Penguatan atau Krisma
adalah sakramen ketiga dalam inisiasi Kristiani. Sakramen ini diberikan dengan
cara mengurapi penerimanya dengan Krisma, minyak yang telah dicampur sejenis balsam, yang memberinya aroma khas, disertai
doa khusus yang menunjukkan bahwa, baik dalam variasi Barat maupun Timurnya,
karunia Roh Kudus menandai si penerima seperti sebuah meterai. Melalui sakramen
ini, rahmat yang diberikan dalam pembaptisan "diperkuat dan
diperdalam" [1].
Sakramen Penguatan
diberikan dengan cara mengurapi penerimanya dengan Krisma, minyak yang telah
dicampur sejenis balsam, yang memberinya aroma khas, disertai
doa khusus yang menunjukkan bahwa, baik dalam variasi Barat maupun Timurnya,
karunia Roh Kudus menandai si penerima seperti sebuah meterai. Melalui sakramen
ini, rahmat yang diberikan dalam pembaptisan "diperkuat dan
diperdalam". [1]
Seperti pembaptisan,
penguatan hanya diterima satu kali, dan si penerima harus dalam keadaan layak
(artinya bebas dari dosa-maut apapun yang diketahui dan yang belum diakui) agar
dapat menerima efek sakramen tersebut. Pelayan sakramen ini adalah seorang
uskup yang ditahbiskan secara sah; jika seorang imam (presbiter) melayankan
sakramen ini — sebagaimana yang biasa dilakukan dalam Gereja-Gereja Timur dan
dalam keadaan-keadaan istimewa (seperti pembabtisan orang dewasa atau seorang
anak kecil yang sekarat) dalam Gereja Ritus-Latin (KGK 1312–1313) — hubungan
dengan jenjang imamat di atasnya ditunjukkan oleh minyak (dikenal dengan nama krisma
atau myron) yang telah diberkati oleh uskup dalam
perayaan Kamis Putih atau pada hari yang dekat dengan hari itu. Di Timur sakramen ini dilayankan
segera sesudah pembaptisan. Di Barat, di mana administrasi biasanya dikhususkan
bagi orang-orang yang sudah dapat memahami arti pentingnya, sakramen ini
ditunda sampai si penerima mencapai usia awal kedewasaan; biasanya setelah yang
bersangkutan diperbolehkan menerima sakramen Ekaristi, sakramen ketiga dari
inisiasi Kristiani. Kian lama kian dipulihkan urut-urutan tradisional
sakramen-sakramen inisiasi ini, yakni diawali dengan pembaptisan, kemudian
penguatan, barulah Ekaristi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar