Setiap
dari kita pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya. Ada yang ingin menyekolahkan
anaknya sampai tingkat tertinggi, ingin mengembangkan usaha sehingga aset terus
bertambah, ingin memiliki rumah, kendaraan dan alat-alat impian lainnya.
Tentunya dalam mewujudkan harapan luhur ini disokong oleh manajemen dan kerja
keras. Semua tidak bisa muncul secara tiba-tiba, ada waktu, melalui sebuah
proses, bahkan menghadapi rintangan.
Filosopi
petani, tidak akan panen kalau tidak menanam, mustinya telah melekat begitu
kuat pada pikiran ini. Bukan pada argumentasi mendapatkan ikan untuk kemudian
dimasak. Kalau demikian, setelah ikan habis apa yang musti diperbuat? Meminta
lagi? Mengapa tidak memilih kail sehingga akan memperoleh banyak dan ragam
ikan? Sehingga selanjutnya bisa tetap makan ikan.
Dalam
menggapai cita yang merupakan bagian dari segenap impian hidup dilakukan sebuah
perencanaan untuk meraihnya. Berbagai persiapan pun dilakukan, dari
perencanaan, pengaturan yang terukur, termasuk dalam hal mengelola waktu dan
mengelola nafsu. Apalagi dilengkapi oleh peta jalan (road map)
cita-cita dengan menghitung mundur pencapaian, mulai jangka pendek, menengah
dan jangka panjang.
TELAT
SAMBIL MENUNGGU KEAJAIBAN. Sementara orang lain sukses dengan mimpinya.
Sebuah
nasehat terkenal berbunyi, ”Gantungkan cita-citamu setinggi langit”. Konon
kalimat ini dipopulerkan oleh Bung Karno dan sering didengar ketika masih di
Sekolah Dasar. Makna dari kalimat tersebut adalah agar seseorang memiliki
cita-cita setinggi-tingginya, walaupun pada saat itu tidak terbayang bagaimana
caranya menggapai cita-cita yang setinggi langit itu. Guru SD berkata bahwa
dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit, maka kalau gagal sekalipun
juga akan sampai di bulan. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya agar
sampai ke langit, bukan hanya berharap jatuh sampai di bulan?
Dengan
cita-cita, akan mampu mencapai tujuan hidup dan mewujudkan impian. Dalam meraih
impian, kita perlu strategi dan peta. Sehingga saat berjalan dan bertemu dengan
hambatan, kita dapat memilih untuk melompatinya ataukah memutarinya dan
mengambil jalan lain.
Ada hubungan yang begitu
kuat antara perwujudan dari cita-cita atau impian, kesuksesan ekonomi dan
kesejahteraan hidup dengan kekuatan pola pikir dan keuangan yang dimiliki.
Apalagi jika pandangan sukses hanya dilihat dari modal uang belaka, maka hanya
orang yang memiliki kapital besar yang hanya mampu menggapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar