St.
Alfonsus Liguori mengajar kan, “Dari semua devosi, penyem- bahan kepada Yesus
dalam Sakramen Maha Kudus adalah devosi yang terbesar setelah sakramen-
sakramen, dan sesuatu yang paling berkenan kepada Allah dan yang paling berguna
bagi kita.”
Berikut
ini adalah cara- cara untuk merayakan adorasi Ekaristi:
a)
Pada saat Misa Kudus:
Kita
berlutut pada saat imam mengangkat Sakramen Mahakudus tersebut sambil berkata,
“inilah Anak Domba Allah….” Sebelum menerima Komuni, tunduklah dan berilah
penghormatan kepada Kristus yang hadir dalam rupa roti dan anggur.
b)
Pada saat pentahtaan Sakramen Maha Kudus:
Pada
paroki tertentu pentahtaan Sakramen Maha Kudus diadakan seminggu sekali, yang
seringkali dilanjutkan dengan diperbolehkannya umat untuk datang dan menyembah
Kristus dalam Sakramen Maha Kudus.
c)
Devosi 40 jam:
Di
beberapa paroki juga diadakan 40 jam Adorasi Ekaristi, diadakan setahun sekali.
d)
“Perpetual Adoration”/ pentahtaan Sakramen Maha Kudus untuk adorasi tanpa putus
selama 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu.
e)
Mengunjungi/ singgah di gereja untuk memberikan penghormatan kepada Kristus
yang hadir dalam tabernakel.
f)
“Benediction”: Setelah pentahtaan dan adorasi, maka Sakramen Maha Kudus digunakan
untuk memberkati umat. Umumnya diiringi oleh lagu O Salutaris Hostia,
danTatum Ergo.
g)
Prosesi: perjalanan parade umat dan imam dalam memberi penghormatan kepada
Sakramen Maha Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar