Selasa, 24 Februari 2015

Surat Gembala

Para Pastor, Frater, Bruder, suster serta seluruh Umat Katolik di keuskupan Banjarmasin yang terkasih,
Salam sejahtera bagi anda sekalian,

Masa Puasa atau Prapaskah tahun ini di mulai pada hari Rabu Abu tanggal 18 Perbuari 2015 dan akan berakhir pada minggu Paskah Kebangkitan Tuhan 5 April 2015. Tema masa Prapaskah untuk Regio Kalimantan tahun 2015 ini ialah "Ikut membangun kehidupan yang sehat dan sejahtera di Bumi Kalimantan." Tema ini merupakan penjabaran dari tema "Mewujudkan Hidup Sejahtera" yang sudah digumuli secara Nasional dari tahun 2012 hingga 2016. Tema ini mengajak seluruh umat beriman untuk aktif berperan dalam mewujudkan suatu kehidupan yang sehat dan sejahtera. Ruang Lingkup yang hendak kita tuju dalam gerakan ini adalah tempat dimana kita hidup dan berada: Bumi Kalimantan pada umumnya dan Kalimantan Selatan pada khususnya.

Tekanan pertama dari Tema Masa Prapaskah tahun ini adalah undangan untuk ambil bagian. Kita diajak bangkit dan bergerak. Sejalan dengan nasehat Santo Yakobus dalam suratnya, "iman tanpa perbuatan adalah Mati"( Yak 2 :26), sebagai orang beriman kita diajak untuk bertindak melakukan sesuatu. Kita tidak bisa menjadi orang beriman yang hidup untuk dirinya sendiri saja. Kita diajak untuk keluar dari zona nyaman kita. Perduli dengan lingkungan dan persoalan bersama. Kita diajak untuk ambil bagian menjawab persoalan zaman dan persoalan yang ada di sekitar kita. Seperti kita ketahui bersama, ada banyak persoalan di sekitar kita. Mulai dari soal kemiskinan sampai soal korupsi, persoalan perusakan lingkungan sampai persoalan kesehatan. Narkoba yang semakin merajalela dan tidak terkendali penyebarannya. Pola hidup konsumerisme dan kesejahteraan hidup tidak merata.Kelompok yang kaya semakin kaya dan kelompok yang miskin semakin tersingkir. Kita tidak boleh membutakan diri terhadap semua persoalan itu.Kitalah yang harus perduli dan berusaha mencarikan jalan keluarnya.


Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Kita harus mulai membangun suatu budaya baru, yakni kehidupan yang berkualitas. Hidup tidak boleh hanya sekedar hidup, tetapi berjuang menuju kehidupan yang lebih bermutu. Seluruh umat beriman dipanggil untuk membangun kehidupan yang sehat dan sejahtera. Keduanya saling berkaitan karena kesejahteraan sejati baru haruslah demi terwujud bila dicapai dengan cara yang sehat. Kehidupan akan menjadi sehat saat kehidupan itu menghantar orang pada kesejahteraan hidup. Oleh karena itu kehidupan yang sehat bukan hanya menyangkut aspek jasmaniah semata, tetapi juga menyangkut kesehatan rohani. Dalam segala aktivitas kehidupan, kita harus mulai menyadari bahwa apapun pekerjaan dan buah karya kita haruslah demi kebaikan sesama dan lingkungan hidup kita. Kita tidak boleh memusatkan kehidupan hanya untuk diri sendiri, demi keuntungan diri dan kepentingan sendiri. Hidup sehat dan sejahtera hanya mungkin terjadi ketika kita hidup demi kebaikan bukan demi kesenangan diri. Kita diundang untuk hidup demi kebaikan bersama dan kebaikan seluruh ciptaan Tuhan sebagaimana diajarkan oleh Kitab Kejadiaan pada kisah penciptaan" "Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik" (Kej 1:!!,20-22,24, 26-31). Segala perbuatan kita hendaknya terarah kepada kebaikan dan kesejahteraan bagi semua.

Panggilan untuk mewujudkan kehidupan yang sehat dan sejahtera menyadarkan kita untuk memperbaiki diri. Pertobatan kita di masa Prapaskah ini mengundang kita untuk merubah diri. Dari kehidupan berdasarkan kesenangan dan kepuasan diri serta keserakahan menuju kehidupan yang berkualitas, kehidupan yang sehat serta sejahtera.Kehidupan yang jauh dari warna kekerasan, ketidakjujuran, korupsi, mencari keuntungan diri dan berbagai sikap atau tindakan tak terpuji lainnya. Banyak hal yang harus kita benahi dan kita ubah. Pusat hidup bukanlah diri sendiri tetapi Tuhan dan sesama. Segala yang ada di sekitar kita bukanlah alat pemuas diri dan demi keuntungan diri tetapi menjadi sarana untuk memuliakan, memuji dan melayani Tuhan serta sesama.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Visi Keuskupan Banjarmasin, yang dikonsientisasikan kepada seluruh umat, mengamanatkan hal yang sama. Kita ingin mewujudkan persekutuan umat beriman Katolik yang mengetahui, memahami, menghayati dan mewujudkan imannya dalam bimbingan Roh Kudus berziarah menuju Gereja yang kontekstual, berdialog, inklusif, dan transformatif demi melancarkan Kasih Allah di Kalimantan Selatan. Cita-cita ini mendorong kita semua warga Gereja Katolik untuk menjadi agen perubahan masyarakat. Kita ingin menjadi Gereja yang memancarkan kasih Allah di bumi Kalimantan Selatan. Untuk mewujudkan impian itu, pertama-tama kita harus membenahi diri. Kita harus berani bertobat dari pola hidup dan pola pikir yang lama kepada pola hidup dan pola pikir yang baru. Perubahan dan perbaikan hanya akan terjadi kalau kita mau belajar dengan rendah hati dan keterbukaan, serta kerelaan untuk bertobat.

Selamat menjalani Masa Prapaskah yang penuh rahmat ini dalam semangat tobat dengan laku tapa dengan berpuasa dan berpantang, dengan doa dan amal kasih. Tuhan memberkati anda sekalian.


                                                                                     Diberikan di Banjarmasin,
                                                Pada Peringatan Wajib St.Agata, 5 Perbuari 2015



                                                                                                  
                                                                           Mgr.Petrus Boddeng Timang
                                                                       Uskup Keuskupan Banjarmasin


Tidak ada komentar: