Ayb 38:1.8-11; Mzm 106:23-26,28-31; 2 Kor 5:14-17; Mrk 4:35-40
Yesus Kristus bersabda, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Kadang kita merasa begitu gelisah dan takut meskipun kita sadar bahwa Yesus Kristus selalu bersama kita. Seperti para rasul, kita berada dalam angin badai dan gelombang yang menghantam kapal kehidupan kita namun Yesus seakan Yesus tidur di buritan di sebuah tilam. Para rasul berteriak dan berkata kepada Yesus Kristus, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Di sini kita mengerti bahwa mereka bertempur melawan kegelisahan dan ketakutan dalam iman kepada Kristus. Kini, bagaimana kita dapat bertempur melawan kegelisahan dan ketakutan dengan iman yang sama?
Yesus Kristus selalu hadir bagi kita semua. Kita diundang untuk mengenali kehadiran-Nya bersama kita, terutama saat kita menghadapi badai kegelisahan, kesedihan, ketakutan dan pencobaan. Saat kita mengalami cobaan, Yesus Kristus selalu ada di sana bersama kita dengan sabda yang sama, “Mengapa kalian begitu takut? Mengapa kalian tidak percaya?” Ia juga meneguhkan kita dengan pesan-Nya, “Diam! Tenanglah! Ini Aku, jangan takut!”
Di sini kita mengalami suatu formasio iman. Apakah iman itu? Iman adalah melulu anugerah Allah bagi kita. Iman hanya mungkin oleh rahmat dan pertolongan Roh Kudus. Iman membuka mata budi dan hati kita untuk memahami dan menerima kebenaran yang diwahyukan Allah kepada kita. Karena iman, kita mampu terhubung dengan Allah secara benar dan penuh keteguhan, dengan kepercayaan dan cinta. Jika kita ingin hidup, bertumbuh dan bertahan dalam iman, kita harus membiarkan sabda Allah mengembangkan kta.
Kita tidak perlu takut menghadapi begitu banyak kesulitan, penindasan dan pencobaan dalam hidup kita sehari-hari. Janganlah biarkan ketakutan merampas iman, kepercayaan dan relasi keterhubungan kita dengan Allah. Iman mesti memampukan kita memeluk sabda kebenaran dan kasih Allah dengan penuh keyakinan dan menghayatinya dengan penuh pengharapan yang gigih akan janji Allah.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang meneguhkan kita dengan pesan yang sama, “Tenanglah! Ini Aku, jangan takut!” Kasih-Nya menguatkan kita dalam iman dan kepercayaan kepada-Nya. Kasih-Nya juga memampukan kita bertindak dalam keadilan dan kebaikan kepada sesama kita yang bakan melawan kita.
Tuhan Yesus Kristus, bimbinglah hati dan budi kami. Kembangkan iman kami pada kasih dan daya penyelamatan-Mu yang hingga kami selalu mengenal kehadiran-Mu yang penuh kasih kepada kami. Pada hari Minggu ini, kami juga mengenang iman St. Aloysius yang tak gentar menghadapi tantangan pelayanan dalam melayani para penderita pes hingga kematiannya. Syukur atas teladan hidupnya yang murni dan berjuang membela kaum papa miskin dan sakit. Bantulah kami bertindak dalam keadilan dan kebaian kepada sesama juga mereka yang melawan dan membenci kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar