Cecilia Rosariningsih, Guru SMPK Widyatama, Batu
Baru sebentar bertemu dengan Bu Rosa, kami jadi
tertular semangatnya. Anggota teladan TP Batu tahun buku 2009 kemarin memang
benar-benar punya spirit yang luar biasa untuk mengajak anak didiknya
mempersiapkan masa depan mereka. Bagaimana tidak ? Hampir setiap hari ia
mengunjungi kami di TP Batu sambil membawa setumpuk buku Sibuhar Siswa.
Ibu Rosa memang bukan sekali ini melangkahkan kaki
untuk membangun masa depan bagi anak-anak. Beberapa tahun lalu, Bu Rosa bersama
beberapa teman-temannya menyisihkan sedikit dari penghasilan mereka untuk
membantu biaya sekolah anak-anak yang tidak mampu dalam perkumpulan bernama “Don
Bosco”. Perkumpulan ini memberikan bantuan untuk anak-anak dari berbagai
kalangan. “Meskipun saya saat ini tidak lagi aktif dalam perkumpulan itu,
keinginan yang sangat kuat itu tetap ada,” tuturnya.
Baginya mendidik siswa-siswi SMP yang sudah mulai
beranjak remaja memang bukan perkara mudah, juga ketika mengajak mereka
untuk mulai menabung dan berpikir jauh untuk mempersiapkan masa depan.
“Saya ingin melihat mereka mandiri, dan memberikan pengertian bahwa hal itu
dapat mereka wujudkan dari sesuatu yang kecil dan sederhana, misalnya menabung
sebagian uang saku mereka, meskipun hanya dua ribu rupiah saja.”
Awalnya ia melihat banyak siswa yang memperoleh uang
saku dari orang tua mereka, namun tidak pernah disisihkan untuk menabung.
Hadirnya Sibuhar Siswa di CU mendorongnya untuk kembali mengajak siswanya
berhemat dan menabungkan uang sakunya. Diberikannya semangat bahwa dengan
tabungan mereka sendiri yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dapat memenuhi
kebutuhan sekolah tanpa merepotkan orang tua, seperti alat tulis, buku, dan
fotokopi.
Yang menarik, Bu Rosa tidak hanya mengajak lewat
kata-kata. Ia memberi semangat kepada murid muridnya dengan mengantarkan buku
tabungan mereka ke CU untuk melakukan setoran, setelah itu secara bertahap
didorongnya mereka untuk datang dan menyetor tabungan sendiri ke TP.
Semangat inilah yang membuat kami kagum. Tidak hanya
mengajak, tapi juga memfasilitasi. Tidak hanya berbicara, tapi juga memberi
contoh. Orang tua siswa pun di dorongnya untuk mempersiapkan biaya pendidikan
anak mereka melalui Sipintar seperti putri kecilnya, Keisha.
Tidak hanya berhenti disitu, pemikiran bahwa
mempersiapkan masa depan tidak hanya melalui nilai-nilai bagus juga
dilakukannya. Di kala murid-murid lain sedang melaksanakan remidi, ide untuk
menumbuhkan kreativitas siswa melalui Olimpiade Bahasa Inggris pun di
lontarkannya. Bersama guru-guru lainnya Bu Rosa ingin memberikan wadah bagi
mereka yang berprestasi dan berani untuk menyongsong masa depan.
Sungguh, kami jadi terharu, di masa pendidikan nasional
carut marut di mata masyarakat. Dimana nilai-nilai ujian di dewakan, masih ada
kepedulian yang muncul untuk mempersiapkan anak menghadapi masa depan. Tidak
hanya nilai yang tinggi, tidak hanya prestasi yang menonjol, namun juga kemauan
dan ketetapan hati menyambut masa depan mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar