PEMULIHAN
SUAMI-SUAMI MELALUI CAMP PRIA SEJATI KATOLIK
P.Ignatius
Sudaryanto, CICM
“Sudah
bertahun-tahun saya hidup tanpa mengenal Tuhan. Hidup saya benar-benar
berantakan. Melakukan banyak dosa-dosa seperti masuk ke dugem (dunia gemerlap),
narkoba, mabuk-mabukan, seks bebas bukan dengan istri. Demikian pun saya tidak
pernah merasa berdosa. Padahal saya sudah menikah ada satu istri dan tiga anak.
Terus terang pernikahan saya tidak bahagia. Oleh karena itu saya mencari
kebahagiaan dan kepuasan seks diluar rumah. Lebih jauh saya sudah memutuskan akan
menceraikan istri saya.
Terima
kasih kepada Tuhan Yesus, bahwa saya ada disini bukan karena kebetulan tetapi
karena Tuhan memanggil saya untuk ikut Camp Pria Sejati Katolik ini. Selama
tiga hari dua malam saya benar-benar merasakan kehadiran Tuhan Yesus yang
menyadarkan saya. Ia telah menjamah saya, memulihkan saya. Dari sesi awal
airmata saya tidak dapat saya bendung dan saya hanya bisa menangis. Seolah-olah
berbotol-botol air aqua yang saya minum, Tuhan ubahkan menjadi airmata; airmata
penyesalan dan pada akhirnya diubah menjadi airmata kedamaian dan
sukacita.Terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih Team Camp Pria Sejati Katolik.
Saya berjanji pada diri sendiri dan pada Tuhan untuk membatalkan rencana
perceraian kami serta berjanji akan membaharui diri terus menerus.” (NN)
Saya pastor Ignatius Sudaryanto, CICM, untuk kedua kalinya saya mengikuti Camp Pria Sejati Katolik. Camp pertama yang saya ikuti dilaksanakan di Jatijejer, Surabaya dan yang kedua camp di makassar ini. Saya tidak membesar-besarkan pengalaman saya, tetapi benar bahwa setiap kali mendengar sharing atau kesaksian seperti itu, airmata saya selalu mengalir. Juga setiap kali mendengar sesi dan sharing dari pembicara. Bukan airmata penyesalan yang mengalir tetapi airmata sukacita, syukur dan damai. Beberapa kali panitia mendekati saya dan menawarkan tissue untuk mengusap airmata saya, walaupun saya sudah menyiapkan handuk kecil dari rumah.
Pertama
saya mendengar tentang Camp Pria Sejati pada tahun 2005. Waktu itu saya
mengunjungi sebuah rumah retret di daerah Gunung Geulis, Jawa Barat untuk
rencana retret sebuah rukun di Jakarta.Saya bertanya-tanya: “Apa itu Camp Pria
Sejati?” Saya melongok ke ruangan dimana Camp itu dilaksanakan dan melihat ada
sekelompok pria-pria yang jumlahnya cukup banyak sedang serius menyanyikan
puji-pujian, diselingi doa. Ada juga seorang yang berdiri menjadi pembicara.
Ternyata itu adalah pemandangan sebuah retret kelompok Protestan. Retretnya
mereka sebut camp karena memang berbeda dengan retret-retret yang selama ini
saya dan orang-orang Katolik umumnya ikuti, dimana peserta harus silentium,
diam mendengar lalu sharing kelompok. Retret ini diwarnai dengan banyak
lagu-lagu yang menyentuh dan dilagukan dengan bahasa seluruh tubuh seperti
orang karismatik dalam sebuah persekutuan doa. Untuk menghilangkan rasa kantuk
kadang-kadang yel-yel diteriakkan...seorang akan berteriak one...two...
three.. semua menjawab Yes! Dikuti lagi teriakan kata-kata pria
sejati...dijawab lagi yes! Lebih dalam lagi ternyata one... two...three... ini
adalah sebuah langkah pertobatan untuk selalu diingat. Langkah itu adalah 1)
Kesadaran telah melakukan dosa terhadap Allah dan sesama, 2) mengakui kesalahan
dan dosa serta bertobat dan 3) membuat langkah konkret sebagai ungkapan
pertobatan. Sedangkan yel-yel yang kedua adalah kata-kata Pria Sejati...kata
ini merujuk pada Yesus sendiri sebagai 100% Manusia dan 100% Tuhan. Manusia
dipanggil untuk hidup semakin menyerupai Kristus. Oleh karena itu kaum pria
terpanggil untuk mendeklarasikan sebuah standar bagi dirinya yaitu:
“Kesempurnaan Seorang Pria dan Keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama.”
Pria-pria terpanggil untuk menjadi pria sejati.
Sepulang
dari tugas di Melbourne, Australia, saya mendapat tugas baru di Keuskupan Agung
Makassar (KAMS) sebagai Ketua Komisi Keluarga. Sebelum menerima tugas itu,
bapak Uskup Agung John Liku Ada’ menjelaskan kepada saya hasil temuan survey
tentang keluarga di wilayah KAMS. Survey itu mengatakan bahwa 68%
keluarga-keluarga Katolik hidup dengan baik dan 32% mengalami
masalah-masalah cukup berat dan bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan pisah
rumah maupun perceraian. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa keluarga-keluarga
yang bermasalah itu tentu saja perlu mendapatkan perhatian; perlu adanya
bengkel keluarga. Hal itu tinggal dalam benak saya bahwa perlu ada usaha-usaha
bagi pemulihan keluarga-keluarga terutama keluarga bermasalah; bukan dengan
mengabaikan keluarga-keluarga lainnya. Keluarga-keluarga yang baikpun perlu
siraman rohani untuk menimba kekuatan untuk membangunan keluarga Katolik yang
sejahtera.
Saya
mendengar bahwa di KAMS ini sudah ada beberapa yang pernah mengikuti Camp Pria
Sejati entah itu yang Katolik di Jawa maupun yang reguler di Makassar yang
diselenggarakan oleh kelompok Protestan. Oleh karena itu dari awal penyusunan
program Komisi Keluarga Camp Pria Sejati dan untuk partnernya yaitu
istri-istri, sudah dicanangkan. Hanya saja pada tahun 2010 program untuk Camp
Pria Sejati dan Wanita Bijak atau sejenisnya belum terlaksana karena alasan berbagai
hal. Puji Tuhan setelah banyak melakukan kontak dengan kelompok dari Surabaya
melalui Dr. Laurent Suliadi, Komisi Keluarga pada awal tahun 2011 ini sudah
berhasil melaksanakan Camp Pria Sejati Katolik angkatan pertama. Bapak Sonny
Djaya alumni Camp Pria Sejati Katolik Surabaya dengan hati tulus berkenan
menjadi ketua panitia pelaksana. Dalam jangka waktu tiga bulan Pak Sonny dan
segenap anggota panita lainnya bekerja tanpa memperhitungkan waktu, tenaga
serta beaya yang dikeluarkan, mampu mengorganisir semuanya dengan baik. Pada
camp pertama ini lawatan Tuhan luar biasa. Ia menjamah setiap peserta, panitia,
dan pembicara secara luar biasa sehingga terjadi banyak pria-pria yang
merasakan pemulihan.Saya naikkan ucapan terima kasih dan syukur kepada Allah yang
bekerja secara mengherankan. Setiap peserta pada akhir misa penutup saling
berjabat tangan dengan linangan airnata sukacita. Saya percaya penggenapan
Sabda Allah dalam Roma 8:28 yang berbunyi. “Allah bekerja untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang dikasihiNya.” Dia mengasihi pria-pria ini sehingga
yang terjadi dalam Camp adalah hanya kebaikan Tuhan yang tercurah secara luar
biasa. Saya mengandai-andai, andaikan setiap suami di Gereja kita mengalami
pemulihan seperti ini alangkah indahnya keluarga-keluarga Katolik.
Apa itu
gerakan Pria Sejati? Konon gerakan pemuridan pria-pria ini berawal dari Texas
Amerika Serikat yang secara Internasional diresmikan pada tahun 1999, yang
tentunya sebelum tahun itu gerakannya sudah ada. Di Indonesia gerakan ini lahir
pada tahun 1997 dengan baner CMN (Christian Men;s Network) sebuah gerakan
interdenominasi Gereja-gereja untuk pemulihan suami-suami. Kapan ada tambahan
Katolik? Gerakan CMN atau Pria Sejati ini di Keuskupan Surabaya sudah berjalan
cukup baik. Sudah banyak pria-pria Katolik yang mengikuti gerakan yang di
selenggarakan oleh saudara kita Protestan. Dengan diangkatnya Uskup Surabaya,
Bapak Uskup Vincentius Sutikno W., beliau meminta supaya kalangan Katolik
menyelenggarakan sendiri dan ajaran-ajarannya haruslah Katolik, pembicara serta
panitia harus Katolik. Umat Surabaya menjawab tantangan bapak Uskup ini. Mereka
kemudian membentuk panitia pelaksana yang semuanya beragama Katolik dan mulai
menyelenggarakan camp yang sepenuhnya Katolik pada tahun 2007 sampai sekarang
sudah angkatan ke 18. Gerakan Camp Pria Sejati katolik ini kemudian menyebar ke
banyak keuskupan-keuskupan di Indonesia. Sekarang ini Camp Pria Sejati Katolik
mengajarkan ajaran Katolik yang benar, misalnya mengajarkan bahwa pertobatan
itu perlu diungkapan melalui Sakramen Pengakuan dosa sehingga Sakramen
Pengakuan Dosa menjadi salah satu program camp. Puncak liturgi Gereja Katolik
adalah Ekaristi Kudus oleh karena itu camp selalu dibuka dan ditutup dengan
perayaan Ekaristi Kudus. Gerakan Pria Sejati Katolik selalu dibawah payungan
Keuskupan dalam hal ini komisi. Di Keuskupan Surabaya dan KAJ (Keuskupan Agung
Jakarta) ada dibawah payung BPK PKK; di KAS Semarang, dan di KAMS Makassar ada
dibawah Komisi Keluarga.
Visi-Misi
Pria Sejati. Visi Camp Pria Sejati adalah membawa setiap pria yang dipercayakan
Allah untuk mencapai kemaksimalan kepriaannya yaitu MENJADI SERUPA KRISTUS.
Sedangkan misinya adalah untuk terciptanya pemuridan pria di setiap Gereja
lokal.Menjadi fasilitator, katalisator dan jaringan pelayanan pria agar setiap
Gereja lokal melakukan pembinaan terhadap pria.
Apa yang
menjadi fokus Camp Pria Sejati Katolik ini?
-
Fokus pada Allah. Membangun setiap orang sesuai dengan rupa dan gambar Allah
yaitu Kristus, dengan melaksanakan perintah yang terutama, yaitu mengasihi
Allah dengan segenap hati (Mk 12:30.
-
Fokus pada pria. Membangun setiap pria kearah kepenuhan Kristus sehingga pria
dapat membawa/memuridkan keluarganya, Gerejanya, kotanya dan bangsanya ke arah
kepenuhan Kristus.
-
Fokus pada Gereja. Membangun setiap keluarga dan GerejaNya menjadi kesaksian
Kerajaan Allah di muka bumi, dengan melaksanakan perintah yang terbaru, yaitu
mengasihi saudara kita seperti Kristus telah mengasihi kita (yoh 13:34).
-
Fokus pada yang terhilang. Membangun setiap bangsa menjadi murid Kristus,
dengan melaksanakan perintah yang terakhir, yaitu mengasihi isi dunia yang
telah ditebus (Mt 28:19).
Dampak
setelah mengikuti Camp Pria Sejati Katolik adalah menggembirakan bagi kehidupan
keluarga dan mengGereja. Banyak pria-pria yang bertobat dengan sungguh-sungguh
sehingga keluarganya dipulihkan. Mereka menjadi suami, bapak, maupun pemimpin
yang lebih baik bagi keluarga dan tempat kerja mereka. Semakin menyayangi,
memberi perhatian. Mereka mampu membangun komitmen untuk melayani Gereja. Para
alumni Camp Pria Sejati Katolik menjadi lebih aktif berkiprah di dalam
paroki-parokinya masing-masing dan bahkan banyak yang sudah ”menyebrang sungai
Yordan” (pindah ke Gereja lain) akhirnya kembali kedalam pangkuan Gereja
Katolik.
Pengajaran
yang diberikan pada camp Pria Sejati Katolik terdiri dari 14 sesi. Yang akan
saya akan tuliskan disini kemungkinan tidak berurutan, serta garis
besarnya saja.
- Keterbukaan kepada
Allah dan kepada sesama. Camp ini tidak akan membawa hasil yang maksimal
kalau para peserta tidak terbuka pada Allah dan SabdaNya.
- Musa dan Kesepuluh
Undangan. Inti pengajaran ini adalah para pria diajak menjalankan perintah
Allah untuk mengasihi, bukan melihat kesepuluh perintah Allah hanya
sebagai undangan yang boleh datang dan boleh tidak datang.
- Hukum maksimal.
Mengapa pria tidak mampu masuk tanah terjanji Kanaan? Karena adanya banyak
halangan yaitu dosa-dosa. Allah menghendaki pria-pria hidup maksimal
seperti yang dicontohkan oleh sang Guru Yesus.
- Adakah Imam dalam
rumah anda? Seorang pria diharapkan menjadi Imam dalam keluarganya;
membawa keluarga kedalam kekudusan.
- Ada lubang di daun
pintu. Kekuatan pria adalah dalam doanya. Kalau pria tidak berdoa banyak
celah bagi Iblis masuk dan merusak kehidupan pria dan keluarganya.
- Tanggung jawa
tidak berhenti di sini. Pria seringkali berdosa bukan karena apa yang ia
lakukan tetapi karena apa yang ia tidak lakukan. Kedewasaan pria tidak
diukur dari umur tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab.
- Pemimpin yang
diubahkan.Pengalaman membuktikan bahwa tanpa perubahan pada kepemimpinan
tidak ada perubahan pada orang-orang yang dipimpin. Perubahan harus selalu
datang dari atas, dengan rela. Jika tidak akan terjadi revolusi dengan
paksa dari bawah.
- Lembut dan tegas.
Keseimbangan adalah kunci kehidupan. Seorang pria perlu belajar lembut
sekaligus tegas. Ketidakseimbangan akan berakibat fatal. Pria yang tinggi
ketegasannya dan tinggi kelembutannya akan menghasilkan anak-anak Ilahi.
- Tip satu dolar.
Salah satu hal terpenting mengenai pria di dalam alkitab adalah bagaimana
mereka memperlakukan wanita atau istrinya. Siapakan istri bagi seorang
pria? Istri seharusnya bukan hanya pendamping tetapi adalah “teman pewaris
kasih karunia Allah”.
- Video papi.
Kehidupan pria sangat dipengaruhi oleh imajinasinya. Imajinasi yang
terdapat di dalam pikiran seorang pria akan menciptakan motivasi bagi
segala sikap dan tindakannya.
- Ayah kami yang
bertindak lamban. Banyak pria yang memberikan hadiah-hadiah yang bersifat
materi yang hakekatnya memiliki arti sangat kecil, Anak-anak kita tidak
membutuhkan malaekat pelindung tetapi seorang ayah.
- Diam, lihat dan
dengar. Salah satu pelayanan terbesar yang pria dapat lakukan terhadap
keluarga dan orang yang dipimpinnya adalah mendengar. Mendengar bukanlah
pekerjaan sambil lalu, mendengar adalah pekerjaan yang serius.
- Perkawinan yang
dilahirkan kembali. Apakah anda putus asa dengan hidup dan pernikahan
anda? Apakah jalan keluarnya? Datanglah kepada Yesus. Sebab Yesus bukan
hanya Tuhan dan Juru Selamat untuk jiwa kita saja, tetapi adalah Tuhan dan
Juru Selamat segala hal dalam hidup kita.
- Seperti apakah
bentuk sesi ke 14? Datang dan jadilah peserta Camp Pria Sejati Katolik dan
anda tidak akan menyesal melainkan menerima berkat Allah yang berlimpah.
Dalam
tahun 2011 ini Komisi Keluarga KAMS merencanakan diadakannya Camp Pria Sejati
Katolik sebanyak tiga atau empat kali melihat antusiasme umat di KAMS ini.
Penyelenggaraan camp ini di KAMS tidak lepas dari bantuan team dari Surabaya
yang telah dengan sukses menyelenggarakan camp di berbagai keuskupan di
Indonesia terutama di Keuskupan Surabaya sendiri yang telah memberi dampak yang
positif dalam hidup beriman para pria dan seterusnya bagi keluarga dan Gereja.
What
next? Alumni Camp Pria Sejati Katolik membutuhkan wadah atau komunitas orang
beriman supaya imannya terus diberikan santapan untuk pertumbuhannya. Bagi
alumni yang sudah mempunyai komunitas sangat diharapkan kembali ke komunitas
masing-masing untuk memberikan vibran baru dalam kehidupan komunitas. Mereka
yang berasal dari kelompok persekutuan doa diharapkan tetap kembali kelompoknya
dan membawa perubahan yang lebih baik dalam pelayanan pada Tuhan. Kami para
alumni camp angkatan pertama dan panitia menyepakati dibentuknya Komunitas
Fidei yang nantinya akan menjadi payung bagi kelompok Pria Sejati Katolik,
Wanita Bijak Katolik serta Persekutuan Doa mereka. Komunitas ini berpayung di
bawah Komisi Keluarga KAMS.
Kami
berterima kasih kepada bapak Uskup Agung Makassar John Liku Ada’ yang dengan antusiasmenya
mendukung dimulainya gerakan Camp Pria Sejati Katolik ini di wilayahnya. Tuhan
memberkati. Datanglah KerajaanMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar