Senin, 27 Juli 2015

YESUS KRISTUS SUNGGUH ALLAH – SUNGGUH MANUSIA

Hampir 239 tahun (akhir th. 200 th. 451) Bapa-bapa Gereja dan para Uskup merumuskan ajaran iman tentang pokok iman katolik dalam rumusan SYAHADAT IMAN AKAN ALLAH TRITUNGGAL MAHAKUDUS.

Termasuk dalam rumusan SYAHADAT IMAN tersebut dirumuskan pula ajaran (pengakuan) iman akan GEREJA dan buah dari keselamatan Allah.

Berkaitan dengan pengakuan iman akan YESUS KRISTUS, sepanjang sejarah Gereja, dari th. 325 (Konsili Nicaea) hingga th. 1996 (Paus Yohanes Paulus II) ada 44 dokumen Gereja yang berbicara tentang iman akan YESUS KRISTUS, PENYELAMAT.

Dalam rumusan SYAHADAT IMAN Konsili Niaea-Konstantinople dirumuskan beberapa pokok iman yang mendasar berkaitan dengan YESUS KRISTUS à “… Kami percaya akan Yesus Kristus …” 




1. Pengakuan Iman akan
 jati diri Yesus

Putra Allah yang tunggal,

Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad.

Allah dari Allah,

Terang dari Terang,

Allah benar dari Allah benar.

Ia dilahirkan, bukan dijadikan,

Sehakekat dengan Bapa;

Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya

 

2. Pengakuan Iman akan
Inkarnasi Yesus

Ia turun dari surga untuk kita manusia

dan untuk keselamatan kita.

Ia dikandung dari Roh Kudus

Dilahirkan oleh Perawan Maria,

dan menjadi manusia.

 

3. Pengakuan Iman akan
Sengsara, Wafat & Kebangkitan Yesus

Ia pun disalibkan untuk kita,

waktu Pontius Pilatus.

Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.

Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci.

Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.


4. Pengakuan Iman akan
Misteri Eskatologi Yesus

Ia akan kembali dengan mulia,

mengadili orang yang hidup dan yang mati;

kerajaan-Nya takkan berakhir

 

Dalam perjalanan sejarah Gereja, proses perumusan iman akan Yesus (Allah Tritunggal) itu terjadi karena adanya persoalan iman dalam bentuk penyimpangan ajaran dari ajaran resmi Gereja ataupun dari penghayatan tradisi Gereja.

1. AJARAN ARIUS, imam Alexandria

·       Yesus itu BUKAN ALLAH. Yesus hanyalah ciptaan Allah Bapa, tetapi dia adalah ciptaan istimewa.

·       Keistimewaan Yesus adalah bahwa Allah Bapa MENGANGKAT Yesus menjadi Putra-Nya.

·       Karena itu Yesus hanya mempunyai SATU HAKEKAT, yaitu hakekat kemanusiaan.

(Ajaran Arius Arianisme )

·       Yesus (Putra) TIDAK SAMA dengan Bapa. Bapa MENCIPTAKAANNYA dan kemudian memakainya sebagai instrument penciptaan dunia.

·       Pengikut ajaran Pastor Arius disebut Arianisme.

Menanggapi Ajaran Arius

·       Melalui Konsili Nicaea, kemudian berlanjut hingga Konsili Konstantinople, Gereja menyatakan ajaran iman bahwa Yesus Kristus SUNGGUH ALLAH SUNGGUH MANUSIA. Satu Pribadi dengan dua hakekat.

·       Arius dan ajarannya, serta para pengikutnya dinyatakan SESAT (bidaah)


2. Ajaran Nestorius, Uskup Anthiokia

·       Dalam diri Yesus Kristus ada DUA PRIBADI : Pribadi Allah dan Pribadi Manusia. Yesus Kristus adalah penggabungan dua pribadi itu.

·       Maria itu adalah Bunda Kristus (Khristotokos), BUKAN Bunda Allah. Maria adalah bunda Yesus manusia.

(2. Ajaran Nestorius, Uskup Anthiokia)

·       Yang wafat di salib hanyalah Yesus Manusia BUKAN Yesus Allah.

·       Yang dimakamkan adalah Yesus Manusia.

 

Menanggapi Ajaran Nestorius

·       Dipelopori oleh St. Cyrilus, Uskup Alexandria, Konsili Efesus (th. 431) menyatakan bahwa bahwa dalam diri Yesus Kristus hanya ada SATU PRIBADI BUKAN DUA PRIBADI.

·       Satu Pribadi itu SEKALIGUS ALLAH MANUSIA à 2 hakekat dalam 1 pribadi.

(Menanggapi Ajaran Nestorius)

·       Oleh karena Yesus Kristus itu hanya 1 Pribadi yang sekaligus Allah-Manusia, maka MARIA bukan hanya BUNDA KRISTUS (Khristotokos) tetapi sekaligus juga adalah BUNDA ALLAH (theotokos).

·       Nestorius dan ajarannya, serta para pengikutnya dinyatakan SESAT (bidaah).

 

3. Ajaran Eutyches rahib di Konstantinople

·       Th. 454 Eutyches menafsirkan dan mengajarkan bahwa Yesus Kristus memang mempunyai 2 hakekat (keallahan dan kemanusiaan), tetapi hakekat kemanusiaan Yesus itu LEBUR dalam hakekat keallahan-Nya.

·       Ajarannya disebut monofisitisme. 

Menanggapi Ajaran Eutyches

·       Paus Leo I (Paus Leo Agung) menulis surat kepada Uskup Konstantinople, Mgr. Flavian, menegaskan ajaran Gereja dari Konsili Efesus.

·       Paus Leo Agung menyatakan bahwa ajaran monofisitisme itu SESAT dan mengutuk Eutyches.

 

Pada jaman kita sekarang ini soal ke-Allah-an Yesus sering kali masih tetap dipersoalkan oleh banyak orang. Hanya saja jika pada abad-abad awal persoalan itu terjadi di dalam lingkungan Gereja Katolik, sekarang ini persoalan itu merupakan serangan dari pihak non katolik kepada Gereja Katolik.

 

Dalam Kitab Suci Yesus sendiri tidak pernah menyebut bahwa diri-Nya adalah Allah. Rumusan bahwa Yesus adalah Allah ditulis dan dirumuskan oleh para murid Yesus sendiri.

Beberapa teks KS justru menunjukan bahwa Yesus tidak menunjuk diri-Nya adalah Allah tetapi menunjuk pada pribadi yang lain sebagai Allah.

Matius 27:46

Pada waktu di salib Yesus berseru : Eli, Eli, lama sabakhtani ? Artinya : Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?

Yohanes 20:17

Kata Yesus kepada Maria Magdalena : Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.

 

1. Menjawab Soal

Harus diakui dengan jujur bahwa rumusan Kitab Suci tentang ke-Allah-an Yesus bersifat/berbentuk rumusan implisit.

Oleh karena itu rumusan implisit itu hanya dapat dipahami berdasarkan satu syarat mutlak, yaitu bahwa orang PERCAYA bahwa Allah bisa menjadi manusia tanpa mengurangi sedikitpun ke-Allah-an-Nya.

Allah mampu melakukan hal itu karena sesungguhnya tidak ada hal yang mustahil bagi-Nya.

Hal itu adalah logika yang mengatasi kemampuan akal budi manusia yang serba terbatas.


2. Menjawab Soal Yohanes 1:1.14

(1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


3. Menjawab Soal Yohanes 13:13-14

Setelah membasuh kaki para rasul, Yesus berkata : Kamu menyebut aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi, jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.

 

·       Kata TUHAN yang dipakai oleh Yesus itu menterjemahkan kata KYRIOS dalam bahasa Yunani.

·       Dalam arti profan dunia kebudayaan Yunani, kata KYRIOS mempunyai 3 arti.

·       Arti profan kata KYRIOS

o   Tuan atau majikan

o   Sebutan anak kepada ayahnya

o   Sebutan untuk dewa.

 

Dalam penulisan Kitab Suci Perjanjian lama versi bahasa Yunani, kata KYRIOS dipakai untuk menterjemahkan kata YAHWE (sebutan Allah Israel).

Ketika Yesus menggunakan gelar KYRIOS pada diri-Nya, gelar itu menunjuk pada gelar ilahi YAHWE, yakni Allah sendiri.

 

4. Menjawab Soal Yohanes 18:1-11

Dalam kisah penangkapan Yesus di taman Getsemani, Yesus bertanya kepada orang-orang yang datang untuk menangkap Dia : Siapakah yang kamu cari ?

Jawab mereka : Yesus dari Nazareth.

Jawab Yesus lagi : Akulah Dia.

Ketika Yesus berkata Akulah Dia, mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.

·       Mengapa mereka mundur dan jatuh ke tanah ?

·       Dalam dunia Perjanjian Lama, ungkapan AKULAH DIA adalah ungkapan khusus untuk Yahwe. Ungkapan itu adalah NAMA ILAHI bagi Yahwe, Allah Israel.

·       Ungkapan AKU sebagai nama Yahwe diungkapan oleh Yahwe sendiri kepada Musa sewaktu Yahwe mengutus Musa kepada orang-orang Israel yang diperbudak di Mesir untuk mulai memimpin penyelamatan mereka.

 

Keluaran 3:13-14

(13) Lalu Musa berkata kepada Allah : Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka : Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku : bagaimana tentang nama-Nya ? apakah yang harus kujawab kepada mereka ?


(14) Firman Allah kepada Musa : AKU ADALAH AKU. Lagi firman-Nya : Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu : AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.

 

Sewaktu Yesus menggunakan ungkapan AKULAH DIA, bukan hanya orang Israel kaget karena berpikir dan merasa pula berhadapan dengan Yahwe, Allah Israel, tetapi juga Yesus menyatakan kepada mereka yang mau menangkap-Nya itu bahwa Dia adalah Allah.

 

5. Menjawab Soal Yohanes 11:1-44

·       Kisah Yesus membangkitkan Lazarus dari kematiannya.

·       Bagi orang Israel kuasa membangkitkan orang mati hanya ada pada Allah, karena Allah yang menciptakan manusia. Allah punya kuasa untuk mengadakan dan melenyapkan; atau sebaliknya sesudah melenyapkan Allah bisa mengadakannya lagi.

·       Kuasa itu tidak mungkin diberikan Allah kepada manusia karena itu kuasa preogatif Allah à hanya ada pada Allah.


·       Sekarang Yesus mempunyai kuasa itu; maka Yesus adalah ALLAH.

Tidak ada komentar: