Sabtu, 04 April 2015

APA ITU ROTI TAK BERAGI?

Pada Perjamuan Malam Terakhir Yesus merayakan hari raya bangsa Yahudi yang disebut Paskah. Perayaan tersebut untuk mengenangkan saat Musa membebaskan nenek moyang mereka. Bangsa Yahudi telah dijadikan budak di Mesir. Tuhan mengutus Musa untuk menyelamatkan mereka. Pada malam sebelum mereka meninggalkan Mesir, Musa memerintahkan mereka untuk makan dengan terburu-buru dan dalam keadaan siap untuk berangkat segera begitu ada pemberitahuan. Perjamuan Paskah itu terdiri dari anak domba panggang, roti tak beragi dan sayuran pahit.

Ragi adalah bahan yang membuat roti mengembang. Ragi berkembang dalam adonan roti yang hangat. Sementara ia berkembang, ragi mengeluarkan gas karbon dioksida. Gas itulah yang membuat roti mengembang. Perlu waktu agar roti dapat mengembang. Oleh karenanya, bangsa Israel yang sedang tergesa-gesa itu membuat roti tanpa ragi. Roti tak beragi bentuknya bundar dan rasanya seperti crackers - biskuit yang tidak manis.

Bangsa Yahudi makan “crackers” tersebut pada Perjamuan Paskah mereka. Sebagian imam Yahudi menyebut biskuit itu “roti sederhana” sebab roti itu tidak mengembang seperti roti pada umumnya. Ketika kita merasa bangga atau besar kepala, sesungguhnya kita meninggikan diri kita sendiri. Komuni yang kita terima dalam Misa adalah roti tak beragi. Yesus dengan rendah hati membagikan diri-Nya kepada kita dalam rupa roti.  

Tidak ada komentar: