Bukan Soal Tepat atau Tidak Tepat, Melainkan Penghayatan Pribadi akan Tindakan Liturgis
Kalau orang bertanya, doa apakah yang paling tepat ketika imam mengangkat hosti dan anggur pada saat konsekrasi, maka jawabannya bisa bervariasi, kadang tergantung siapa yang menjawab atau menjelaskan. Saya ingin menjawab dengan cara seperti ini (mudah-mudahan bisa membantu):
Dalam Liturgi ada yang kita kenal dengan “tindakan bersama” dan “tindakan pribadi” artinya ada tindakan bahkan doa yang sudah ditentukan secara resmi sebagai ungkapan bersama dan ada tindakan atau doa yang dilakukan sebagai keyakinan pribadi. Dalam tata liturgi, Doa Syukur Agung (DSA) adalah doa presidensil yang hanya diucapkan oleh pemimpin. Karena yang ditanyakan di atas terjadi pada saat konsekrasi, yang adalah bagian penting dari DSA, maka tidak ada kata-kata yang diucapkan pada saat hosti dan anggur diperlihatkan kepada umat. Dalam Pedoman Umum Misale Romawi Baru no 150 dikatakan: “Bila dianggap perlu, sesaat sebelum konsekrasi, putra altar dapat membunyikan bel sebagai tanda bagi umat. Demikian pula sesuai dengan kebiasaan setempat, pelayan dapat membunyikan bel pada saat hosti dan piala diperlihatkan kepada umat sesudah konsekrasi.”
Di Indonesia, dengan alasan keterlibatan dan partisipasi umat, DSA didoakan bersama-sama. Saya justru setuju bahwa ketika hosti dan anggur di angkat, tidak ada rumusan doa sebagai tindakan bersama (= saat hening dan memandang serta menyatakan rasa hormat-sembah). Tetapi, kalau ada yang kemudian mengungkapkan rasa hormat-sembah itu dengan kata-kata; itu yang merupakan tindakan pribadi (= disampaikan dalam hati sebagai jawaban pribadi atas apa yang diimaninya).
Doa pribadi macam mana? Semua yang dikatakan di atas bisa digunakan, asal merupakan ungkapan atas pernyataan iman pribadi. Umumnya orang menggunakan rumusan-rumusan yang pendek, dengan fokus yang berbeda: ada yang bersyukur, ada yang mohon ampun, ada yang merupakan pernyataan iman - suasana dan pengalaman pribadi saat itu sangat mempengaruhi.**p.gregoriuskh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar