Tidak
mudah menjadi tentara/ prajurit Bunda Maria, apalagi dalam perkembangan jaman
saat ini. Banyak rintangan dan halangan. Kita diajak mengenali dan mengalahkan
rintangan, bukan melarikan diri dan ketakutan. Mengapa? Karena Legio Maria
mempunyai senjata. Beberapa senjata yaitu pengetahuan iman tentang doa sebagai
senjata utama, Bunda Maria sebagai sosok keteladanan iman. Senjata tersebut
merupakan bekal bagi legioner untuk melayani umat. Legio Maria bukan sekedar
pelayanan sosial atau salah satu kelompok kategorial saja. Legio Maria memiliki
ciri melintasi dalam membangun kesetiaan, keberanian, kedisplinan dan ketaatan.
Sebagai seorang legioner, tentunya sudah mengenal dan mengetahui istilah –
istilah di dalam Legio Maria. Untuk menyegarkan kembali ingatan kita akan
istilah – istilah dalam Legio Maria dan membagikannya kepada saudara – saudari,
yuk, mari, kita simak beberapa istilah berikut ini
1.
TESSERA
Kata
ini berasal dari bahasa Latin. Dalam bahasa Latin, tessera mempunyai arti
tertentu sebagai tanda pengenal atau tanda kenang – kenangan yang dibagikan antara
teman – teman agar supaya mereka dan keturunan mereka selalu dapat saling
mengenal.
Dalam
kaitan dengan Legio Maria, tessera merupakan sebuah lembaran yang berisi Doa –
Doa Legio, dilengkapi dengan sebuah reproduksi gambar Legio, diberikan kepada
setiap anggota aktif maupun auksilier .
2.
AUKSILIER, AJUTORIAN, PRETORIAN
Merupakan
jenis keanggotaan dari Legio Maria. Selain anggota aktif yang setiap minggu
rutin mengikuti rapat, menjalankan kewajiban berdoa Katena setiap hari dan
menjalankan tugas – tugas yang diberikan oleh Ketua di rapat, Legio Maria juga
memiliki keanggotaan yang disebut anggota auksilier, yaitu anggota tidak aktif.
Dikatakan tidak aktif karena anggota auksilier tidak mengikuti rapat mingguan
dan tidak melakukan tugas – tugas yang dibagikan dalam rapat. Seorang anggota
auksilier bertugas untuk berdoa setiap hari doa – doa yang ada dalam tessera,
termasuk doa Rosario. Mereka yang sudah berdoa Rosario setiap hari dengan
intensi apapun, dapat menjadi anggota auksilier tanpa kewajiban tambahan berdoa
Rosario lagi. Anggota auksilier merupakan sayap kiri dari laskar Legio yang
berdoa.
Pada
keanggotaan auksilier, dibagi menjadi 2 tingkat :
- Auksilier
biasa
- Ajutorian
Anggota
Ajutorian merupakan sayap kanan dari laskar Legio yang berdoa. Kewajiban yang
dijalankan seorang anggota ajutorian sama dengan anggota auksilier, dengan
tambahan menghadiri Misa dan menyambut Komuni Kudus setiap hari dan juga berdoa
dari Ibadat Harian yang telah disahkan oleh Gereja.
Anggota Pretorian merupakan tingkat keanggotaan yang lebih tinggi dari keanggotaan aktif, yang selain menjalankan kewajiban sebagai anggota aktif, mempunyai kewajiban tambahan yaitu setiap hari berdoa seluruh doa dalam tessera, menghadiri Misa dan menyambut Komuni Kudus setiap hari serta berdoa dari Ibadat Harian yang telah disahkan oleh Gereja.
Anggota Pretorian merupakan tingkat keanggotaan yang lebih tinggi dari keanggotaan aktif, yang selain menjalankan kewajiban sebagai anggota aktif, mempunyai kewajiban tambahan yaitu setiap hari berdoa seluruh doa dalam tessera, menghadiri Misa dan menyambut Komuni Kudus setiap hari serta berdoa dari Ibadat Harian yang telah disahkan oleh Gereja.
3. KATENA
Kata
Katena, berasal dari bahasa Latin yang artinya rantai. Dalam Legio Maria
disebut katena, yaitu rantai doa Legio. Setiap hari seorang anggota Legio
(aktif) harus berdoa katena yang pada pokoknya terdiri dari Magnificat , doa
pujian Maria sendiri, kidung sore Gereja. Doa katena merupakan mata rantai
antara Legio dengan kehidupan sehari – hari semua anggotanya dan juga merupakan
ikatan yang mempersatukan anggota satu dengan lainnya dengan Ibu yang
Terberkati. Nama rantai doa Legio juga mengingatkan para anggota agar berdoa
setiap hari.
4.
VEKSILUM LEGIONIS
Veksilum
Legionis dalam kaitannya dengan Legio Maria adalah Panji Legio. Dengan
mengambil kesamaan dari panji pasukan Romawi, dimana burung garuda di bagian
atas panji diganti dengan burung merpati, lambang dari Roh Kudus. Di bawah
burung merpati terdapat palang salib yang bertuliskan “Legio Mariae”
(Legio Maria). Di antara palang salib dan tangkai pegangan (dan diikatkan
kepada tangkai pegangan dengan sebuah bunga mawar dan bunga leli), terdapat
bingkai bulat telur dengan lukisan “Yang Semula Jadi Tak Bercela (medali
wasiat). Tangkai pegangan ditancapkan pada sebuah bola dunia, yang berdiri di
atas sebuah alas persegi untuk penggunaan di atas meja. Keseluruhan disain
berisi gagasan bahwa dunia akan ditaklukkan oleh Roh Kudus yang berkarya
melalui Maria dan putra – putrinya.
5.
ACIES
Acies
berasal dari kata Latin yang artinya pasukan yang siap bertempur. Dalam kaitan
dengan Legio Maria, Acies merupakan upacara penyerahan diri legioner kepada
Bunda Maria. Dalam upacara ini, legioner sebagai suatu badan berkumpul untuk
memperbaharui janji kepada Maria, ratu Legio dan untuk menerima kekuatan dan
berkat dari Maria sebagai bekal untuk pertempuran selama satu tahun yang akan
datang dalam melawan kekuatan jahat.
6.
PRESIDIUM
Presidium
adalah satu unit Legio Maria yang berada di suatu paroki. Tiap presidium diberi
nama menurut salah satu gelar Maria, misalnya Perawan Yang Murah Hati, atau
salah satu karunia istimewanya, seperti Yang Semula Jadi Tak Bercela.
7.
ALOKUSIO
Alokusio
dalam bahasa Latin berarti amanat panglima Romawi kepada para
prajuritnya. Alokusio di Legio Maria merupakan amanat singkat yang
disampaikan oleh Pemimpin/ Asisten Pemimpin Rohani, berupa penjelasan dan
komentar tentang buku pegangan dengan tujuan agar para anggota terbiasa dan
menguasai setiap hal yang terdapat dalam buku. Dalam hal Pemimpin/ Asisten
Pemimpin Rohani tidak hadir, Ketua atau anggota yang ditunjuk oleh Ketua harus
memberikan alokusio.
8.
PERWIRA
Perwira
di Legio Maria terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris/ Penulis dan
Bendahara.
9.
KURIA DAN KOMISIUM
Apabila
dalam satu kota, desa atau daerah telah terdapat dua atau lebih presidium, maka
perlu dibentuk suatu dewan, dalam hal ini disebut Kuria. Kuria harus terdiri
dari semua perwira (termasuk Pemimpin Rohani) dari presidium – presidium dalam
daerah itu.
Untuk
kuria yang lebih tinggi kedudukannya diberi nama khusus, yaitu Komisium.
Terbentuknya komisium adalah untuk memberikan kekuasaan tertentu kepada suatu
kuria dalam mengawasi dan mengasuh satu kuria atau lebih di samping
kewajibannya sendiri.
Komisium
bukan suatu dewan baru melainkan ia tetap menjalankan tugas sebagai kuria di
wilayah kerjanya sendiri dan mengawasi langsung presidiumnya sendiri. Sebagai
tambahannya, ia juga mengawasi satu atau beberapa kuria lainnya.
10.
REGIA
Regia
adalah dewan yang ditunjuk oleh Konsilium untuk mengurus Legio Maria di wilayah
yang terlalu luas untuk satu Komisium tetapi kurang luas untuk satu Senatus.
Regia berada satu tingkat di bawah Senatus. Konsilium sebagai dewan tertinggi
yang memiliki wewenang, apakah Regia harus berada langsung di bawah Konsilium
atau Senatus.
11.
SENATUS
Senatus
adalah dewan yang ditunjuk oleh Konsilium untuk memegang pimpinan Legio Maria
dalam satu negara. Senatus berada langsung di bawah Konsilium. Di negara –
negara dimana karena luasnya wilayah negara atau karena lain – lain alasan,
dapat memiliki lebih dari satu Senatus.
12. KONSILIUM
LEGIONIS MARIA
Dewan
pusat tertinggi yang mempunyai kekuasaan memerintah dalam Legio disebut
Konsilium Legionis Maria. Hanya Konsilium yang berwenang mengeluarkan, mengubah
atau menafsirkan peraturan–peraturan; membentuk atau membubarkan presidium dan
dewan lain di bawah kekuasaannya, dimana pun juga; untuk menetapkan
kebijaksanaan Legio dalam segala segi; menyelesaikan segala perselisihan dan
permohonan; segala pertanyaan tentang keanggotaan; dan segala segi masalah
sampai kepada tepat tidaknya suatu tugas atau cara pelaksanaannya. Konsilium
Legionis Maria bertemu sebulan sekali di Dublin, Irlandia.
Sumber
:
1. http://www.facebook.com/note.php?note_id=199754130058732
2. http://felixkurniawan.wordpress.com/category/legio-maria/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar