Hanyalah kuncup mawar mungil,
sekuntum bunga indah ciptaan Tuhan;
namun demikian, aku tak dapat membuka helai-helai bunganya,
dengan tangan-tanganku yang kikuk dan canggung.
Rahasia membuka helai-helai bunga,
aku tak mengetahuinya;
Tuhan membuatnya mekar menakjubkan,
sementara di tangan-tanganku, ia layu lalu mati.
Jika aku tak dapat membuka helai-helai kuncup mawar,
bunga indah ciptaan Tuhan,
bagaimana mungkin aku berpikir bahwa aku memiliki kebijaksanaan,
untuk membuka lembar-lembar hidupku?
Jadi, aku mengandalkan bimbingan-Nya,
setiap saat, setiap hari;
aku datang mohon tuntunan-Nya,
dalam setiap langkah melewati jalan ziarah.
Jalan yang terbentang di hadapanku,
hanya Bapa Surgawi yang tahu;
aku mengandalkan-Nya untuk membuka lembar-lembar waktuku,
seperti Ia membuka helai-helai mawar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar