Para Pastor, Frater, Bruder, suster serta seluruh Umat Katolik di keuskupan
Banjarmasin yang terkasih,
Salam sejahtera bagi anda sekalian,
Masa Puasa atau Prapaskah tahun ini di mulai pada hari Rabu Abu tanggal 18
Perbuari 2015 dan akan berakhir pada minggu Paskah Kebangkitan Tuhan 5 April
2015. Tema masa Prapaskah untuk Regio Kalimantan tahun 2015 ini ialah
"Ikut membangun kehidupan yang sehat dan sejahtera di Bumi
Kalimantan." Tema ini merupakan penjabaran dari tema "Mewujudkan
Hidup Sejahtera" yang sudah digumuli secara Nasional dari tahun 2012
hingga 2016. Tema ini mengajak seluruh umat beriman untuk aktif berperan dalam
mewujudkan suatu kehidupan yang sehat dan sejahtera. Ruang Lingkup yang hendak
kita tuju dalam gerakan ini adalah tempat dimana kita hidup dan berada: Bumi
Kalimantan pada umumnya dan Kalimantan Selatan pada khususnya.
Tekanan pertama dari Tema Masa Prapaskah tahun ini adalah undangan untuk
ambil bagian. Kita diajak bangkit dan bergerak. Sejalan dengan nasehat Santo
Yakobus dalam suratnya, "iman tanpa perbuatan adalah Mati"( Yak 2
:26), sebagai orang beriman kita diajak untuk bertindak melakukan sesuatu. Kita
tidak bisa menjadi orang beriman yang hidup untuk dirinya sendiri saja. Kita
diajak untuk keluar dari zona nyaman kita. Perduli dengan lingkungan dan
persoalan bersama. Kita diajak untuk ambil bagian menjawab persoalan zaman dan
persoalan yang ada di sekitar kita. Seperti kita ketahui bersama, ada banyak
persoalan di sekitar kita. Mulai dari soal kemiskinan sampai soal korupsi,
persoalan perusakan lingkungan sampai persoalan kesehatan. Narkoba yang semakin
merajalela dan tidak terkendali penyebarannya. Pola hidup konsumerisme dan
kesejahteraan hidup tidak merata.Kelompok yang kaya semakin kaya dan kelompok
yang miskin semakin tersingkir. Kita tidak boleh membutakan diri terhadap semua
persoalan itu.Kitalah yang harus perduli dan berusaha mencarikan jalan
keluarnya.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Kita harus mulai membangun suatu budaya baru, yakni kehidupan yang
berkualitas. Hidup tidak boleh hanya sekedar hidup, tetapi berjuang menuju
kehidupan yang lebih bermutu. Seluruh umat beriman dipanggil untuk membangun
kehidupan yang sehat dan sejahtera. Keduanya saling berkaitan karena
kesejahteraan sejati baru haruslah demi terwujud bila dicapai dengan cara yang
sehat. Kehidupan akan menjadi sehat saat kehidupan itu menghantar orang pada
kesejahteraan hidup. Oleh karena itu kehidupan yang sehat bukan hanya
menyangkut aspek jasmaniah semata, tetapi juga menyangkut kesehatan rohani.
Dalam segala aktivitas kehidupan, kita harus mulai menyadari bahwa apapun
pekerjaan dan buah karya kita haruslah demi kebaikan sesama dan lingkungan
hidup kita. Kita tidak boleh memusatkan kehidupan hanya untuk diri sendiri,
demi keuntungan diri dan kepentingan sendiri. Hidup sehat dan sejahtera hanya
mungkin terjadi ketika kita hidup demi kebaikan bukan demi kesenangan diri. Kita
diundang untuk hidup demi kebaikan bersama dan kebaikan seluruh ciptaan Tuhan
sebagaimana diajarkan oleh Kitab Kejadiaan pada kisah penciptaan"
"Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik" (Kej
1:!!,20-22,24, 26-31). Segala perbuatan kita hendaknya terarah kepada kebaikan
dan kesejahteraan bagi semua.
Panggilan untuk mewujudkan kehidupan yang sehat dan sejahtera menyadarkan
kita untuk memperbaiki diri. Pertobatan kita di masa Prapaskah ini mengundang
kita untuk merubah diri. Dari kehidupan berdasarkan kesenangan dan kepuasan diri
serta keserakahan menuju kehidupan yang berkualitas, kehidupan yang sehat serta
sejahtera.Kehidupan yang jauh dari warna kekerasan, ketidakjujuran, korupsi,
mencari keuntungan diri dan berbagai sikap atau tindakan tak terpuji lainnya. Banyak
hal yang harus kita benahi dan kita ubah. Pusat hidup bukanlah diri sendiri
tetapi Tuhan dan sesama. Segala yang ada di sekitar kita bukanlah alat pemuas
diri dan demi keuntungan diri tetapi menjadi sarana untuk memuliakan, memuji
dan melayani Tuhan serta sesama.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Visi Keuskupan Banjarmasin, yang dikonsientisasikan kepada seluruh umat,
mengamanatkan hal yang sama. Kita ingin mewujudkan persekutuan umat beriman
Katolik yang mengetahui, memahami, menghayati dan mewujudkan imannya dalam
bimbingan Roh Kudus berziarah menuju Gereja yang kontekstual, berdialog,
inklusif, dan transformatif demi melancarkan Kasih Allah di Kalimantan
Selatan. Cita-cita ini mendorong kita semua warga Gereja Katolik untuk menjadi agen
perubahan masyarakat. Kita ingin menjadi Gereja yang memancarkan kasih Allah di
bumi Kalimantan Selatan. Untuk mewujudkan impian itu, pertama-tama kita harus
membenahi diri. Kita harus berani bertobat dari pola hidup dan pola pikir yang
lama kepada pola hidup dan pola pikir yang baru. Perubahan dan perbaikan hanya
akan terjadi kalau kita mau belajar dengan rendah hati dan keterbukaan, serta
kerelaan untuk bertobat.
Selamat menjalani Masa Prapaskah yang penuh rahmat ini dalam semangat tobat
dengan laku tapa dengan berpuasa dan berpantang, dengan doa dan amal kasih.
Tuhan memberkati anda sekalian.
Diberikan di Banjarmasin,
Pada Peringatan Wajib St.Agata, 5 Perbuari 2015
Mgr.Petrus
Boddeng Timang
Uskup Keuskupan Banjarmasin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar