cerita dari kawan di seberang ini ada sebuah sharing mengenai hidup bersama CU. Semoga bermanfaat. Pernah menikmati rengginang? Camilan ini adalah makanan yang terbuat dari
beras ketan, dibentuk bulat tipis, dibumbui dengan garam dan terasi. Biasanya
dijual dalam bentuk mentah, maupun yang sudah digoreng. Sore hari duduk
menonton tv sambil ditemani rengginang dan secangkir kopi, wah nikmatnya…
Rengginang ternyata lebih gurih apabila ditambah lorjuk, sejenis sejenis kerang
yang biasa hidup di pantai, apabila digoreng berwarna kecoklatan, dan
rasanya gurih.
Rakhmad Maulidi (28 th) mempunyai misi mengangkat makanan khas Madura ini
ke “kelas yang lebih tinggi” dengan mengusung label “MaduraFood” “Dalam waktu
dekat madurafood akan mencoba promosi lewat internet” ungkapnya untuk rencana
kedepan. Berbekal kemauan dan semangat yang tinggi, Rakhmad berhasil mengubah
pandangan orang bahwa makanan Madura tidak hanya Soto, namun juga Rengginang
Lorjuk , Kacang Mete Madura, dan yang menarik ada makanan bernama Emping Teki
yang kolesterolnya jauh lebih rendah dari emping melinjo.
Mengapa makanan Madura? Karena unik dan membuatnya tidak mudah, tuturnya.
Ia mengambil contoh salah satu cemilan yang paling laris yaitu rengginang
lorjuk. “Lorjuk adalah salah satu jenis kerang yang hidup dipantai yang biasa
dijadikan bahan camilan,” jelasnya. Kebanyakan penangkap lorjuk adalah
ibu-ibu yang suaminya adalah nelayan. Proses penangkapannya cukup sulit.
Pasalnya, menangkap lorjuk harus diimbangi dengan ketersediaan alat dan
kelihaian penangkapnya serta harus dilakukan ketika subuh dan siang hari ketika
air laut surut, Pada saat air surut itulah mereka harus bersiap menggali pasir
di sungai sampai ada lorjuk di dalam pasir tersebut.
Sesuai dengan misi CU yang mengangkat perekonomian masyarakat, Rakhmad
bergabung karena ingin mengetahui lebih jauh tentang system CU. Ia melihat
system credit union yang terbuka dan jelas system pengelolaanya karena itu CU
lebih jauh berkembang dibandingkan lembaga keuangan mikro lainnya. Di Sawiran
anggota benar-benar pemilik saham, yang artinya pemilik CU itu sendiri. “Saya
pernah datang ke beberapa lembaga keuangan untuk menjadi anggota, tapi semuanya
menolak saya,” ceritanya,” kalau mau pinjam boleh, tapi jadi anggota tidak
boleh. Itu menunjukkan bahwa lembaga tersebut adalah milik beberapa investor
dan menjadi sarana untuk mencari keuntungan bagi orang-‑
orang yang punya dana lebih.” Belum lagi hanya orang-orang yang punya asset
yang bisa menggunakan jasa lembaga tersebut. Menurutnya, hal ini sungguh jauh
melenceng dari konsep dasarnya.
“Hanya di CU saya melihat bahwa konsepnya benar-benar berbeda. Anggota
adalah pemilik saham sesungguhnya. CU memberikan kepercayaan kepada anggota
dengan memberikan pinjaman sesuai dengan kebutuhannya dan juga memberikan
bimbingan untuk mengembangkan usaha anggotanya, selain itu anggota juga
memberikan kepercayaan kepada lembaga dengan menyimpan dananya dalam bentuk
saham. Keuntungan yang diperoleh lembaga pun dikembalikan kembali kepada
anggota.” Semuanya itu dipaparkan secara jelas dan terbuka, sehingga anggota
pun mengetahui kemana dananya dialirkan. Jadi ada imbal balik yang berimbang
dan saling menguntungkan antara CU dan para anggotanya.
Meskipun pernah gagal di usaha laundry yang dijalankan di rumahnya, Rakhmad
tidak menyerah. Keinginannya untuk berwirausaha tidak pernah pupus. Meskipun
gagal di usaha pertamanya, dia tetap jeli mencari peluang. Lulusan STIKI tahun
2006 ini ingin menekuni usaha serta membangun bisnis yang sesuai dengan latar
belakang pendidikannya, yakni usaha service komputer. “Saya yakin Sawiran akan
mendukung saya,” ucapnya pasti.
Terima kasih ya pak, semoga usaha anda selalu lancar dan cita-cita anda
segera tercapai.
MaduraFood
Perum Kenangan Jaya no A-12
Jl. Teluk Grajakan – Plaosan Timur, Malang
Telp. 08179381604/0341-9071929
Tidak ada komentar:
Posting Komentar