Senin, 28 Desember 2015

Anugerah Keturunan

“Tetapi malaikat itu berkata kepadanya, ‘Jangan takut hai Zakaria, sebab doamu telah dikabulkan; Elisabeth, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu, dan haruslah kamu menamai dia Yohanes.'” (Luk 1, 13)
SALAH satu dokter yang merawat Mgr sedang hamil. Setiap kali dokter itu visit, Mgr memegang perutnya dan berkata, “Anak ini saya berkati terus agar kelak jadi romo.” Selain itu, terhadap para perawat dan ibu-ibu yang berkunjung, Mgr juga bertanya, “Anakmu berapa?” Banyak perawat dan ibu-ibu menjawab bahwa mereka mempunyai satu atau dua anak. Mgr mengatakan agar mereka mempunyai empat anak: satu jadi imam, satu jadi suster dan dua berkeluarga.


Saat ini banyak pasangan suami istri hanya punya satu atau dua anak dengan berbagai alasan atau pertimbangan. “Banyak anak, banyak rejeki” rupanya sudah tidak berlaku lagi bagi banyak pasutri jaman ini.
Banyak pasutri membuat rencana dan pertimbangan matang dalam hal kelahiran, pendidikan dan pendampingan anak. Mereka berusaha keras agar anak mereka tumbuh dan berkembang baik serta terjamin kesehatan dan pendidikannya.
Bagaimanapun juga, keberadaan anak-anak dalam sebuah keluarga tidak lepas dari berkat Tuhan, seperti dialami oleh pasangan Zakaria dan Elisabeth. Mereka berdoa kepada Tuhan tanpa henti agar mendapat keturunan. Doa mereka dikabulkan sekalipun mereka sudah masuk dalam usia lanjut. Tuhan mendengarkan doa pasangan yang sering disebut mandul. Tuhan menganugerahkan keturunan bagi mereka yang percaya dan berdoa tanpa kunjung putus. Tuhan memberikan keturunan yang membanggakan; anak yang hidupnya menjadi berkat bagi banyak orang.
Semoga banyak pasutri mempunyai sikap hidup seperti Zakaria dan Elisabeth; dan semoga banyak anak tumbuh dan berkembang baik selaras dengan kehendak Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Tidak ada komentar: