Semakin kita menghayati koperasi, maka badan usaha ini
semakin menarik untuk dikaji di
Indonesia.
Sebab koperasi bukan perkumpulan uang tetapi perkumpulan manusia yang penuh dengan
karakter, budaya, tradisi, usia dll yang unik
Asal muasal Koperasi memang dari
negara barat (Jerman, Swedia, Skandinavia, Inggris, Kanada, USA) dan kalau
Koperasi Kredit dianggap yang paling kebarat-baratan juga tidaklah ! Jaman
Raiffeisen koperasi simpan pinjam sudah ada di
Jerman dan KSP ini sekarang namanya diadop oleh KSP-USP di Indonesia. Credit
Union (= Koperasi Kredit) memang khas bentuk dan cara pengelolaannya. Bentuk
awal namanya bukan CU tetapi SC = “Saving
and Credit” (lahir 1900 di Canada), tetapi lama kelamaan menjadi Credit Union, setelah menuntaskan
“sekolah uji coba di USA” dengan diterapkan Undang-Undang tentang Credit Union. Ini memang aneh tetapi
nyata, Credit Union (CU = Koperasi
Kredit) telah menjadi kakek, tua renta, dan jenggotan dengan usia 111 tahun
(1900–2011), toh tetap gagah, tegar, dan gesit melalang dunia sampai di 94
negara didunia.
Koperasi Kredit masuk Indonesia pada tahun 1965 dan
diperbolehkan hidup sejak 1970, meski baru diberi nomer Badan Hukum tahun 1998
secara resmi. Apa dan bagaimana keistemewaan Credit Union? Unik. Inilah keistemewaan tersebut :
1. Credit
Union hanya melayani anggotanya
2. Modal CU berasal dari anggota, dipinjam untuk
para anggota dan dikelola oleh anggota
3. Diawali dengan pendidikan CU, dikawal dengan
pendidikan dalam usaha dan dikontrol
dengan pendidikan
4. Menganut Trilogi, Solidaritas–Pendidikan dan
Swadaya
5. Menganut Jatidiri koperasi yang mendunia
6. Selalu adil dalam mengelola uang anggota
7. SHU dibagi sesuai AD dan ART
8. Berbadan Hukum dan patuh pada UU Koperasi
9. Menjalankan 5 wajib dengan perekat Puskopditnya
10. Perlu dan mampu menjadi Kopdit Ideal
11. Memiliki payung Daperma sebagai Asuransi
Pinjaman & Tabungan
12. Penentuan suku bunga selalu amanah anggota
13. Selalu dan pasti tumbuh terus mengikuti
konsentrasi anggota
14. Menabung adalah tujuan utama masuk CU
15. Semua Tabungan mendapat jasa/Bunga yang layakAda ubi ada talas, siapa berbuat budi pasti mendapat balas. Balasan ini, bisa di dunia bisa diakhirat dan itu tak perlu kita perhitungkan, yang penting berbuatlah kebajikan sebanyak-banyaknya antar sesama manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar