Rahasia
PADA satu sesi dalam suatu retret para imam, sang pendamping retret meminta agar peserta memecahkan diri ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari tiga orang imam. Mereka diharapkan berbagi rahasia terdalam masing-masing dalam kelompok tersebut; rahasia yang belum pernah mereka bagikan kepada orang lain sebelumnya.
Setelah lama tercenung, dengan terbata-bata akhirnya Pastor Dominikan mengungkapkan rahasianya sebagai seorang pecandu minuman keras. Ia begitu malu untuk memberitahu siapa pun sebelumnya. Ia kecanduan minuman keras dan tidak bisa melepaskan diri dari ketergantungan tersebut. Ia sangat senang dan lega akhirnya bisa mengungkapkan kelemahannya tersebut dalam kelompok yang terjaga kerahasiaannya ini.
Pastor Fransiskan pada awalnya juga susah sekali mengungkapkan isi hatinya. Akhirnya dia berkata bahwa ia yakin bisa mempercayai rahasianya kepada dua teman dalam kelompoknya tersebut.
Masalah yang menggerogotinya adalah kebiasaannya berjudi. Walau telah mengerahkan segala upaya, ia tak mampu mengendalikan hasrat berjudinya. Ia juga merasa sangat malu akan kebiasaan buruk tersebut dan sangat bersyukur bahwa ia akhirnya bisa berbagi rahasianya dengan sesama imam.
Akhirnya giliran pastor Jesuit. Ia mengungkapkan terima kasihnya kepada kedua pastor dalam kelompoknya, atas keterbukaan dan kejujuran mereka. Ia juga menyatakan rasa malu dan sesal mendalam atas masalah yang dimilikinya. Selama bertahun-tahun dia telah berusaha keras tetapi sampai sekarang belum berhasil memperbaiki kelemahannya. Berbagai cara telah dia tempuh; termasuk metode hipnotis dan terapi tetapi tak satu pun yang bisa membantunya mengatasi dorongan buruk dalam dirinya untuk bergosip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar