Senin, 13 April 2015

Lahir Baru dalam Roh Kudus


Senin, 13 April 2015: Pekan Paskah II
Kis 4:23-31; Mzm 2:1-3,4-6,7-9; Yoh 3:1-8
KATA Yesus kepada Nikodemus, “Sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah”.
Kita sering menilai negatif Nikodemus yang menjumpai Yesus pada waktu malam. Bagiku, semua yang dilakukan Nikodemus justru positif dan istimewa. Ia mempunyai iman yang reflektif dan devotif kepada Yesus sebagai Sabda Allah di keheningan malam.
Nikodemus tak bisa tidur karena Yesus begitu ia mendengar tentang mujizat Yesus dan ajaran-Nya yang istimewa. Itulah sebabnya, ia putuskan untuk menjumpai Yesus secara pribadi, jauh dari keramaian dan sorotan publik. Nikodemus sebagai pemimpin rohani Yahudi dan anggota Sanhedrin tahu, apa yang harus dia lakukan. Ia seorang guru bangsa Israel. Ia juga seorang Farisi yang saleh yang mengikuti hukum Musa secara sempurna.
Mengapa ia datang menjumpai Yesus pada waktu malam? Dalam refleksiku kusadari ternyata, oh, ternyata, aku bisa belajar darinya tentang ini. Ia melakukan itu karena ia tahu bahwa waktu malam merupakan waktu terbaik untuk bercakap-cakap dengan Yesus, waktu terbaik untuk belajar dari Yesus secara privat tanpa gangguan. Para rabi Yahudi juga menyatakan bahwa waktu terbaik untuk belajar hukum adalah malam hari setelah kesibukan karya selesai dan semua orang beristirahat. Ketika Nikodemus berjumpa Yesus, ia menyapa-Nya sebagai Rabi Yahudi, seorang Guru Sabda dan Hukum Allah dan ia percaya bahwa semua tindakan dan perkataan-Nya pasti berasal dari Allah.
Dalam percakapannya dengan Yesus, Nikodemus mengungkapkan pertanyaan mendasar dan pokok tentang hukum Musa. Ia bertanya, bagaimana orang bisa mengalami Alla dan masuk dalam Kerajaan-Nya? Yesus menjawab, “Untuk itu, orang harus dilahirkan kembali, agar dapat melihat Allah!” Bagi Yesus, lahir baru tidaklah bersifat fisik melainkan bersifat rohani yang harus terjadi secara sempurna, seakar-akarnya, dan itu datang dari Allah, anugerah Allah.
Yesus berkata kepada Nikodemus bahwa kelahiran baru ini sangat penting jika orang mau masuk dalam Kerajaan Allah. Yesus menerangkan bahwa perubahan itu hanya dapat terjadi melalui karya dan daya Roh Kudus. Kelahiran baru dalam Roh Kudus ini sangat nyata dan bisa kita alami dalam kehidupan ini, laksana angin yang dapat dirasakan dan didengar meski kita tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang.
Menurut Yesus, kelahiran baru itu bersifat rohani yakni masuk dalam kehidupan yang diubah oleh daya kuasa Allah. Kelahiran itu membawa kita masuk ke dalam pengalaman relasional dengan Allah sendiri, kita sebagai putri-putra angkat Allah sendiri (bdk. Rom 6:4; 8:10-11). Itu hanya mungkin bagi kita bila kita dibaptis dalam Kristus dan menerima anugerah Roh Kudus. Kelahiran itu membawa kita pada Kerajaan Alla yang penuh kebenaran, damai sejahtera dan sukacita (lih Rom 14:17).
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita dilahirkan kembali dalam Roh Kudus yang membuat kita masuk dalam komunitas yang menyembah, menghormati dan menaati Yesus Kristus. Kita masuk dalam kehidupan baru yang dari dari Yesus Kristus sendiri, kehidupan, kasih, damai, sukacita, dan kemerdekaan kita yang abadi dari segala dosa, penindasan dan kehancuran.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menawarkan kepada kami hidup baru yang berlimpah dan daya untuk hidup sebagai putri-putra Bapa Surgawi. Anugerahilah kami sukacita dan kebebasan berkat kelahiran baru dan hidup berlimpah yang telah Kau menangkan bagi kami melalui sakramen baptis. Baharuilah pula iman kami untuk menerima, taat, dan menyembah Dikau dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kini dan selamanya. Amin.

Tidak ada komentar: