Misa Bahasa
Inggris. Disamping itu juga para pastor diminta untuk mengajar para Novis dan Postulat.Disamping Misa dan
mengajar diminta juga memberikan sakramen tobat.Sebagai suster kepala di
Novisat Suster Marsiana SPC, Suster Brigita SPC pemimpin Postulat dan Suster
Rita Herawati SPC sebagai yang membantu di Rumah retret sikar bersama Pastor
Tedy.
2.
Suster SCMM para
suster SCMM tinggal disusteran berlokasi di gang purnama kurang lebih 300 Meter
dari Paroki Banjarbaru atau kurang lebih 100 meter dari sekolah
sanjaya.Keberadaan suster SCMM di Banjarbaru mengelola Yayasan Pendidikan
sekolah Sanjaya (TK,SD dan SMP) dan mengelola asrama bagi siswa-siwi SD dan SMP
untuk tinggal di asrama.Dalam kepengurusan DPP, Suster SCMM sebagai seksi Bina
iman anak (BIA).Dalam Misa sabtu sore dan minggu pagi para suster juga membatu
membagikan komuni kepada umat.Dalam pengelolaan Yayasan Pendidikan, pastor
paroki tidak terlibat langsung dalam penegolaan Yayasan, karena sekolah milik
yayasan suster SCMM, kecuali kegiatan-kegiatan tertentu pastor di undang dan
diminta saran dan pendapatnya, Misanya dalam penerimaan murid Baru di awal
tahun ajaran.Pastor juga diminta dalam misa sekolah dan misa di Komunitas SCMM.
3.
Suster SND.Suster
SND tinggal di stasi Landasan Ulin.Suster SND yang bertugas dan berkarya di
stasi Landasan ulin ada 2 Suster.Suster kepala Suster Rikardi SND dan suster
Margaretis SND sebagai rekan di komunitas Ulin. Karya para suster di Stasi ulin
adalah Pastoral membatu pastor dalam mengelola stasi ulin, mulai kebersihan,
perlengkapan sampai menyiapakan Katekumen, Bia, Sekami, Misdinar, Komka dan
kelompok-kelompok kateorial Legio, Pasukris dll.
4.
Suster PK. Suster
PK berada di kecamatan Batik-batik kurang lebih 20 Km dari Paroki banjarbaru
menuju arah Pelaihari. Suster PK mengelola panti Jompo “Suaka Kasih” dan merawat
penghuninya.Suster juga menampung anak-anak sekolah tinggal di Asrama. Suster
PK mendapat pelayanan misa setiap hari jumat pukul 11.00 Wita.Sebenarnya
susteran PK ini masuk paroki pelaihari berhubung tempatnya lebih dekat ke
Banjarbaru para suster kusus hari sabtu sore misa di Banjarbaru dan membatu
komuni di Banjarbaru.Minggu pagi ke paroki pelaihari.Khusus hari raya natal dan
Pekan suci melayani di paroki pelaihari.
b. Seminari Johaninum. Seminari Johaninum berada tepat di dipan Pastoran Paroki.Sebagai kepala Seminari ini adalh Pastor Doni, tetapi kemudian diganti oleh Pastor erdy, bersama dengan Br>probo dan sekaran ada Fr.TOP dari Malang Fr.Yere yang tinggal di seminari tetapi juga membantu di Paroki untuk pendampingan anak Misdinar dan Komka serta kelompok kategoril yang lain Sekami, Legio, Pasukris dll. Disamping itu juga ikut tourne ke stas Danau Salak, binuang dan Loksado untuk memipin ibadat dan membawakan renungan. Sebelumnya Fr.Yolus tinggal di paroki tetapi membantu di seminari. Disampimng sebagai direktus Seminari merangkap sebagai Ketua Unio Banjar. Seminari terlibat dalam kegiatan Paroki.Anak-anak seminari terlibat dalam pendampingan Bia dan anak sekami. Senin tugas misa koor di gereja dalam misa devosi sebagai lektor dan misdinar. Setiap jumat bertugas di gereja kecuali jumat pertama bergantian dan juga melayani di Susteran PK hari jumat bergantian Paroki, Propinsialat dan seminari. Terlibat juga dalam kunjujngan komunitas setiap hari rabu dan juga menlayani permintaan misa di komunitas sejauh tidak menggangu kegiatan di Seminari. Seminari Yohaninum sekarang di huni 12 anak semianari ada yang tahun kedua dan ada yang tahun pertama. Pastor juga terlibat di seminari sebagai Pengajar dan pembimbing rohani anak seminari.
c. Propinsialat MSF sebagi pusat MSF Kalimantan tinggal Propinsial, ekonom dan Sekretaris, letaknya di belakan Gereja dan Pastoran. Mereka juga terlibat dalam kegiatan Paroki sejauh mempunyai waktu disamping waktu pokok dalam tugas masing-masing. Misa harian melayani di paroki Misa senin dalam devosi bergantian, Misa hari rabu di Paroki, juga melayani susteran SPC hari kamis, jumat dan sabtu, Komunitas SND hari selasa, Komunita SCMM hari Sabtu dan Komunitas Susteran PK dibatik-batik ahri jumat bergantian dengan Paroki dan seminari. Selain membantu misa komuintas stasi dan paroki, propinsialat juga siap membantu pengakuan dosa dan kunsultasi pastoral.
d. Rumah Jompo Purna Karya MSF Kalimantan. Yang tinggal di rumah jompok P.Mohr dan pastor Urik dari Jerman.Mereka juga membantu mengajar di seminari yohaneinum sebagai guru bahasa Latin dan Bahasa Inggiris, dan juga membantu di paroki sebagai bapak pengakuan dan kunjungan umat.Juga misa di stai ulin, susteran PK dan SPC dan kunjungan keluarga.
e. Karyawan Paroki. Jumlah karyawan paroki ada 3 Pak songkuno sebagai Koster, pak Anton kebersihan Gereja dan Pastoran ibu Mardi sebagai tukang masak dan membersihkan pastoran cuci dan setrika pakaian pastor.
JUMLAH UMAT
Jumlah umat Paroki Banjarbaru
berdasarkan sesus dari tahun ke Tahun mengalami perubahan. Berdasarkan hasil
statistik per 31 Desember tahun 2010 jumlah umat sebanyak 1.749 jiwa Kurang
lebih 437 KK. Laporan jumlah umat Paroki Banjar baru berdasarkan pendataan
sensusu umat dalam raka Prasenode Paroki Banjarbaru tahun 2011-tahun 2012 berjumlah
1.267 Jiwa kurang lebih 334 KK dan berdasarkan pendalaman dewan Paroki yang
dilaksanankan pada Bulan Mei sampai dengan minggu ke dua bulan Juni tanggal 16
Juni 2013 terdapat diseleluruh komunitas dan stasi yang tersebar di Kabupaten
dan kota Madiya Banjarbaru diperoleh Jumlah umat sebanyak 1.644 jiwa dari 494
KK, dengan perician jumlah laki-laki sebanyak 817 jiwa dan perempuan 827 jiwa
data umat selengkapnya dijelaskan dalam tabel berikut ini.
NO
|
KOMUNITAS/STASI
|
JUMLAH
KK
|
LAKILAKI
|
PEREMPUAN
|
JUMLAH
|
PAAROKI BANJARBARU
|
|||||
01.
|
KOMUNITAS MARTHA
|
12
|
25
|
20
|
45
|
02.
|
KOMUNITAS PAULUS
|
24
|
41
|
43
|
84
|
03.
|
KOMUNITAS ELISABET
1
|
35
|
52
|
59
|
111
|
04.
|
KOMUNITAS ELISABET
2
|
42
|
80
|
92
|
172
|
05.
|
KOMUNITAS
ELISABEJT 3
|
23
|
37
|
30
|
67
|
06.
|
KOMUNITAS MARIA
|
57
|
70
|
78
|
148
|
07.
|
KOMUNITAS
AGUSTINUS 1
|
20
|
27
|
28
|
55
|
08.
|
KOMUNITAS
AGUSTINUS 2
|
47
|
94
|
97
|
191
|
09.
|
KOMUNITAS YOHANES
|
20
|
21
|
29
|
50
|
10.
|
KOMUNITAS YOSEP
|
11
|
16
|
24
|
40
|
11.
|
KOMUNITAS
AGUSTINUS 3
|
||||
MENJADI 3
KOMUNITAS
DISEBUT AVE,
ANASTASIA,
VERONIKA DAN ELIA
|
67
|
127
|
119
|
246
|
|
JUMLAH
|
|||||
II
|
STASI LANDASAN
ULIN
|
||||
01.
|
KOMUNITA PIUS X
|
20
|
39
|
31
|
70
|
02.
|
KOMUNITAS THERESIA
|
38
|
70
|
63
|
133
|
03.
|
KOMUNITAS F.X.
|
12
|
22
|
20
|
42
|
04.
|
KOMUNITAS STEFANUS
|
12
|
19
|
17
|
36
|
JUMLAH
|
|||||
III
|
STASI DANAU SALAK
|
21
|
20
|
25
|
45
|
IV
|
STASI BINUANG
|
29
|
50
|
45
|
95
|
V
|
STASI LOKSADO
|
5
|
10
|
5
|
15
|
JUMLAH TOTAL
|
495
|
820
|
825
|
1645
|
Data jumlah umat diatas merupakan umat yang tinggal
dan terdaftar di komunitas/stasi baik yang aktif maupun tidak aktif dalam
kegitan di komunitas/stasi dan Gereja.Berdasarkan pengamatan kami dan ketetua
komunitas masih banyak umat yang belum terdaftar dan terdata di komunitas
maupun di stasi kerena tidak pernah melaporkan kepada ketua k pomunitas maupu
pastor paroki, hal ini dapat dilihat pada misa hari sabtu sore dan misa minggu
pagi maupun pada misa hari Raya Natal dan Paskah.Bila diprediksi ada sekitar 5
– 10 % jumlah umat yang belum terdaftar/terdata dari jumlah umat yang
disebutkan diatas kurang lebih 35 KK atau sekitar 115 jiwa.Sehingga bila
dihitung jumlah umat di Paroki Banrbaru berjumlah 530 KK Kurang lebih 1.760
Jiwa.
III. Jumlah Baptisan
– Perkawinan dan Kematian
a.
Jumlah Baptisan
Berdasarkan data yang tercatat dalam buku Baptis
paroki Jumlah Baptisan....
b.
Jumlah perkawiana
c.
Jumlah kematian
IV. Jadwal pelayanan
misa
a.
Misa harian,
b.
Misa Devosi
c.
Misa jumat
pertama
d.
Misa mingguan
e.
Misa komunitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar